🛬(31) Masih Asing🛫

29 3 0
                                    

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Kanaya baru selesai merangkum tugas Biologi dan waktu menunjukkan pukul 9 malam, ia benar-benar mengantuk dan langsung ke kamar untuk tidur. 

Cklek

Kanaya melihat Prastha yang sudah tidur disana, hal itu membuat Kanaya berdecak kesal sambil ngedumel, “ck! Males deh ada si om! Mending gue tidur di bawah aja!”

Kanaya membawa bantal dan juga guling untuk dibawa ke ruang TV, Prastha pun menoleh ke arah Kanaya sebelum keluar kamar. 

“Kamu mau kemana?” tanya Prastha yang bangun dan terduduk. 

“Saya mau tidur didepan!” jawab Kanaya. 

“Lho? Kamu kan bisa tidur disini sama saya,” kata Prastha. 

“Nggak mau! Saya mau didepan aja!”

“Kita kan sudah sah, jadi gak masalah tidur seranjang berdua,” jelas Prastha. 

“Terserah saya dong mau tidur dimana! Yang penting saya tidur di apartemen om!” balas Kanaya tak mau kalah. Prastha yang tak mau ujungnya jadi berdebat memilih mengalah pada istrinya. 

“Yaudah kamu disini saja, saya yang tidur didepan,” kata Prastha membawa bantal keluar kamar. Sementara Kanaya hanya menatap Prastha yang keluar kamarnya. 

“Gitu kek dari tadi!” dumel Kanaya. Kanaya pun langsung menarik selimut sambil memeluk guling dengan lampu tidur yang sengaja menyala. 

•••••

Prastha sibuk memasak untuk sarapan Kanaya, dan akhirnya Prastha selesai menyiapkan sarapan tapi Kanaya belum keluar kamar. Prastha pun berniat untuk membangunkan Kanaya didalam kamar. 

Prastha belum masuk dan pintu kamar sudah terbuka yang membuat Kanaya kaget, “om mau ngapain!?”

“Saya mau bangunin kamu, dikira masih tidur,” tuturnya. Kanaya tak menjawab dan hanya meleos saja melewati Prastha. Kanaya hanya menatap sepiring nasi goreng buatan Prastha, “sarapan dulu, nanti saya antar kamu ke sekolah,” titah Prastha. Kanaya menarik kursi dan melahap nasi gorengnya.

Prastha bersiap-siap di kamarnya untuk mengantar Kanaya, kemudian kembali lagi dan melihat Kanaya sudah tidak ada dimeja makan. Prastha pun langsung keluar dan terlihat Kanaya sedang memakai sepatu.

Prastha menunggu Kanaya selesai dan lagi-lagi Kanaya malah meninggalkan Prastha duluan, Prastha hanya mengelus dadanya pelan lalu menyusul Kanaya ke basement apartemen. 

•••••

“Kabarin saya kalau kamu sudah pulang, nanti saya jemput,” pesan Prastha begitu sampai di depan sekolah Kanaya. 

“Hm,” Kanaya pun membuka safety belt nya, Prastha langsung menghadapkan punggung tangannya pada Kanaya yang membuat Kanaya kebingungan, “om kenapa?”

“Kamu itu istri saya, mulai sekarang harus dibiasakan sopan pamit dulu sama suami kamu,” kata Prastha yang membuat Kanaya sengaja mendesah kasar, dengan malas Kanaya menyalami punggung tangan Prastha dan langsung keluar.

Prastha masih memperhatikan Kanaya yang masuk gerbang.


oOo


“Dua minggu lagi ujian, mana gue belum paham semua materi lagi!” keluh Mia sambil mengemut lolipop berukuran sedang. 

“Parah lo ya! Belajar lima semester ngapain aja lo?” ucap Laras menunjuk Mia. 

“Molor!” timpal Kanaya. 

“Dih! kayak yang nggak aja lo, Nay!” protes Mia. 

“Gue gak sampe pelor kayak lo ya!” balas Kanaya. 

“Tau ah pusing! Lulus jalur singkat ada gak sih? Males mikir gue!” kata Mia. 

“Minta sama Tuhan langsung, biar gak harus mikir!” saran Kanaya. 

“Iya ya bener,” Mia pun berpikir sejenak, “eh! Mati dong gue kalau gitu! Sialan banget lo, Nay!”

“Kan lo males mikir, gue saranin lo malah ngambek,” jawab Kanaya. 

“Gak gitu juga dong!” Mia tak terima, “les cuman dua minggu tanggung mepet gini!” dumel Mia. 

“Punya pacar pinter, gunain dong buat ngambis bareng!” celetuk Laras. 

“Ah iya bener! Gue lupa!” kata Mia, “abis ujian kita liburan yuk!” ajak Mia. 

“Yuk!” seru Caca. 

“Nah! setuju gue! Kita mau liburan kemana nih?” tanya Kanaya. 

“Hiking!” kata Laras. 

“No!” kata Mia dan Kanaya. 

“Lah!?”

“Yang lain, hiking tuh ribet menurut gue! Yang nyantai aja gitu,” kata Mia. 

“Kebun binatang?” saran Caca. 

"Apaan dah kayak piknik bocah sd tau!" protes Mia, “ke pantai aja gimana? Lagian kita belum pernah liburan ke pantai bareng kan?” kata Mia

“Boleh juga tuh, udah lama juga gue gak ke pantai!” timpal Kanaya. 

“Setuju gue!” kata Laras.

“Caca gak ikut deh.”

“Kenapa lo gak ikut, Ca?” tanya Mia.

“Caca takut ada hiu nanti gigit Caca, serem!” tutur Caca.

Mia menepuk jidatnya, “gak akan ada, Ca. Kita itu menikmati view pantainya.”

“Yaudah deh kalau gitu Caca ikut!” kata Caca akhirnya. 

“Fix ya, beres ujian kita liburan ke pantai!” kata Mia memastikan. 

“Oke!”

•••••

“Sayang kamu lagi apa?” kata Gio yang membuat Kanaya kaget saat sedang membaca buku di perpustakaan. 

“Ya ampun kaget aku kirain siapa!” Kanaya mengelus dadanya. 

“Hehe, sorry ya. Yang,” kata Gio sambil terkekeh, “rajin banget tumben?”

“Kamu jangan ngeledek aku, Yang!” protes Kanaya.

“Siapa yang ngeledek? Aku cuman nanya,” kata Gio yang mencubit pipi chubby Kanaya dengan gemas membuat Kanaya meringis kesakitan. 

“Aww! Sakit tau! Melar pipi aku nanti!” omel Kanaya. 

“Abis pacar aku gemesin sih!” kata Gio yang membuat Kanaya mengulum senyumnya. 

“Pulang nanti aku anter ya?” kata Gio. 

“Maaf, Yang. Abang aku sekarang udah janji bakalan jemput aku,” kata Kanaya yang bohong. 

“Yah, padahal aku pengen ngabisin waktu sama kamu, Yang,” ujar Gio. 

Sorry, aku juga maunya gitu, tapi abang aku udah janji buat jemput aku nanti,” kata Kanaya dengan terpaksa. 

“Yaudah gapapa deh,” kata Gio dan ia pun beranjak. 

“Kamu mau kemana? Marah ya sama aku?” tanya Kanaya. 

“Aku gak marah, cuman mau ke kelas ada tugas yang belum aku kerjain,” kata Gio yang langsung pergi dari perpustakaan. Kanaya pun menatap cemas Gio.

“Apa Gio marah sama gue gara-gara selalu nolak dianter pulang ya?” gumam Kanaya. 




















Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨

Terima kasih 🤗✨

🛬Tbc🛫

Thank You Mas Captain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang