Bab 13

697 354 119
                                    

Tandai typo!

SMAN Neopala digegerkan kedatangan Abimanyu yang sudah 3 minggu ini tidak berangkat sekolah akibat di diskors. Kedatangannya disambut dengan berbagai macam tatapan: ada yang dipenuhi rasa takut, ada pula yang penasaran, dan sebagian lagi menampakkan kebencian.

Abimanyu Dewangga, siswa XI IPS yang dikenal sebagai anak berwajah tegas dan berhidung mancung dengan tatapan tajam, dan memiliki aura antagonis yang kuat. Ia kerap tampil dengan seragam sekolah yang acak-acakan, seringkali terlihat lusuh dan berantakan. Rambutnya berantakan, menunjukkan sifatnya yang tak peduli terhadap penampilan. Namun, anehnya, beberapa murid mengaguminya secara terang-terangan.

Di sekolah, Abimanyu dikenal suka merundung siswa-siswi yang dianggap lebih lemah. Suara baritonnya yang berat dan tajam terdengar jelas saat ia melontarkan kata-kata kasar dan ancaman. Posturnya yang tegap dan otot-ototnya yang terlatih membuat siswa lain segan berkonfrontasi dengannya. Gerakannya cepat dan agresif, seringkali membuat korbannya terancam.

Kehadirannya di sekolah selalu diiringi rasa was-was. Bahkan para guru pun terlihat sedikit takut dan enggan menegurnya, seolah mengakui dominasinya di sekolah. Semua orang tahu, Abimanyu adalah penguasa SMAN Neopala yang tak terbantahkan.

Lorong sekolah yang biasanya ramai kini sepi, meskipun banyak siswa yang melewati lorong kelas XI IPS. Udara terasa dingin, seolah membeku karena rasa takut yang menyelimuti setiap sudut lorong. Langkah kaki terdengar bergema, seperti detak jantung yang berpacu kencang. Para siswa berbisik satu sama lain, mata
mereka melirik ke kanan dan kiri, takut jika tertangkap pandangan Abimanyu yang sedang berjalan menuju kelas XI IPS, ia sekelas dengan Maudy.

Di gedung sekolah jurusan IPA pun sama, suasana yang biasanya ramai dengan canda tawa kini tergantikan oleh bisikan-bisikan yang menyeramkan. Semua orang membicarakan Abimanyu. Leno yang baru saja tiba di sekolah pun heran, kenapa siswa-siswi banyak yang berbisik-bisik entah sedang membahas topik apa.

"Semoga si Abi itu gak cari masalah di hari ini."

"Iya, gue juga mikirnya gitu. Tukang kuli aja capek benerin fasilitas sekolah yang tiap saat rusak sama dia."

"Udah biasa kali dari dulu. Apa sih yang gak di rusak sama Abi? Laboratorium IPA aja dulu kena."

"Harusnya di DO aja gak sih?"

"Mana bisa di DO, bapaknya aja salah satu yayasan di sekolah ini."

"Iya juga, sih. Yaudah lah, ngapain di bahas lagi."

Leno menatap punggung kedua siswi itu yang berjalan ke dalam kelas. Berdiam sebentar sebelum kembali berjalan ke kelasnya yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Di kelas, suasana sudah ramai, penuhi dengan obrolan-obrolan yang menurutnya asik. Tanpa banyak basa-basi, Leno langsung duduk di tempatnya.

"Eh, lo tau berita Abi udah masuk sekolah lagi sekarang?" Rahesa bersuara setelah Leno tiba.

Leno menoleh ke belakang, tempat Rahesa duduk. "Tau," jawabnya.

"Lagi viral di sosmed lambe turah Neo." Lelaki berkulit tan skin itu memperlihatkan foto Abimanyu yang di paparazi, terpampang jelas di akun Instagram lambe turah SMAN Neopala.

"Ck, yang gini aja viral. Giliran prestasi yang di upload malah sepi," celetuk Revan mendecak, melihat like-Nya yang hampir menembus puluhan ribu.

Leno Alendra [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang