Kami berkeliling sebentar untuk mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol dan menikmati dinginnya malam dan akhirnya kami berhanti di sentra kopi tempatnya orang—orang berkumpul untuk menikmati suasana malam sambil meminum kopi panas.
" aku pesan cappuccino panas " ucap kakak.
" oke " sahutku.
Setelah selesai memesan kakak membuka obrolan yang aku kira hanya obrolan santai seperti biasanya ternyata obrolan serius.
" tadi kakak sama kakak-kakak yang lain berkumpul di rumah kakak sulung untuk berbicara tentang penyakit yang diderita mama " ucap kakak.
" iya terus " sahutku.
" mama itu terkena tumor paru-paru stadium 4 dan tumornya sudah menyerang otak, mangkanya tubuh mama sulit digerakkan karena penyakitnya sudah menyebar ke otak dan menyerang syaraf dan sudah stadium 4, tadi kakak sulung sudah bicara sama dokter dan dokter bilang waktu mama sudah tidak banyak prediksi dokter tidak sampai 3 tahun maksimal 3 tahun dan sudah dipastikan tidak bisa sembuh karena sudah stadium 4" ucap kakak.
Disitu aku sudah menduganya karena pagi saat aku mengantar ibu control ke rumah sakit terdapat coretan-coretan di sebuah kertas, setelah aku mencaria apa arti coreta-coretan itu hatiku terasa teriris, badanku seketika lemas mengetahui arti dari coretan-coretan itu.
" oh iya udah tau aku tadi siang " jawabku.
" mama bisa diobati tapi tidak bisa sembuh hanya mencegah penyakitnya tambah parah, masalahnya mama tidak mau melakukan kemoterapi, jadi ya harus cari alternatif lain untuk menyembuhkan atau setidaknya menambah masa hidup mama" imbuh kakak.
Aku hanya bisa terdiam memikirkan bagaimana aku bisa terlihat baik-baik saja sedangkan kenyataanya sedang kacau balau dimana kisah asmara yang sedang tidak bisa dikatakan aman dan kondisi ibu yang sedang terbaring lemas membuatku sesak.
" tadi juga kakak semuanya ditanya apakah siap kalau mama sewaktu-waktu pergi? Ya semua bilang siap meskipun kakak ga siap, jujur kakak masih belum siap kalau ditinggal mama karenakakak masih belum bisa membuat mama bahagia " ucap kakak.
" iya lah siap ga siap harus siap, ikhlas ga ikhlas harush ikhlas kapapun itu terjadi yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin biar ga nyesel " jawabku.
" iya, nanti kakak juga bakal pulang 2 minggu sekali untuk menjenguk mama" ucap kakak.
" iya " jawabku.
Perbincangan kami semakin santai dan tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, dingin yang tajam menusuk sampai tulang bahkan jaket tebalku pun masih bisa ditembus dinginnya malam, kami pun memutuskan untuk pulang beristirahat.
Hari yang normal dengan segala masalah terus berganti, konflik-konflik kecil tak dapat dihindarkan mental yang butuh support juga tak kunjung mendapatkannya tetapi harus terlihat tegar didepan dia.
Semakin hari semakin terlihat kemunduran hubungan kita yang tadinya cepat membalas chat,sering telepon sekarang jarang bahkan satu hari penuh tidak ada chat atau telepon dari dia, aku tau ini hubungan yang melelahkan dan membutuhkan usaha yang tak sedikit tetapi, jika berusaha bersama akan mudah.
" kenapa kok kamu menjauh? " tanyaku.
" aku ga bisa sama kamu " jawabnya.
" kenapa?" tanyaku.
" ya aku gabisa, kamu masih muda masih bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku yang seumuran " jawabnya.
"hah? Babe, aku sayang sama kamu itu tulus umur hanyalah angka , mencintaimu itu nyata " ucapku.
" aku takut tapi bukan takut gimana gitu " ucapnya.
" kamu takut apa? Takut aku menuntuk kamu punya anak lagi? Aku sudah pernah bilang ke kamu kalau kamu mau punya anak ya kita bakal punya anak, tetapi kalau kamu tidak mau punya anak lagi ya kita ga punya anak lagi, Takut kamu ga diterima keluarga aku? Memang benar awal pertemuan pasti ada penolakan tetapi jika diomongkan baik-baik, pelan-pelan pasti bisa babe, aku sudah mengalah untuk semuanya dari dulu hingga sekarang tetapi maaf, aku tidak bisa mengalah untuk yang satu ini " jelasku.
" kasihan kamu, masa depanmu masih panjang, aku juga belum berfikiran untuk menikah lagi karena sampe detik ini aku belum bisa karena terlalu sakit " ucapnya.
" aku akan berjuang sampai titik terakhir, meskipun harus menunggumu sampai akhir nafas ini aku sudah siap, karena masa depanku adalah kamu bukan yang lain, aku tunggu dan aku coba obati rasa sakit itu aku Cuma minta tatap mataku dan semua akan baik-baik saja ".
" jangan menungguku, masih banyak wanita yang cantik dan seumuran diluar sana " jawabnya.
" mencari yang cantik sama dengan menguras air laut, tidak ada habisnya" jawabku.
Keretakan hubungan semakin lama semakin menghawatirkan terdapat banyak kesalahpaham an yang terjadi, namun aku berusaha untuk terus memperbaiki sikap agar tak terjadi apa yang aku takutkan.
" mana ada cowok beneran tulus? " ucapnnya.
" ada kok meemang aku tidak bisa bilang kalau ini loh aku tulus karena hanya waktu yang bisa memperlihatkan kalau aku memang tulus dan setia untuk kamu, memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk melihat itu tapu aku ingin kamu bersabar sampai waktu itu datang padamu dan kamu bisa melihat semuanya, mendengar jawaban dari semuanya " jawabku.
" ini aku buat ini sekarang hehehe, kata orang sih kalau membuat 1000 angsa maka cintanya akan terkabulkan " ucapku sambil menyodorkan sebuah origami berbentuk angsa.
" ada-ada aja percaya mitos, tapi that cute" ucapnya sambil tertawa.
Jarak yang semakin melebar,perasaan yang semakin mengiya kan kalau sudah waktunya berhenti mengejar apa yang tak seharusnya dikejar.
Umur hanyalah angka
Status hanyalah strata sosial
Mencintaimu seutuhnya adalah legal
Semakin keras ujian semakin berarti kelulusan, semakin pahit perjalanan semakin indah pula tempat tujuan
Tetap semangat, Tetap berproses
Karena cinta yang luar biasa perlu tenaga ekstra untuk menjaganya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesetiaan
RomansPerjalan seseorang untuk menunggu cinta terakhirnya pulang kerumah