#37

492 33 4
                                    

Kembalinya mereka

-Adelene Dé Cloups-

Lendir biru yang berasal dari tubuh lintah yang ukurannya tidak manusiawi. Monster lintah berwarna abu gelap yang di seluruh tubuh lintah tersebut dilapisi lendir. Saat bergerak, lintah tersebut meninggalkan jejak lendir di tempat sebelumnya.

Adelene mengernyit jijik, lantai yang semulanya bersih sudah kotor dengan lendir yang berwarna biru dan sedikit bercahaya.

"Sungguh menjijikkan."

Adelene langsung menghindar saat lintah yang di dekatnya menyemburkan lendir dari mulut. Gadis itu menghampiri Joan. "Paman ... kenapa mereka bertambah banyak?!" tanyanya terkejut saat lintah lintah tersebut semakin banyak. Tak terhitung jumlahnya, Adelene kerap kali merasakan mual karena melihat lendir biru yang bercahaya.

"Mereka tidak akan bisa dibunuh, tubuh mereka yang telah terpotong bisa membuat tubuh baru," kata Tuan R. Pria itu mengeluarkan pisau yang ia simpan di area celana yang pria itu kenakan.

Adelene sungguh tidak tahu ingin berbuat apa. Angin malam semakin kencang, kapal terombang-ambing dengan kuat. Adelene berpegangan pada lengan Joan.

"Mereka membuatku mual ..." Adelene mengeluarkan isi perutnya di laut lepas. Ia muntah tanpa bisa ia tahan lagi.

"Kau mabuk laut, masuklah kau kedalam dan kami yang akan mengurus lintah lintah itu."

Adelene menggeleng cepat, "aku tidak mau."

Keras kepala Adelene entah menurun dari siapa.

"Terserah kau saja, jangan sampai kau terkena lendir biru mereka atau kau akan merasa gatal di seluruh tubuhmu." Joan langsung meninggalkan Adelene. Dengan sihirnya, pria itu menggunakan sihir angin untuk menerbangkan banyak lintah dan menjatuhkannya kembali ke lautan.

Veronica sama halnya, dengan sihir api yang ia miliki dapat melemahkan lintah lintah itu. Dibantu Tuan R yang mengambil lintah menggunakan tangan kosong.

Adelene hanya diam melihat, ia tidak mampu bergerak. Mual yang dirasakannya semakin menjadi-jadi. Tiap guncangan terjadi, ia akan semakin mual.

Adelene mencoba untuk duduk daripada berdiri. Ia akan semakin dibuat mual melihat gelombang yang ia lihat.

"Sungguh menyebalkan."

Adelene menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tak sanggup lagi menahan, Adelene memuntahkan cairan bening ke lautan. Ia berdiri langsung menyeka liur yang menempel di bibirnya dengan jari.

"Lebih baik kau masuk ke dalam."

"Tidak bisa, itu akan membuatku semakin ingin muntah."

Lintah lintah itu bukannya semakin berkurang malah semakin bertambah. Ukurannya juga ikut bertambah, lebih besar dari lintah yang pertama.

"Kenapa semakin banyak?!" tanya Adelene sedikit berteriak.

Joan, Veronica, Tuan R dan beberapa prajurit dan awak kapal sibuk membuang lintah lintah itu ke laut.

"Adelene kau tak apa?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba muncul. Adelene tentunya terkejut. Keenam orang yang sudah beberapa minggu tidak ia lihat sekarang telah berada di depan matanya.

Adelene Dé Cloups Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang