Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Mobil Buggati Veyron Wei Long itu melesat meninggalkan gedung apartemen, menuju kediaman utama Alezra. Butuh waktu setengah jam menuju mansion Alezra, yang berada sedikit jauh dari perkotaan. Mansion besar itu dikelilingi pohon tinggi, yang menjadi benteng utama mansion. Banyak jebakan disana jika ada musuh yang mencoba menyelinap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil pearl white yang ditumpangi Agsam melewati gerbang Alezra. Saat mobil itu berhenti, salah seorang bodyguard dengan segera berlari membukakan pintu mobil untuk sang Tuan muda.
Agsam keluar dari mobil, kening pemuda itu mengkerut samar melihat sebuah motor sport terparkir disamping mobil miliknya. Menggeleng pelan, Agsam berlalu masuk kedalam. Tanpa bertanya pun, Agsam tau siapa pemilik motor itu.
Puluhan pelayan membungkuk, saat Agsam melewati mereka. Nanny Melinda, pengasuh Agsam dari kecil menghampiri sang Tuan muda. Wanita paruh baya itu bernapas lega, saat mendapati senyuman majikannya itu. Nanny Melinda merasa khawatir, karna tidak mengetahui keberadaan dimana Tuan mudanya dalam beberapa hari terakhir ini. Nampak bersyukur melihat Agsam tampak baik-baik saja, setelah melihat Agsam berdiri didepannya. Sang Nanny memeluk singkat Tuan mudanya itu. Hubungan mereka memang dekat. Agsam bahkan seringkali lebih bermanja pada wanita ini, daripada sang Mami. Ingatkan Agsam, ia memiliki seorang Papi yang posesif.
“Nanny sedang sakit?”
“Wanita tua ini khawatir, Tuan muda. Tapi syukurlah, anda tidak apa-apa. Saya bisa tidur dengan nyenyak malam ini.” sahut sang Nanny tertawa pelan.
Agsam tersenyum tipis, mengecup kening wanita itu sebelum bertanya. “Ya ... Mami dimana?”
“Nyonya besar baru saja pergi ke salon.”
“Salon?” beo Agsam mengkerut.
“Iya, ke salon bersama Nona Kaila. Tuan muda, jangan katakan anda lupa jika malam ini akan ada pesta pertunangan anda dengan Nona Kaila?” tanya Nanny Melinda kebingungan menatap pemuda berkacamata yang nampak tampan itu.