hobi banget up nya tengah malem begini, yah karena aku mulai nulis juga sekitar jam 9 an 🥹
jangan lupa vote sebelum membaca yah gaiss ❤️
happy reading ~
Serein mengerjapkan matanya, butuh beberapa detik menerima cahaya matahari yang masuk melalui jendela. Pandangan pertama yang ia lihat adalah seorang cowok yang duduk di hadapannya sembari memandangnya lekat. Sontak Serein bangkit dari tidurnya karena begitu kaget.
"Kau?!" Tidak ada lagi bulu di sekujur tubuh cowok itu, hanya wujud manusia seperti dirinya.
Jaan menjulurkan tangannya ke arah kening Serein namun terlalu mendadak sehingga Serein refleks menepisnya sambil berteriak seolah-olah sedang diserang.
Tindakannya tersebut membuat Jaan menggantungkan tangannya di udara, memandang Serein yang tampak ketakutan padanya.
"Sedang apa kau di sini?! Bukankah seharusnya sekarang kau sedang membunuh Solon? Apa kau ingin membunuhku juga?!" Bayangan sosok mereka yang begitu menakutkan terus terputar dalam benak Serein.
"Tidak perlu lagi membunuhnya, karena dia sudah mati."
Perkataan yang diucapkan oleh seorang cowok yang baru memasuki ruangan membuat Serein membulatkan bola matanya. Cowok itu bahkan mengibaskan jubahnya ke belakang layaknya orang paling hebat dan sangat bangga dengan ucapannya.
"Apa kau sadar dengan ucapanmu?!"
Shion mengerutkan dahi bingung. "Aku mengatakan yang sesungguhnya."
Serein kembali menoleh pada Jaan. "Apa yang dia coba katakan? Itu tidak benar, bukan?"
"Memangnya kenapa jika itu benar?" Jaan bertanya dengan wajah datarnya.
Serein memberikan tatapan tak percayanya. "Sungguh? Kalian melakukan itu? Kalian benar-benar membunuh Solon?"
Saat Jaan kembali menjulurkan tangannya ingin menyentuh pundak Serein, gadis itu lebih dulu menepisnya.
"Mengapa kalian melakukannya?! Apa kalian sungguh monster yang bisa menyakiti siapa saja bahkan membunuh saudara kalian sendiri?"
"Sejak kapan Solon menjadi saudara kami," sela Shion tak terima.
"Kau gila!" Serein menjadi histeris, kejadian yang ia saksikan terlalu mendadak dan rasanya teramat menakutkan, dan sekarang dua makhluk di hadapannya bahkan semakin membuat pikirannya tidak jernih.
"Kami tidak membunuhnya." Perkataan yang diucapkan oleh seorang cowok yang juga baru memasuki ruang mengalihkan perhatian Serein.
Jakah masuk lebih dahulu diikuti beberapa pelayan yang membawakan air dan kudapan kecil untuk Serein.
"Apa maksud ucapanmu?" Serein menatap Jakah menunggu cowok itu melanjutkan perkataannya.
"Kami hanya memberinya pelajaran kecil."
"Pelajaran kecil?" Jadi itu yang mereka sebut sebagai pelajaran kecil. Dengan menyakitinya sampai tidak sadarkan diri?
"Ya, semua juga karena perbuatannya."
"Atas alasan apa?"
Jakah menyingkap jubahnya untuk duduk di kursi dekat dengan Serein. "Kau tahu dia makhluk apa?"
"Kharibdis?" Seingat Serein.
Jakah mengangguk. "Dia seekor monster laut anak Poseidon dan Gaia. Kau tahu apa yang dia lakukan?"
Serein terdiam sejenak lalu menggeleng.
"Aku akan memberitahumu lebih awal, Poseidon punya banyak Dewi dan anak yang begitu dia sayangi. Dia menjaga mereka dengan sepenuh hati dan tidak membiarkan mereka terluka sedikit pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Creatures | ENHYPEN
ФэнтезиMakhluk mengerikan yang Serein temukan dalam catatan sejarah: Griffin, Alkonost, Kaukasia, Kerberos, Kharibdis, Teumessos, dan Kiklops. Gadis itu tiba-tiba bertemu dengan mereka, tidak hanya bertemu tapi berhubungan satu sama lain. Dia dibawa ke tem...