40. LDR

568 17 0
                                    

Erlina merebahkan tubuhnya di samping suaminya, rasanya capek sekali hari ini padahal ia tidak berkerja apapun, setelah pulang dari paris erlangga benar-benar menepati ucapannya sendiri, erlina tidak boleh menyentuh benda tajam, tidak boleh masuk dapur, tidak boleh makan yang pedas, dan masih banyak lagi.

Erlangga mengelus rambut erlina, membuat sang empu nyaman dan merasa kantuk. "Sayang" panggil erlangga lirih.

"Hm" gumam erlina.

"Besok aku kerja ke luar kota, kamu ikut lagi, ya" ajak erlangga mengelus perut rata erlina.

Erlina menggeleng. "Enggak mau. Aku mau di rumah aja" tolak erlina.

Erlangga mendengus kesal. "Ko gitu sih?" Rengek erlangga seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan.

"Kamu enggak bakal fokus kalau aku ikut" kata erlina.

Erlangga cemberut. "Kebalik sayang, justru kamu ikut saya bisa fokus" koreksi erlangga.

"Tetap enggak mau ikut. titik" kekeuh erlina.

Erlangga menatap datar istrinya. "Sayang, kalau kamu enggak ikut, aku bisa gila nahan rindu selama tiga hari tidak bertemu kamu, aku enggak mau hila gara-gara enggak ketemu kamu selama tiga hari" frustasi erlangga.

Erlina geleng-geleng kepala mendengar ucapan suaminya yang kelewat batas. "Kamu lebay banget, cuma tiga hari doang, aku aja biasa aja" kata erlina.

Erlangga mencubit pipi Erlina. "Nyebelin banget sih, gini aja deh, selama tiga hari kamu tinggal di rumah mamah dulu, supaya ada yang awasi kamu dan aku juga sedikit tentang" pasrah erlangga.

Dira hanya mengangguk kecil, ia tidak mau berdebat dengan erlangga. "Hm, siap pak bos erlangga" pasrah erlina.

***

Saat ini erlangga dan erlina berada di rumah kedua orangtuanya erlangga, ia sengaja tidak membawa erlina ke rumah mertuanya, karena, erlina akan bersikap seenaknya jika di rumah kedua orangtuanya, contohnya, ia akan masak secara diam-diam, dan memegang barang yang tajam yang akan membahayakan keselamatannya.

"Udah deh berangkat sana, merengek terus kaya bayi" kesal erlina mendorong erlangga menjauh dari tubuhnya.

Erlina menatap datar istrinya. "Sayang, ik----"

"Enggak. Sana berangkat aku disini enggak ngapa-ngapain, aku enggak bakal membahayakan keselamatan aku, sana berangkat" usir erlina.

"Sana berangkat" usir suti.

"Mah, pah, bang, kak, jagain istri erlan, jangan biarin dia ke dapur, jangan biarin dia sentuh barang-barang yang bahaya, dan berat, termasuk pisau, dan jangan biarkan dia makan mie terlalu banyak, jangan biarkan dia makan yang pedas-pedas, jan---"

"Mas, stop! mereka bisa gila karena kamu, mending kamu berangkat dan cepat kembali" usir erlina kesal.

Erlangga mendengus kesal. "ingat, ya, Walaupun aku enggak ada di sisi kamu, semua yang kamu lakukan disekitar rumah ini aku lihat, dan aku bisa dengar apa yang kamu bicara" setelah mengatakan itu ia langsung keluar, sebelum itu ia mencium bibir erlina lama, tanpa rasa malu dilihat keluarganya sendiri. "Manis" bisik erlangga ia langsung berlari meninggalkan erlina yang berteriak keras.

"ERLANGGA, AWAS KAU" teriak erlina kesal.

Suti, danu, citra dan bima geleng-geleng kepala melihat mereka berdua, sudah tebal melihat erlangga yang bucin, dan menyebalkan seperti tadi mereka hanya 'iya' kan saja supaya erlangga tidak terus menerus memperingati mereka supaya menjaga erlina.

"Sabar, suami kamu emang nyebelin" ucap citra prihatin dengan adik iparnya.

Dira menatap kedua mertuanya. "Mamah ngidam apa sih bisa erlan kaya gitu" heran dira.

"Kayanya mamah enggak ngidam apa-apa, deh, cuma pengen.....beli sate tapi cuma satu biji di korea hehe" kekeh suti mengingat kejadian waktu ia mengandung erlangga.

"Pantesan" cicit erlina.

"Sudah-sudah, mending kamu istirahat sana, nanti suami kamu ngamuk" suruh danu khawatir.

Dira mengangguk patuh.

***

Setelah makan malam bersama yang ditemani suaminya lewat video call erlina langsung istirahat, atas permintaan suaminya, bahkan ia ingin sekali ngobrol dengan mertuanya. Sampai sekarang video call terus berlangsung, sampai-sampai baterai ponsel erlina lowbat.

"Udah, ya, ponsel aku mau mati" kata erlina hendak memutuskan sambungan video call, tapi tidak jadi saat suaminya mengatakan sesuatu.

"Jangan, atau aku pulang sekarang" ancam erlangga.

Eroina menatap kesal erlangga. "Iya-iya, kalau mati sendiri berarti ponsel aku mati, kamu jangan khawatir dan curiga" beritahu erlina malas.

"Pakai laptop"

Erlina menarik nafasnya panjang. "Udah selesai meeting nya?" Tanya erlina mengalihkan pembicaraan.

"Udah dari tadi sore, niatnya mau pulang dulu, tapi ditahan sekertaris biadab itu, dia malah ngancem bos-nya sendiri, padahal aku yang gaji dia" kesal erlangga.

"Ngancem kaya gimana?" Tanya erlina sambil makan kripik tempe.

"Dia ngancem gini. 'Pak erlan kalau tetap mau pulang, saya aduin sama istri bapak supaya istri bapak marah dan menghukum bapak selama berhari-hari' gitu, dialan emang"

Erlina terkekeh kecil. "Intinya kamu haru selesaikan kerjaan kamu di sana jangan khawatir. bentar aku mau ganti baju dulu, baju tidur ini panas" ucap erlina yang langsung beranjak dari duduknya.

"Harusnya kamu ganti baju sambil video call, supaya aku bisa lihat"

"Masih aja mesum" teriak erlina. tidak lama ia kembali dengan pakaian yang lebih nyaman. "Untung baju ini masih ada di sini" ucap erlina menunjukan pakaiannya kehadapan layar ponsel.

"Cik! Jadi pengen terkam kamu gini, aku bisa stres"

"Mesum. Ponsel aku benar-benar lowbat, aku cas dul----"

"Ganti laptop, aku matikan, kamu harus segera jawab video call aku" potong erlangga cepat.

Erlangga benar-benar menghubungi erlina lewat laptop, ia menatap erlina dengan senyuman terbaiknya. "Sayang, kamu tidur sana" suruh erlangga.

Erlina mengangguk. "Yaudah aku tutup video call---"

"Jangan, aku temenin dari sini, awas kalau mati video call-nya aku marah sama kamu pokonya " ancam erlangga

"Terserah kamu, aku mau tidur aja capek ladenin orang kaya kamu" setelah mengatakan itu ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur, membiarkan laptop berada disampingnya.

"Nasib LDR gini, tersiksa nahan rindu" kesal erlangga. Sedangkan erlina sudah tidur pulas.

***

my protective CEO [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang