01

124 14 0
                                    

Raga pulang dengan satu tangan memegang kresek berisikan pesanan neneknya, sampainya di sana ia dapat melihat kekasihnya sedang duduk bersama sang nenek dengan hidung dan pipi yang merah, pasti nangis lagi nih anak.

"Nah Raganya udah pulang, sini martabak nya kamu temenin Abel, anaknya nangis gara-gara kamu tuh" Ugi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu.

"Kenapa nangis lagi sayang" ucapan sambil mengusap sisa air mata yang ada di wajah Abel, anak itu diam dengan bibir yang maju dengan hidung yang merah menggemaskan. 

"abel pikir aga bakal pergi lagi yah abel nangis lagi lah tapi kata nenek aga lagi beli martabak jadi nenek pukpuk abel biar abel gak nangis " raga tersenyum mendengar penuturan dari abel, manis pikirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"abel pikir aga bakal pergi lagi yah abel nangis lagi lah tapi kata nenek aga lagi beli martabak jadi nenek pukpuk abel biar abel gak nangis " raga tersenyum mendengar penuturan dari abel, manis pikirnya. 

"yah ngga lah abel, rugi  banget aku ninggalin beruang manis ini"

"apa sih, kok kamu jadi gombal " raga tertawa sambil mengangkat tubuh Abel agar berada di pangkuan nya.

"Lagian siapa yang gombal, kamu kan memang beruang manis punya aku "

"Iya Abel cuman punya raga, raga jangan ninggalin Abel ya "

"Tentu aja, gak ada yang akan ninggalin Abel, raga  gak akan ninggalin Abel " ucap nya sambil mengusap pundak kekasihnya yang sekarang sedang memendam wajahnya di leher raga

"Janji " Abel memberikan jari kelingking nya pada raga, hal yang biasa mereka lakukan ketika akan melakukan perjanjian satu sama lain.

"Janji beruang " ia juga memberikan kecupan pada pipi gembil milik Abel.

Mereka menikmati hari ini dengan bersantai di rumah nenek ugi, nenek Ugi gak masalah lagian dia suka rumah nya terlihat ramai saat ini.

******

"Udah sampe, langsung istirahat yah jangan nunggu kabar dari aku, aku gak akan kirim pesan ke kamu "

"Kenapa kok gitu, kenapa aga gak mau kasih kabar ke Abel?"

"Nanti kamu malah gak istirahat sayang, nanti malah kamu demam kasian bubu "

"Huhh yaudah deh Abel nanti langsung bobo, tapi aga tetep harus kasih tau Abel kalo aga udah sampe rumah"

"Iya nanti aga kasih tau kalo aga inget ya" ucap raga sambil mengelus pipi gembil milik abel, pipi nya ini benar benar favorit nya.

"Harus pokonya harus " Abel mengucapkan dengan nada mengemaskan

"Iya iya beruang bawel, udah sana masuk nanti kedinginan " ucap Raga, namun Abel masih berdiri di tempat tidak bergerak

"Kenapa sayang ? Kok gak masuk "

"Aga gak mau kiss kiss Abel " katanya sambil menunjuk pipi nya, ya ampun ini memang kebiasaan mereka, Raga memberi ekspresi menepuk jidat seakan akan berkata. oh lupa

Raga mendekat diri ke Abel, memberikan kecupan pada pipi kiri nya, seakan tak puas abel menujuk pipi kanan, Raga kembali mengecup pipi kanannya, Abel kembali menujuk jidat nya, ia pun segera memberikan kecupan pada jidadnya.

"Udah ah sana, jadi banyak gini kecup nya" Raga berucap demikian sambil tertawa ganteng. Namun Abel memberikan gelengan, sekarang Abel maju kan wajah nya memberikan kecupan hangat pada bibir Raga, membuat sang empu terdiam dan memegang bibirnya yang habis di kecup oleh Abel.

Anak itu malah pergi ninggalin Raga yang masih senyum senyum sendiri di atas motor milik nya.

'Dari segala hal yang jauh, ini sih yang paling jauh' batin Raga

******
Jangan banyak banyak dulu

jiwa raga || taegyu jichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang