Di sisi lain, Joong melanjutkan perjalanan menuju bar,,Saat sampai di bar, ia langsung masuk, di situ banyak sekali wanita" yang menggodanya, tapi Joong sama sekali tidak tertarik, lalu ia duduk di kursi yang memang sudah di siapkan VIP untuk nya, ia duduk dan langsung di suguhi bir, ia meminum beberapa teguk bir, ia menghabiskan malamnya dengan minum, tapi pikirannya selalu tertuju pada dunk seorang
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
drtttt... Drtttt...
Ponsel dunk berbunyi, "hooaamm" ia menguap, ia mencari-cari ponselnya, dan ternyata itu berada di meja sebelah tempat tidur nya,
Ia mengambil ponselnya,,, ia melihat siapa yang meneleponnya, tapi tidak ada nama yang tertera di layar ponselnya, hanya ada nomor saja,
Ia mengangkatnya
"Iya halo, dengan dunk di sini" ucap dunk pada seseorang yang berada di sebrang sana,
"Ini saya" jawab pria itu, dunk tidak asing dengan suara tersebut, setelah ia pikir-pikir, ternyata itu adalah suara Joong, "oh kau si orang aneh itu" jawab dunk meledek
"Hey aku memiliki nama" saut Joong,
"Ya terus apa hubungannya denganku, terserah aku ingin memanggilmu apa" ledek dunk lagi,
"Huh terserah kau kalau begitu, tunggu aku di sana aku akan menjemputmu" ucap Joong,
"Tap-" belum sempat dunk melanjutkan bicaranya, Joong terlebih dahulu mematikan teleponnya,
Dunk menatap layar ponselnya, "aaaarrrgggg kalau kau bukan orang, sudah aku injak-injak kau!" Marah dunk, karna ia sangat kesal pada Joong
Ia melanjutkan tidurnya "lebih baik aku kembali tidur, dari pada harus berurusan dengan aki-aki aneh itu huh, sangat membuatku gila" lalu dunk tidur kembali,
Tak lama Joong datang, saat Joong datang, ia melihat dunk yang masih tertidur pulas, Joong tidak ingin membangunkan dunk, jadi ia duduk di sofa sembari menunggu dunk bangun ia memainkan ponselnya
Dan tak lama dunk bangun, "uuihh, kau membuatku terkejut," ucap dunk ia sedikit melompat karena melihat Joong yang sedang duduk di sofa,
Joong hanya menatap dunk dingin sebentar lalu menghampirinya,
"Ayok ikut aku" ucap Joong
"Kemana" tanya dunk, "a-aku ada pekerjaan yang harus a-aku lakukan" ucap dunk ia berbohong,
"Sudahlah jangan berbohong ikut aku sekarang" ucap Joong lalu ia menarik dunk,
"Lepaskan aku, aku bisa berjalan sendiri" ucap dunk, ia tidak ingin di pegang oleh Joong
"Kau mau tutup mulutmu, atau ingin aku mencium mu hah" Joong mengatakan itu, yang membuat dunk merinding,
Joong menyuruh dunk untuk masuk ke dalam mobilnya, "masuk" ucap Joong dingin, "kita akan kemana!"? Tanya dunk
"Huh.. kau ini kenapa banyak sekali bertanya" ucap Joong, lalu ia membukakan pintu mobilnya untuk dunk, dunk pun mau tidak mau harus masuk, saat ia masuk, ia melihat anak kecil yang berada di kursi belakang, anak kecil itu sedang bersama baby sitter nya, lalu tak lama Joong masuk ke dalam mobil,
"Ini anak siapa" tanya dunk penasaran sembari menoleh ke arah Khao yang duduk di belakang
"Oh itu anak ku" jawab Joong singkat, wajah dunk kebingungan, ia tidak menyangka kalau Joong sudah memiliki anak,
"jika kau memiliki anak, kau pasti memiliki istri kan.. lalu mengapa mengajak aku untuk datang ke pernikahan orang lain" dunk terus menerus mengoceh
"Aku akan datang ke pernikahan mantan istriku" jawab Joong, lalu ia mengendarai mobil entah menuju kemana,
"Hah, aku masih tidak mengerti" ucap dunk karena ia benar" tidak mengerti,
"Sudahlah nanti juga kau akan mengetahuinya" ucap Joong lalu ia melanjutkan mengemudi
Dunk menatap lurus ke arah depan, ia masih mencerna apa arti dari perkataan Joong tadi, saat ia sedang berpikir keras, tiba" Khao menangis,
"Khao jangan menangis dulu sayang, ayah sedang mengemudi, bagaimana caranya ayah akan menggendong mu" ucap Joong pada Khao, tapi justru Khao menangis semakin kencang,
"Coba kau berikan susu" ucap Joong pada sus "sudah pak, tapi ia tetap menangis" ucap ploy,
"Ayolah Khao, jangan menangis dulu" ucap Joong pada Khao, tetapi Khao malah makin kencang menangis nya
"Huh kau ini, mana bisa begitu, Khao akan mengira bahwa kau memarahinya, mangkanya ia menangis lebih kencang" ucap dunk
"Terus aku harus bagaimana?" Tanya Joong kebingungan
Dunk menoleh ke arah ploy, "biarkan aku yang menggendongnya" ucap dunk, lalu ploy memberikan Khao kepada dunk,
Saat Khao baru saja di tangan dunk, ia langsung berhenti menangis, Joong sangat heran dengan Khao, kenapa ketika dengan dunk ia berhenti menangis,
"Coba-coba, kau berikan Khao lagi kepada ploy" ucap Joong pada dunk,
Dunk memberikan Khao kepada ploy, dan siapa sangka Khao menangis kembali, Joong masih berpikir keras
"Apa kau ini, sini ploy berikan Khao kepada ku lagi" marah dunk, pada Joong
Ploy memberikan Khao lagi ke pada dunk, dan Khao berhenti lagi menangis, "aku heran kenapa saat Khao bersama ploy ia menangis, tapi saat bersama kau ia berhenti menangis, aku heran?" Ucap Joong ia sungguh bingung,
"Anak kecil mencari tempat yang nyaman" ucap dunk, lalu ia mengajak Khao bermain,
Khao tertawa girang saat bermain dengan dunk,
"Ciluk ba" dunk mengajak Khao bermain cilukba, dan Khao tertawa sangat kencang,
Joong senang melihat anaknya bisa tertawa lepas, ia menginginkan saat" seperti ini, yang bahkan tidak pernah Joong rasakan saat masih menikah bersama view,
Khao memegang hidung dunk lalu ia berkata "mam mah" panggil Khao, mereka semua terkejut karena Khao memanggil dunk dengan sebutan mamah,
"Uuiihh kau sungguh anak yang pintar sayang" ucap dunk, lalu ia mencium hidung Khao, lalu Khao tertawa lagi,
Joong merasakan kehangatan, entah apa yang Joong rasakan, tapi yang pasti Joong merasa nyaman ketika berada di dekat dunk,
Ploy tersenyum melihat dunk dan Khao yang sudah sangat seperti ibu dan anak, lalu ploy berbisik kepada Joong
"Pak, bapak yakin ga mau nikah sama mas dunk" ucap ploy, lalu ia menaik-turunkan alisnya, "ploy!" Panggil Joong "hehe iya maaf pak" lalu ploy kembali duduk,
Dunk dan Khao asik bermain, sampai" mereka tidak sadar kalau mereka sudah sampai di mall, "untuk apa kau mengajakku ke mall" tanya dunk ia menyipitkan matanya,
"Bisa tidak kau itu jangan banyak tanya" ucap Joong ia sudah lelah dengan celotehan dunk
Dunk menatap sinis ke arah Joong,
Lalu ia mengajak Khao berbicara"Ayah kau itu kenapa si, kerjaannyaa marah-marah Mulu" ucap dunk berbisik pada Khao, Khao hanya tertawa,
"Apa" tanya Joong
"Tidak ada ya kan Khao" ucap nya kepada Khao, Khao hanya tertawa girang,
Lalu mereka semua turun dari mobil, Joong akan menggendong Khao, tapi saat ia akan mengambil Khao dari pangkuan dunk, Khao malah memeluk dunk, ia tidak ingin di gendong oleh sang ayah
"Au kenapa kau ini Khao" tanya Joong pada Khao,

KAMU SEDANG MEMBACA
love in silence [joongdunk] Romance
RandomJoong dan dunk bertemu di suatu malam, mereka akhirnya berkenalan, dan menjadi dekat, seiring berjalanya waktu, Benih" cinta mulai tumbuh gimana lanjutnya??? baca aja yaaaa