Suara decitan ban yang beradu dengan aspal jalan terdengar pekak ketika Audi Q8 yang dikemudikan oleh Zhafi berhenti secara dramatis di pelataran parkiran fakultas Kyra.
Zhafi tau kekhawatirannya tak beralasan, tapi sungguh, dia gagal mengendalikan diri ketika Rendi—seorang kawan sekaligus leader team yang dia sewa untuk mengawasi Kyra mengabarkan bahwa Ratna menghampiri dan berinteraksi dengan gadis yang tengah mengandung anaknya itu.
Zhafi bukannya menyimpan rasa suudzon pada sang ibu. Dia hanya takut jika kehadiran Ratna membuat Kyra merasa tak nyaman dan berujung pada makin memburuknya hubungan mereka.
Well, walau sebenarnya tidak ada hubungan di antara Zhafi dan Kyra. Kecuali kehadiran janin di kandungan gadis itu yang menjadi 'pengikat' mereka.
Untuk itulah Zhafi berada di sini. Memaksa kepalanya yang terasa berdenyut karena kondisi kesehatan yang terganggu beberapa hari belakangan demi memastikan keadaan Kyra. Tidak peduli dengan rasa sakitnya, meski Zhafi tengah sekarat sekalipun, Kyra akan tetap menjadi prioritasnya.
Namun tampaknya Zhafi harus puas merasa kalah kali ini sebab dari ujung mata, tepat saat Zhafi ingin membuka pintu mobil, netra kelamnya mendapati sosok Kyra yang berjalan menuju parkiran bersama dengan Azzam di belakangnya. Sebuah shoulder bag berwarna peach yang Zhafi yakini milik Kyra tampak tersampir di bahu kanan Azzam sementara sebuah ponsel bercase lucu milik gadis itu juga berada dalam genggaman laki-laki kurang ajar itu.
Rahang Zhafi mengetat kala pemikiran akan Azzam yang sudah menyentuh banyak kehidupan Kyra tiba-tiba terlintas dalam benaknya. Tapi tidak ada yang bisa putra tunggal keluarga Sanjaya itu lakukan saat kesadaran diri menghantam batinnya, bahwa dia yang justru lebih kurang ajar karena telah lancang menyentuh apa yang tidak seharusnya dia sentuh dari Kyra.
Maka dengan napas memburu yang coba dia kendalikan, Zhafi mengamati pergerakan kedua insan itu di bawah tatapan mata kelamnya.
Azzam mengambil langkah mendahului Kyra, membuka pintu penumpang sebelah kemudi Jaguar XF itu sebelum meletakkan barang-barang Kyra yang dia bawa pada kursinya. Saat Kyra berdiri di dekatnya, laki-laki itu bergerak cepat membuka pintu penumpang bagian belakang lantas mempersilahkan gadis mungil itu menempatinya.
'Setidaknya mereka nggak duduk bersisian di dalam mobil'
Zhafi masih mengawasi Azzam yang memutari mobil hitamnya dan berakhir mengambil tempat di balik kemudi. Cukup lama mobil itu tak kunjung melaju setelah keduanya naik. Durasi waktu yang diam-diam membuat Zhafi was-was akan apa yang mereka lakukan di dalamnya.
'Sadar diri, Zhafi! Kamu bahkan sudah melakukan kekhawatiran apa yang saat ini sedang berlari-lari dalam pikiranmu!'
Syukur, sebelum rasa penasaran Zhafi benar-benar meledak yang mungkin akan membuatnya nekat mengetuk kaca mobil Azzam, Jaguar XF berwarna hitam itu perlahan meninggalkan lahan parkir Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Zhafi buru-buru menyalakan mesin mobilnya lantas menyusul membuntuti mobil Azzam.
Walau mereka belum sempat 'berkenalan' sebelumya, Zhafi tetap menjaga jaraknya dari jangkauan mobil Azzam agar laki-laki itu tidak mengenali Audi Q8 miliknya. Sebab sama seperti dirinya, Zhafi yakin Azzam juga diam-diam sudah melakukan background check padanya.
Untuk sekarang, Zhafi akan berasumsi Azzam telah mengantongi identitasnya sama seperti Zhafi yang telah mengantisipasi sosok Azzam.
Upaya pembuntutan Zhafi ternyata berakhir di basement parkir gedung AEON Mall Sentul. Walau merasa heran akan kunjungan mereka pada pusat perbelanjaan tersebut, laki-laki itu tetap menghentikan mobilnya pada blok parkir yang berada cukup jauh dari tempat Azzam. Tetap menjaga jarak aman. Dan saat yakin keberadaannya belum terdeteksi oleh kedua sosok itu, Zhafi bergegas mengejar langkah agar tak kehilangan jejak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Penghujung Jalan Kita
Spiritual============================ Tentang luka, yang menjadi awal semua bermula. ~ Zhafi Hasan Sastrasanjaya Tentang cinta, yang memilih menua bersama. ~ Aksara Azzam Husani Tentang asa, yang menanti sebuah nama. ~ Salman Syair Al-Farisy Tentang kita, ya...