Capther VII

735 30 0
                                    

CARREL POV

-------

Aku menggeliat pelan saat sinar matahari menyilaukan pandanganku.
Ah, sudah pagi rupanya. Mungkin karena aku terlalu lelah.

Aku mengusap perlahan mataku dan membukanya. Menatap langit-langit kamar yg dipenuhi bintang.

Langit-langit itu, Matt yg menghiasnya. Katanya, agar nanti saat malam hari aku bisa menatap bintang dilangitku.

Flash back on

"Hati-hatilah Matt.. Jangan membuat kasurku rusak." seruku saat Matthew menaiki tangga untuk mencapai langit-langit kamarku diatas kasur. Aku harus memegangi tangga itu agar tidak jatuh.

"Tenanglah babe, ini tidak akan lama." ujar Matt menatap langit kamar.

"Selesai " seketika Matt melompat keatas kasurku. Membuatku sedikit tersentak.
Aku menurunkan tangga dan menaruhnya asal disamping kasur.
Duduk menghadap Matt yg sedang merebahkan tubuhnya.

"Terima kasih Matt. Kau selalu menjadi yg terbaik." ucapku mengusap peluh diwajahnya.

"Anything Carr.." jawab Matt menatapku dengan senyumnya.

"Jangan perlihatkan pipi bolongmu itu Matt !! Kau membuatku jatuh cinta lagi padamu."

"Jangan merajuk Carr.. Kau membuatku menginginkan pernikahan kita diajukan menjadi besok."

"Kau ini !!!!" aku memukul dada Matt. Kemudian Matt menarikku dalam pelukannya.

"Aku mencintaimu Carr.." lirih Matt membuatku berdesir.

"Aku lebih mencintaimu Matt." jawabku dalam pelukannya.

"Tidak... Aku yg lebih mencintaimu Carr.. Selalu lebih. Lebih lebih dan lebih dibandingkan cintamu padaku." Matt tak ingin kalah

"Baiklah.. Kau mencintaiku lebih dari segalanya Matt. Terimakasih" akhirnya aku yg mengalah.

Menikmati pelukan Matt. Sentuhan tangannya. Belaiannya. Detak jantungnya... Sangan menenangkan. Aku selalu jatuh cinta lagi dan lagi padanya.

Flash back end

Setitik bulir bening keluar dari sudut mataku. Air mata yg masih saja keluar hanya utk Matt... Memang kau yg selalu lebih mencintaiku Matt.

"Carr.. Ada apa ? Apa kau sakit ?" tiba-tiba saja Jo sudah menangkup wajahku.

"H.mmm ??? Tak ada. Hanya saja ini air mata karena aku menahan utk tdk menguap lebar." kilahku.

Jo masih bertelanjang dada. Masih dibalut selimut. Sama denganku yg masih menutup seluruh tubuhku dengan selimut. Aku melirik kelantai. Pakaianku dan pakaian Jo yg berserakan.

Jo memelukku , aku nyaman dalam pelukannya. Sama seperti aku dalam dekapan Matt..

"Carr... Apa aku boleh bertanya ?" Jo masih membelai lenganku.

"Tanyalah. Akan aku jawab."

"Apa kau masih mencintainya ? Matthew Anderson."

"Sejauh ini, dia masih ada dihatiku Jo.. Tak semudah itu aku melupakan Matt yg sudah menemaniku selama beberapa tahun. Terlebih perpisahan kami yg lebih mengenaskan dibanding cinta yg tdk direstui. Atau karena pengkhianatan." tuturku. Ini adalah kalimat terpanjang yg aku jelaskan pada Jo selama kami menikah.

"Hmm.. Aku tahu. Porsiku dan Matt dihatimu memang berbeda. Tak akan ada yg bisa menggantikan Matt dihatimu. Termasuk aku. Hanya saja,, hiduplah bersamaku Carr.. Hanya aku. Dan jadikanlah Matt kenangan dihatimu. Akan aku ijinkan dia hidup dihatimu."

Mrs.Gun, I LoVe You !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang