Memories

407 18 1
                                    

❗Karakter sepenuhnya milik paduka Eiichiro Oda

(warn : ooc, typo yang tidak disengaja)

×
×
×

Play song 🎵 Maudy Ayunda - Kamu dan Kenangan

*Robin POV

Rintik hujan semakin terdengar deras diluar sana, aku melihat ke arah jam yang sedari tadi berdenting menemani ku di kesunyian kamar, pukul 11 malam

Besok tepat tanggal 11 November, sepertinya alam seakan selalu menemani ku di setiap malam sebelum tanggal itu, alam selalu ikut menangis seakan mengerti kesedihan ku, atau alam juga ikut sedih karena mengenang kepergian mu?

Roronoa Zoro, besok ulang tahun mu, tidak kah kau merindukan onigiri spesial yang selalu kubuat untuk merayakan kelahiran mu?

(yang bergaris miring itu flashback)

"Bukankah kau berjanji akan menemani ku belanja bulanan minggu ini?" aku menatap kesal pria bersurai hijau dihadapanku

"Sayang, aku minta maaf, ini bukan pekerjaan yang bisa aku tinggalkan" Pria itu menatap memohon kepadaku, baiklah kau menang Zoro, tatapan memohon itu membuatku lemah

"Hanya satu minggu kan?" Zoro mengangguk semangat, aku hanya menghela nafas dan mengaggukkan kepala tanda memperbolehkan dia pergi untuk melaksanakan tugas nya

Zoro bangkit dari duduk nya yang sebelumnya bersimpuh dihadapanku, dia memelukku begitu erat

"Terima kasih sayang, aku berjanji akan kembali lalu menemanimu dan bayi kita" Ucapnya seraya mengelus perutku yang tengah mengandung

Kau berbohong, nyatanya sampai sekarang kau tidak kembali, kau mengingkari janjimu, lagi

Bukankah lebih baik aku tidak menyetujui keberangkatan mu saat itu? Terkadang aku menyesali hal itu

"Telah terjadi kecelakaan sebuah Kapal Selam A203 milik TNI Angkatan Laut, diduga Kapal Selam ini mengalami kerusakan dan menyelam ke kedalaman laut serta kehilangan sinyal, saat ini tengah diupayakan pencarian sinyal serta keberadaan Kapal Selam tersebut"

Aku mematung mendengar suara pembawa berita yang berasal dari televisi di ruang tengah, dengan cepat aku berlari dari dapur ke ruang tengah dengan susah payah karena kandunganku yang semakin membesar, jantungku berdetak dengan cepat, kumohon, jangan seperti yang aku bayangkan

Lututku terasa lemas saat melihat gambar kapal selam yang ditayangkan di televisi, kapal selam itu, satu minggu yang lalu aku ikut mengantar Zoro menaiki kapal itu

Aku langsung terduduk di sofa dan menangis histeris bersamaan pintu utama yang dibuka menampilkan ibuku yang langsung memelukku erat

"Bu, Zoro tidak mungkin meninggalkan ku bukan? Dia sudah berjanji akan pulang sore ini, aku sudah memasakkan makanan kesukaan nya" Ibu semakin memeluk ku erat dan mengusap rambutku

"Bu, tolong jawab aku! Zoro pasti pulang kan?!" Bersamaan dengan itu perutku terasa sakit dan aku kehilangan kesadaran

Aku melihat ke arah jendela, hujan semakin lebat bersamaan dengan lelehan cair yang keluar dari salah satu mataku, langit, kenapa kau juga ikut menangis?

Kenangan itu sangat menyakitkan berapa kalipun aku mengingatnya, dan sayangnya kenangan menyakitkan itu tidak pernah hilang didalam memori otak ku, seperti sebuah buku usang yang masih tersimpan rapi didalam lemari

Aku pun juga tidak berusaha melupakannya, bukankah setiap kenangan tentangmu harus selalu kusimpan?

1 bulan berlalu, aku masih tidak mendapat kabar apa-apa tentang keberadaanmu, bahkan mereka juga akan menghentikan pencarian itu karena sudah sangat lelah, media sosial dan televisi yang banyak memberitakan kecelakaan tersebut sekarang sudah lenyap digantikan dengan berita yang lebih baru

All About ZorobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang