SEVEN

169 45 58
                                    

Tekan sebelum membaca
————————-

Jadwal Seokjin pagi ini, diawali rapat penting yang akan dipimpin olehnya. Rapat evaluasi bulanan yang akan di hadiri oleh para Menteri serta petinggi penting lainnya. Mengharuskan Seokjin untuk datang lebih awal, demi mempersiapkan segalanya. Karena ini pertama kalinya Seokjin memimpin rapat penting.

"Perdana Menteri Kim, semuanya telah siap", kata salah satu ajudannya.

Kim Seokjin pun berjalan menuju ruang rapat. Sekilas melihat sang Ayah mertua sedang berjaga-jaga di pintu gerbang utama. Sekaligus menyambut para petinggi yang mulai berdatangan.

Sebelum memasuki ruang rapat, Seokjin menyempatkan untuk menghubungi sang istri. Akan tetapi tidak ada jawaban dari Sohyun.

"Apa yang sedang dilakukan istriku? Hingga tidak menjawab panggilan suaminya ini 🫠"

Sesampainya di ruang rapat, Seokjin segera menempati kursinya. Sambil menunggu kedatangan para anggota lainnya.

Tangan Seokjin kembali mengeluarkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Seokjin kembali mengeluarkan ponselnya. Mengecek apakah ada balasan atau tidak. Ternyata, layar ponsel Seokjin tidak memiliki notif apapun.

"Sebentar lagi suamimu ini akan rapat. Tolong kirim sebuah foto yang akan membuatku semangat 🙂"

"Saranghae, Kim Sohyun"

"Calon Ibu dari anakku 😘"

Setelah melihat ruang rapat hampir terisi penuh. Seokjin pun mulai berkeliling untuk menyapa satu per satu para anggota dengan berjabat tangan. Sebelum memulai rapat yang akan di pimpin olehnya selama 2 jam ke depan.

Di tengah-tengah berjalannya rapat, Seokjin merasa ada getaran di dadanya. Notifikasi ponsel Seokjin bergetar jika ada pesan atau panggilan yang masuk. Karena getarannya singkat, sudah bisa dipastikan bahwa yang masuk adalah notifikasi pesan.

Seokjin menyempatkan untuk mengambil ponselnya dari dalam saku jas. Saat seorang menteri lain sedang berbicara. Tanpa menghiraukan sang menteri tersebut berbicara. Seokjin tetap berusaha memperhatikan wajah sang menteri, sambil melirik ke arah ponselnya yang berada di bawah meja. Sengaja disembunyikan oleh Seokjin.

Sesekali Seokjin melirik ke arah sang pembicara, lalu ke ponselnya. Itu dilakukan Seokjin berulang kali dengan cukup profesional.

Seokjin tidak bisa menunda untuk tidak segera membuka pesan yang datang dari sang istri. Senyum di bibir Seokjin segera merekah saat mendapati sang istri membalas pesannya setelah 1 jam berlalu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
O B L I V I O N [C O M P L E T E D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang