13]. Masa Lalu?

19 1 0
                                    

Ujian Semester Akhir telah di mulai dari 2 hari yang lalu, Kara sebagai peraih juara kelas tentu sangat berusaha dengan segiat dan semampunya belajar terus menerus untuk mendapatkan nilai yang lebih memuaskan di Semester kali ini.

Sejujurnya keluarga Kara bukan lah keluarga yang menuntut tentang nilai, karena ayah dan bunda yang sudah melihat anak-anaknya berkerja keras demi semua itu saja sudah merasa lebih dari cukup.

Ya, karena bagi ayah dan bunda "Suatu keberhasilan dan kehebatan tidak perlu harus di raih dari sebuah juara yang di dapatkan. Namun, jika kamu berhasil menaklukan semua yang menurut mu terasa berat maka kamu sudah berhasil dan menjadi orang yang hebat.", walau seperti itu Kara dan Hanta tidak pernah ingin mengecewakan kedua orang tuanya walau sebenarnya tak juara kelas pun tak apa, dan tak masalah.

Dan malam ini seperti yang kita tau pastinya Kara sedang bergelud dengan otaknya untuk ulangan Sejarah besok. Kemudian, terdengar suara dering telfon dari handphone milik gadis itu.

LingLingga🌻
'Is Calling'

Ternyata dering telfon itu berasal dari sang kekasih Lingga, kira-kira kenapa ya?

"Halo", jawab Kara di telfon tersebut.

"IYA HALOOOO", dan lelaki humoris ini malah beteriak membuat Kara yang tadinya tengah tenang menjadi kaget akibat perlakuannya.

"Ga, bisa kan gausah teriak? Aku lagi fokus belajar loh", ucap Kara dengan sabar.

"Hehe iya maaf ndoro ratu", jawab Lingga dengan cengegesan.

"Ada apa telfon malem-malem gini?", tanya Kara.

"Engga ada si, tadi aku baru beres belajar soalnya tadi Teh Alma mau ngeselipet aku pake sandal kalo aku ga belajar, Teteh tu emang nyebelin ya", ucap lelaki itu dengan nada yang menyedihkan.

Kemudian terdengar suara tawa halus dari telfon tersebut membuat Lingga yang tadinya diam malah bertanya-tanya.

"Kamu kenapa kar? Apanya yang lucu si?!", tanya Lingga aneh.

"Engga kok, tapi aku setuju sama Teh Alma soalnya Hanta juga kadang masih males-malesan tuh sama kaya kamu", jawab Kara pelan.

"Huh emang ya, berarti kamu bakal ngelakuin hal yang sama kaya Teh Alma gitu ke Hanta, jahat banget ckckck", ujar Lingga dengan nada yang sedikit kesal.

"Itu tu ga jahat tau! aku ngelakuin hal yang sama kayak Teh Alma karena ingin adek aku jadi orang yang rajin, kamu mah salah pengertian", kebalik nih ceritanya eh malah jadi Kara yang kesal.

"Eh iya engga dong mbak Kara engga jahat lah, iya kok iya aku ngerti karena aku ke Bia juga gitu", ucap lelaki sambil membujuk.

"Hm", jawab Kara

"Eh masih ngambek ga si? jangan dong", ujar Lingga

"IYAAA ENGGAA", dan jawab Kara dengan sedikit berteriak.

Dan kemudian terdengar suara tawa dari Lingga karena melihat tingkah menggemaskan yang dilakukan oleh Kara.

🍂

Setelah saling bertukar kabar satu sama lain melalui telfon, Kara akhirnya mengantuk dan mulai membereskan beberapa buku-bukunya untuk besok.

Dibalik 2 Kota Yang TerpisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang