Chapter 7 : Perasaan Seorang Ayah

317 47 66
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°

Joanne berbaring di atas sofa dan menyalakan televisi agar apartemen ini tidak terlalu sepi. Dia baru selesai mandi, membaca novel yang baru dia beli kemarin sembari menunggu telepon dari suaminya. Dan di saat dia tengah larut di dalam bacaannya suara bel di depan berbunyi nyaring memecah konsentrasi juga imajinasi yang sudah terbentuk dengan sempurna itu hingga terdengar suara desis kekesalan sesaat buku tebal di tangannya tertutup sempurna dan tubuhnya beranjak dari sofa empuk itu untuk melihat interkom.

"Siapa, sih? Seingatku, aku tidak membuat janji dengan siapapun hari ini." gumamnya seraya menekan tombol bulat itu di mana wajah seorang wanita tanpa senyum tengah berdiri dan membuat Anne segera membuka pintu dengan lebar.

"Anna?"

Gadis cantik itu melangkah masuk sembari membuka jaket bulu mahalnya sebelum melemparkan tubuhnya di atas sofa empuk yang berada di tengah ruangan. "Suami berisikmu itu menyuruhku menginap di sini untuk menemani istrinya. Padahal aku ingin pergi ke acara ulang tahun temanku." desahnya kesal dengan jemari yang mulai sibuk menekan remot.

"Maklumi, ya ... dia terlalu tergila-gila padaku." kekeh Anne yang juga ikut berbaring di samping Anna. "Geser! Ini tadi tempatku!"

"Cari tempat lain, Joanne! Menyebalkan sekali!" Anna tidak akan mengalah, dia mengambil bantal dan memukul wajah kakaknya yang sudah hendak membuka bukunya lagi.

"YAISH!" Dan Anne sudah siap hendak membalas, bertepatan dengan ponsel yang tergeletak tak jauh dari dari jangkauan tangannya berdering. "Kau harus berterima kasih pada orang ini karena sudah menyelamatkanmu!" desis Joanne sebelum menggeser layarnya ke samping, sedangkan Anna tidak memperdulikan kakaknya sama sekali. Lebih tepatnya tidak takut sama sekali pada sang kakak.

"Sayang ..." Anne tersenyum lebar, mencari posisi yang nyaman meski harus menggeser tubuh tinggi Anna dengan bokongnya. "Aku menunggu teleponmu dari tadi."

Namjoon terkekeh dan menatap lama wajah cantik istrinya. "Maaf, ya ... aku sedikit sibuk hari ini. How was your day, Love? Oh, Anna sudah datang?" Namjoon terlihat mengerutkan dahinya saat melihat wajah istrinya yang sudah terhimpit ke sela sofa dan berteriak kesal hingga dia tidak perlu menunggu Anne menjawab pertanyaannya lagi karena sudah pasti adik iparnya itu ada di sana untuk menemani Anne selama dia pergi.

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang