CHAPTER 16

34 26 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

***

"Si sela kan udah, terus syarat buat gue apa?" Tanya cerlie.

"Iya gue juga."

Akhia mendengus sebal, baru saja ia tiba di sekolah tiga gadis ini langsung menampakkan diri di hadapan nya, kendati gadis-gadis ini menghampiri nya di parkiran, menyebalkan sekali pikir nya.

"Deketan," ucap akhia mengarahkan jari telunjuknya berniat menyuruh ketiga gadis itu untuk mendekat, Carlie, sefi dan sela pun mendekat dan memasang kuping dengan baik untuk mendengarkan.

Tindakan mereka berempat membuat orang-orang yang berada di parkiran menatap aneh mereka.

Sejak kapan dah si Carlie deket sama akhia?

Si akhia pasti udah guna-guna Carlie tuh

Gak tau malu banget.

Jijik banget gue liat nya.

Sama gue juga.

Akhia yang mendengar itu menggerutu sebal.

"Gak usah di dengerin yah adik-adik, tutup idung ajah," ucap carlie memukul bahu akhia dengan keras.

Akhia menepis tangan Carlie, "Siapa juga yang dengerin."

"Udah deh kalian tuh bertengkar Mulu," sela sefi mulai muak.

"Sok kenal," ketus akhia membuat sefi meringis pelan.

"kemarin kan neal udah sekarang giliran lo berdua berantakin tas ghafa sama bella kebetulan dua manusia itu gak terlalu buat gue kesel jadi yang ringan-ringan ajah," ucap akhia dengan berbisik bisik.

"Yang lain nego," balas Carlie, masalahnya ini adalah ghafa, ia takut dengan tatapan ghafa yang senantiasa mengintimidasi, belum lagi kalau sampai ia ketahuan mengacaukan ransel bella ia akan di marahi abis abis oleh Neal.

"Gue maunya itu, kalo lo gak mau yaudah."

"Yaudah yaudah gue mau."

Sela memukul bangga dadanya, "anjir nyali gue gede juga yah masukin bangkai tikus ke dalam loker ketua geng black devil, masih gak nyangka gue, tapi sekali ketahuan behhh matikk gue," Ujar sela mengecil kan volume suaranya takut ada yang mendengar, Yaa neal memang ketua dari black devil.

"Alasan black devil gak maju-maju karena manusia egois itu yang jadi ketua."

Carlie yang mendengar itu melotot tak terima, "enak ajah lu!"

"Emang kali."

Carlie memutar bola matanya malas.

"Cepat lu berdua lakuin," titah akhia tegas.

Carlie menghela nafas pasrah, tidak apa ini demi sang pujaan hati, "Bentar anjir bisa mati gue kalo ada yang liat, lagi rame-rame nya tu di kelas."

"Yaudah gue kekantin dulu, gue taunya udah beres."

Dari kejauhan seseorang tersenyum smrik menatap akhia, di hati nya seperti ada perasaan yang entahlah sangat sulit untuk di jabarkan.

***

"Gimana?" Akhia mengangkat dagunya bertanya.

"Aman aman."

"Gitu dong."

"Oiya berarti kita udah temenan dong?" Tanya carlie tersenyum penuh arti.

Akhia diam berpikir, "gue pikir-pikir dulu."

49 DAYS TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang