Moving Day

114 15 2
                                    


Ini musim panas di hari yang paling panas. Tapi, terpaksa harus pindah karena Asrama akan di renovasi. Untunglah, di sini ada apartemen yang baru saja jadi dan aku dapat tinggal di sana untuk sementara waktu.

Bisanya akan ada yang bertanya, kenapa tidak kembali ke rumah saja?

Roomate ku yang lain juga begitu. Tapi, kalau aku pulang yang ada aku tak bisa fokus belajar. Karena...

Kakek ku adalah seorang dukun. Aku adalah anak yatim-piatu. Aku punya kakak dan masih hidup Samapi sekarang, sayangnya dia menghilang entah kemana.

Sudah lah, sekarang bagaimana caranya aku memindahkan barang-barang ini kedalam dulu.

"Ah, benar juga mereka belum selesai memperbaiki lift nya." Ibu-ibu itu menggeleng melenggang ke arah tangga.

Sasuke menghela nafas dan pergi menuju tangga. Mendongak ke atas dimana lantai tiga adalah tempatnya. Bisa-bisa encok pinggangnya kalau membawa barang-barang itu sendirian melewati puluhan anak tangga di sana. Dan inilah gunanya memanggil teman.

"Wah! Sasuke! Apa kita mau mengadakan pesta pindahan mu? Pesta BBQ atau Hotpot?" Dengan penuh semangat menghampiri Sasuke namun seketika lesu melihat barang-barang disebelah empunya.

Shikamaru yang ada dibelakang tertawa. "Ah, sudah ku duga." Dengan sigap si kuncir nanas itu mengangkat kotak-kotak di sana. "Ayolah Naruto, kau tadi yang paling semangat."

Naruto cemberut lalu pundak nya di tepuk oleh seseorang dari belakang tak lupa hawa dingin nya.

"Kau yang membawaku kemari, jadi cepat bantu." Sai dengan senyum palsunya membuat Naruto cepat-cepat mengambil barang-barang Sasuke dan mengikut Shikamaru dari belakang.

Akhirnya selesai, semua barang-barang Sasuke kini tinggal di bereskan.

"Akh! Lagian kenapa tak segera diperbaiki. Menyusahkan saja." Naruto setelah meneguk cola nya bersendawa.

"Hah, mungkin besok akan di perbaiki." Sanggah Sasuke mengingat pemberitahuan di depan lift.

Sai bermain dengan ponselnya. Melihat postingan sesosok model baru saja melakukan debutnya. Dan juga cinta pertamanya.

Shikamaru tak punya pekerjaan lain tiba-tiba merebut ponsel Sai.

"Tsk! Cepat kembalikan."

"Wah lihat, bukankah dia yang waktu itu?" Memperlihatkan foto seorang gadis blonde berpose.

"Kau masih saja mengejar nya? Dia saja tak mengenal mu." Shikamaru meremehkan. Bagaimana tidak? Sai itu mengejarnya tapi tak pernah mengungkapkan ketertarikan nya.

Naruto kini tengah melihat-lihat apartemen Sasuke dan memasuki kamar empunya. Masih kosong namun di ujung sana ada balkon. Ia berjalan ke balkon dan melihat pemandangan yang ada diluar.

"Wah, si Sasuke beruntung sekali. Harganya diskon mana dekat dengan tempat kuliah nya lagi." Ia mendekati pinggir pagar dan menoleh.

Gadis cantik berambut panjang hitam legam terlihat tengah menikmati semilir angin di luar balkon sebelahnya. Kemudian mata mereka bertemu dan gadis itu buru-buru masuk.

"Eh? Kenapa dia?" Naruto pun berbalik masuk ia keluar dari kamar Sasuke menuju dapur.

Glontang...

Eh! Ya Tuhan! Mengagetkan saja.

Naruto mengambil panci yang terjatuh itu dan meletakan kembali ke tempatnya semula.

Ngiiik...

Tak!

Wung...

Microwave di sebelahnya tiba-tiba menyala sendiri.

Naruto yang penakut itu langsung berteriak.

Huwa!

"Ada apa! Kenapa kau berteriak!"

Semua nya berkumpul di dapur.

Naruto berjongkok sambil menutupi kepalanya. "I itu... Di sana ada hantu! Microwave nya menyala sendiri!"

Semua mata tertuju pada benda kotak di sana yang mati.

"Kau bercanda ya? Sepertinya kita harus segera pulang, Naruto kelelahan mengangkat barang-barang mu seperti nya." Shikamaru menarik Naruto keluar apartemen Sasuke.

Brak!

Hah, akhirnya Sasuke sendiri di dalam sana ia akan membersihkan nya besok. Karena sekarang ia lelah dan mengantuk.

Pria itu tertidur di sofa ruang tengah tak menyadari sekelebat bayangan menuju kamarnya.

Pagi nya Sasuke mulai membereskan. Ia mulai membongkar isi kardus nya dan menata buku-buku di sebelah dekat televisi. Dan foto, dia memajang nya di dinding atas sofa. Lalu, ah kenapa boneka dinosaurus itu masih ada?

Ia hendak membuangnya tapi urung memilih untuk meletakan kembali dalam kardus.

"Hah... Masih banyak ternyata." Bangkit kemudian menyalakan microwave dan memasukkan makanan cepat saji.

Ting!

Sasuke menyantap sarapan sambil membuka ponsel melihat grup kelas. Sepertinya besok ia akan kerja kelompok. Maka dari itu hari ini harus selesai semua.

Sasuke mengikat rambutnya dan kembali membedah isi kardus. Tak lain hanyalah buku-buku dan baju miliknya.

Kemudian memutar musik, terdengar alunan lagu band kesukaan nya. Sasuke menikmati nya mulai sedikit bersenandung mengikuti irama. Tak lama kemudian tiba-tiba saja mati, ia bergegas memungut ponsel dan memutarnya kembali.

Tapi belum lama ia meletakan benda pipih di meja, musik kembali berhenti memainkan lagu yang diputar.

"Apa butuh di servis lagi? Kemarin baik-baik saja." Ia mengotak Atik ponsel nya namun jendela tiba-tiba terbuka.

Sasuke berjalan menuju jendela ia menutup dan mengunci nya. Berbalik kembali membereskan lagi tanpa menyetel lagu.

Hari pun mulai sore, Sasuke keluar untuk membuang sampah sisa semalam. Sambil jalan-jalan pikirnya membeli stok di depan terdapat toserba.

Setelah beberapa saat ia lupa membawa dompet, kembalilah ke apartemen dan mengambil. Tapi dia melupakan dimana ia meletakan nyam

"Hah... Dimana aku meletakkan nya." Mencari-cari apakah di kamar. "Tidak ada." Keluar dari kamar ia menemukan nya tepat di depan pintu kamar. "Bagaimana ini ada di sini?" Membolak-balik benda itu kemudian pergi ke luar menuju toserba.

Tak banyak yang dibeli Sasuke. Stok air minum dan makanan cepat saji. Dia menenteng belanjaan nya dan tak sengaja berpapasan dengan penghuni sebelahnya.

"Halo, penghuni sebelah ya? Selamat sore." sapa tetangga nya.

"Ya, selamat sore." Balas Sasuke. "Apa perlu di bantu?" Melihat bawaannya yang banyak.

"T tidak terimakasih, ini bukan apa-apa." Tolaknya halus melihat Sasuke yang tengah kerepotan juga.

"Ah, kalau begitu silakan lanjutkan perjalanan nya." Bergeser memberi jalan.

Malamnya Sasuke sudah bisa tidur di kamar. Begitu ia terlelap samar-samar merasa ada yang memperhatikan.

Hm, mungkin cuma perasaan ku saja. Melanjutkan tidurnya kembali.

Srrr

"Wah... Tampan nya..."

TBC

Welcome Home [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang