Sleepless Night

806 66 3
                                    

Jeongwoo menatap langit-langit kamarnya kosong.

112 domba, 113 domba, 114 domba, 115 domba,...

"arrghhhhh"

Jeongwoo mengacak-acak rambutnya lalu mengusap wajahnya kasar.

dirinya melirik jam dinding yang kini telah menunjukkan pukul 03.00 pagi. tinggal 4 jam lagi sebelum dirinya harus kembali kepada aktivitas hariannya karena Treasure memiliki jadwal pre-recording untuk Inkigayo pagi ini.

sudah dua hari ini dirinya mengalami kesulitan tidur. dan hal tersebut mulai mengikis kemampuannya untuk berpikir jernih.

Jeongwoo memiringkan posisi tubuhnya, menumpukan kepalanya di tangan, dan menutup matanya berusaha sangat keras untuk tidur.

namun, usahanya nihil.

Jeongwoo rasanya ingin menangis saja.

ia sangat ingin tidur. 

tapi otaknya tidak mau diajak bekerja sama.

pikirannya kalut hingga ia mendengar suara pintu kamarnya diketuk dengan nada yang sangat khas dan familiar baginya.

tok tok tok

tanpa menunggu jawaban, orang itu langsung membuka pintu kamar Jeongwoo begitu saja. 

"Jeongwoo-ya?" ucap orang itu menyundulkan kepalanya dari dahan pintu.

Jeongwoo bangkit dari tidurnya, mendudukkan diri, dan menyandarkan punggungnya di headboard kasur.

"ada apa hyung?"

Jaehyuk pun kemudian menghampiri Jeongwoo dan dengan lancang berusaha mendorong tubuh laki-laki itu agar kembali ke posisi semula.

"Hei!" protes Jeongwoo.

Setelah dirinya berhasil menidurkan Jeongwoo, Jaehyuk kembali mendorong tubuh besar itu agar bergeser ke arah samping. Jaehyuk kemudian mendusal, menyusup mandiri dibalik selimut Jeongwoo, dan merapatkan tubuhnya ke tubuh yang lebih muda.

Jeongwoo yang sedari tadi pasrah dengan kelakuan Hyungnya itu menghela napas panjang.

ia menyesuaikan posisi mereka agar keduanya dapat tidur dengan nyaman di single-bed Jeongwoo yang sebenarnya terlalu sempit untuk dua orang laki-laki dewasa seperti dirinya dan Jaehyuk.

terlebih tubuhnya yang lumayan besar dan berotot.

"apa sebenarnya yang ingin kau lakukan hyung?" Tanya Jeongwoo kepada Jaehyuk yang sekarang dengan nyaman menjadikan lengannya sebagai bantal.

"aku ingin tidur bersama"

"kenapa?"

Jaehyuk menatap Jeongwoo lekat.

"karena aku ingin?"

"tapi kasurku jadi sangat sempit sekarang..." 

"ah, kau ini berlagak seperti aku tidak pernah tidur disini bersamamu sebelumnya!" ucap Jaehyuk sambil menepuk lengan Jeongwoo sedikit keras.

"hehe" 

Jeongwoo terkekeh kecil. memang benar ini bukan pertama kalinya mereka tidur bersama disini.

"sekarang tidurlah!" 

Jaehyuk memejamkan mata sambil mendusel ke dada Jeongwoo membuat yang lebih muda mau tak mau mendekap yang lebih tua agar lebih nyaman.

setelah beberapa saat, Jaehyuk kembali bersuara menandakan dirinya yang masih terjaga.

"tidak bisa tidur?"

Jeongwoo menunduk untuk menatap Jaehyuk yang ada didekapannya.

"eung" Jawabnya.


You are my sunshine, my only sunshine,

You make me happy when skies are grey.

You'll never know, dear, how much I love you,

Please don't take my sunshine away.




Jeongwoo menautkan alisnya heran. apakah hyungnya itu kini sedang menyanyikan lagu tidur untuknya?

"apa yang kau lakukan-"

ssttt-

ucapan Jeongwoo terhenti oleh jari telunjuk Jaehyuk yang sekarang berada dibibirnya.

Jaehyuk pun melanjutkan nina bobonya sambil mengelus surai hitam Jeongwoo lembut. 

"aku bukan bayi" gerutu Jeongwoo.

lain dengan ucapan lain dengan tindakan. 

berikutnya Jeongwoo benar-benar bertingkah layaknya seorang bayi besar.

jika tadi Jaehyuk yang mendusel ke Jeongwoo, kini jeongwoo lah yang mendusel ke Jaehyuk.

ia minta Jaehyuk memeluk tubuh besarnya sambil menepuk-nepuk punggungnya sayang. tak lupa dengan helaian lembut di kepalanya yang tidak boleh ketinggalan. 

Jaehyuk terkekeh mengeratkan pelukannya terhadap Jeongwoo.

.
.
.


.
.
.

sebenarnya Jaehyuk peka bahwa Jeongwoo dua hari belakangan ini sedikit berbeda.

ia jadi lebih banyak diam dan sedikit mudah kesal.

tadi ketika Jaehyuk melewati kamar Jeongwoo untuk mengambil minum, ia dapat mendengar gemrisik gemrisik gesekan antara tubuh besar Jeongwoo dengan selimut dan sprei.

suaranya terdengar seperti orang yang tidak menemukan posisi nyaman dalam tidurnya.

Jaehyuk pun dapat mendengar laki-laki itu mulai menghitung domba ketika dirinya berusaha menguping dari balik pintu.


sepertinya ada yang kesulitan tidur malam ini.

.
.
.


.
.
.

tidak lama, Jaehyuk dapat merasakan nafas halus didadanya dan mendengar dengkuran kecil Jeongwoo.

"bayi besar akhirnya tidur, hehe" ucap Jaehyuk sambil mencubit pipi Jeongwoo pelan agar tidak membangunkannya.

"hehe, sleep tight Jeongwoo-ya"







the end.

Verhalen || JeongJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang