"Nono lihat, Ayah sudah pulang.."
"Ayahh !!!"
Jeno berjalan cepat lalu menggapai Haechan dan Junho secara bersamaan dalam pelukannya. Berkali-kali menciumi pucuk kepala Haechan. Menumpahkan semua rindunya pada wanita yang sudah melahirkan putranya. Keberadaan Haechan dan Junho benar-benar membuatnya merasa memiliki sandaran kembali.
Tangis Jeno akhirnya pecah, seolah mengadu pada Haechan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Ia telah melewati hari yang sulit, sendirian. Dan rasanya sangat menyakitkan. Ia harus kehilangan kedua orang tuanya dalam satu waktu, terseret dalam kasus perusahaan ilegal serta mengganti rugi puluhan milyar atas terlibatnya kedua orang tua terhadap kasus tersebut.
Haechan membalas pelukan Jeno, mengelus pelan punggung kokoh Jeno dan membisikkan kata-kata penenang, "tidak papa, tenang ya.." Elusan pada punggung Jeno tak berhenti dan terus diiringi kata penenang, "kamu tidak sendiri. Ada aku dan Junho, kita perbaiki sama-sama ya."
"Haechan, apa artinya..?" Jeno melepas sejenak pelukan Haechan. Menangkup wajah Haechan dengan kedua tangannya. Haechan lantas mengangguk.
"Keberadaanku di sini, apa itu masih belum bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di benakmu ?" Jeno paham. Ini artinya ia kembali diberi kesempatan oleh Jeno. Ia berjanji kali ini ia tidak akan melepaskan Haechan dan Junho. Ia akan berusaha membuat keduanya terus merasa bahagia. Jeno lalu memeluk keduanya kembali, kali ini jauh lebih erat.
"Haechan, terima kasih..Aku mencintaimu, sungguh."
"Aku juga."
"Ishh sempit Ayah, peluk Ibunya janan elat-elat, Nono teljepit." Keduanya lantas mengalihkan atensi pada Junho yang berada di tengah-tengah mereka.
"Astaga !" Haechan dan Jeno menyamakan tingginya dengan putra mereka.
"Maafkan Ayah dan Ibu ya.." Ucap Haechan, ia terkekeh, gemas akan tingkah putranya.
"Nono, coba panggil Ayah lagi." Jeno ingin memastikan bahwa putranya juga sudah berdamai dengan dirinya.
"Ayah.."
"Lagi !"
"Ayah.."
"Lagi !"
"Ishh..Ibu, Ayah kenapa sih ? Tidak bisa dengal ya. Nono kan sudah bilang Ayah Ayah." Lagi. Haechan terkekeh.
"Itu artinya Ayah menyayangi Nono." Jelas Haechan
"Nono juga, Nono juga saaaayangg Ayah." Balas Junho, tangannya membentuk lingkaran yang besar. Jeno lalu membawa putranya dalam dekapan, "Ayah juga sangat menyayangi Nono."
"Tapi Ayah, Nono sayang Ibu..segini, lebih besal dalipada sayang Ayah, tidak papa kan ?" Junho melepas pelukan Jeno, lantas membuat lingkaran dengan tangannya yang jauh lebih besar daripada yang tadi.
"Kalau itu, harus..sini peluk Ayah lagi !" Balas Jeno. Tentu saja ia tidak akan keberatan jika Junho lebih menyayangi Haechan daripada dirinya. Diakui Junho saja baginya sudah cukup melegakan.
Haechan tersenyum bahagia melihat interaksi Jeno dan Junho. Hatinya juga merasa sangat lega. "Tuhan, terima kasih sudah mengembalikan Jeno pada kami."
~~~
Seminggu setelah balasan pernyataan cinta Haechan pada Jeno, keduanya sudah resmi kembali menjadi pasangan suami istri. Pernikahan mereka kali ini tidak jauh beda dengan pernikahan pertama mereka. Sederhana dan hanya dihadiri pihak keluarga. Bedanya foto pernikahan mereka bukan hanya berdua tapi bertiga. Ditambah dengan sang buah hati. Junho dikenalkan dalam keluarga besar dan mendapat respon positif dari keluarga para paman dan bibinya. Junho senang sekali. Sekarang ia punya Ayah, Ibu, dua paman, dua bibi, dan dua kakak sepupu sekaligus. Bahkan ia kini juga punya kakek dan nenek. Ya, orang tua Mark juga menganggap Junho adalah cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️
RomanceUntuk Haechan yang dunianya sudah runtuh-Nono Cast : Nohyuck (GS)