21. Insiden

485 2 0
                                    

Bulan ini kita sudah liburan semester tapi sebenarnya nyari SMA sih, kakak ku lolos ujian masuk perguruan tinggi tetapi dia diluar kota. Sepertinya ini waktunya virtual dengan kakak ku dan aku bakal diantar dengan ayah, membosankan banget.



Kakak ku mau pamit padaku mau keluar rumah dan jaga diriku baik baik, dia mau pergi keluar rumah sebentar. Entah dia mau pergi kemana, katanya dia mau cari sesuatu sih.



Aku dirumah sendiri, rasanya membosankan banget. Biasanya aku dimana pun dan kapan pun selalu dengan kakak, dan aku jarang sendirian. Sendirian begini rasanya hampa, belum lagi kakak ku bakal kuliah diluar kota dan aku bakal bosan banget. Sepertinya waktunya memanggil teman ku buat menemaniku, mumpung dia bisa bawa motor dan siapa tau bisa kerumah ku untuk main. Heran juga kenapa aku masih belum bisa bawa motor, dirumah ini cuman punya 1 motor punya kakak ku. Ayah dan ibu bawa mobil, jadi kita punya 2 mobil sebenarnya. Mereka kalo lagi butuh beli sesuatu selalu suruh kakak yang belikan, yah karena emang cuman punya 1 motor tapi mau gimana lagi.



Sudah kubilang pada teman ku kalo dia kuajak main kesini, dan dia mau main kesini karena dia kebosanan juga. Yah daripada sama sama bosan dan kesepian mending main bareng, rumah mumpung bosen dan dia juga dibolehin. Kemungkinan jam setengah 1 siang kakak ku pulang, kalo pulang temen ku bakal pulang.



Kita sudah 3 jam bermain dan bikin makanan bersama dan ngobrol soal orang tapi kakak ku belum pulang juga, kukira dia bakal cepat. Teman ku juga mau pulang dulu karena dicariin orangtuanya, yah mungkin kakak ku bakal pulang habis ini. Aku sekarang juga mulai lapar lagi, kuharap dia pulang bawa makanan. Aku mau pesan makanan lewat aplikasi tapi WI-FI nya lagi eror pula, mau beli makan diluar masa jalan kaki. Aku mulai ngeluh ngeluh, kulkas juga gak ada makanan dan habis gara gara dibuat bikin sesuatu sama temen. Jadi sekarang kutelpon kakak, sepertinya dia belum menjawab dan keadaan nya cuman memanggil. HP nya masa mati?



Udara dingin gini bikin nafsu birahi ku naik, tapi sayangnya gak ada kakak. Jadi aku iseng gesek gesekin kemaluan ku yang biasanya kakak ku lakuin pada ku, semakin kencang gesekan nya semakin nikmat dan geli rasanya. Aku melakukannya sambil membayangkan nya dengan kakak ku, aku terus melakukannya hingga mencapai klimaks. Mulai ada rasa geli geli di vagina ku, hingga akhirnya terasa berdenyut. Setelah aku melakukannya sangat terkuras habis energi ku, membayangkan dengan kakak ku juga semakin ada sensasinya.



5 menit setelah nya ada orang yang ngebel ngebel rumah ku, aku intip dijendela seperti teman nya kakak tapi dimana kakak. Jadi aku samperin temannya dan tiba tiba diberikan kabar buruk, aku disuruh ikut dia kalo gak ada ayah ibu ku. Teman nya suruh aku telpon ayah dan ibu ku buat ngasih kabar buruk, setelah nya aku disuruh ikut teman nya. Dia menjelaskan setelah sampai di tempatnya.



Aku dibawa ke rumah sakit, kenapa feeling ku yang tadi baik baik aja malah jadi buruk begini. Ternyata kakak ku habis kecelakaan dan dia cedera parah, teman nya minta maaf seberat berat nya atas perlakuannya pada kakak ku karena mengajak nya balapan tidak tau tempat hingga berakhir begini. Dia mau menebus kesalahannya dengan menjaga kakak ku hingga pulih, karena mereka sudah berteman sejak SD jadi bisa dipercaya. Kemudian ibu ku membalas chat ku dan bilang mau menuju kesana, duh dasar kakak udah beban keluarga tambah dibebanin.



Akhirnya orang tua kita datang ke rumah sakit lalu menuju kamar kakak,disana kakak belum sadarkan diri.

Ibu ku bertanya ke perawat kenapa dengan kakakku, lalu temannya menjawab dia kecelakaan di jalan, seketika ibu ku syok lalu pingsan. Kemudian ibu disadarkan oleh ayahku lalu bertanya sudah berapa lama kakak belum sadarkan diri, perawat itu menjawab sudah hampir 3 jam belum sadar.

Aku lngsng lari ke toilet rumah sakit sambil menahan rasa sedih yang kuat, aku menangis keras di toilet sebab apa yang telah terjadi dengan kakak yang aku cintai.

Lalu aku mengelap air mata ku dan mencoba berpikir positif bahwa semuanya akan baik baik saja.


Saat aku kembali, teman kakakku menceritakan kronologi nya. Semuanya bermula dari iseng di lampu merah.


Kakak bertemu temannya di lampu merah, lalu mereka basa basi sambil menunggu lampu menjadi hijau. Karena gabut, teman kakakku menantang kakakku dengan balapan hingga lampu merah selanjutnya. Kakakku mengiyakannya lalu memulai untuk bersiap, lampu seketika berubah menjadi hijau dan dengan sigap kakakku menarik gas motornya. Semuanya berjalan normal, hingga ada mobil yang tiba tiba putar balik padahal lagi ditengah jalan. Menyebabkan kakakku telat mengerem lalu menabrak bagian belakang mobil lalu terpental ke depan, pemilik mobil lngsng tancap gas agar bisa lari dari masalah.

Kakak belum bisa sadarkan diri, tubuhnya tergeletak di jalan, kepalanya mengeluarkan darah. Temannya lngsng menelpon ambulan agar bisa langsung dibawa ke rumah sakit agar dirawat secara medis. Beruntung nya motornya tidak ada yg hancur, cuman banyak yang tergores.

Teman kakakku hanya bisa meminta maaf atas perbuatannya, lalu dokter yang merawat kakakku datang dan menjelaskan semua cidera yang dialami kakak.

Dokter berkata kalau kakakku mengalami gegar otak dan cedera otak bagian samping, lalu menjelaskan akibatnya dan salah satunya adalah hilang ingatan. Kakak ku kemungkinan akan mengalami koma sebulan atau 2 bulan, dia akan dimasukan ke ruang ICU untuk perawatan medis lebih baik. Aku takut jika kakak ku tiada, tapi kata ayah ku kita cuman bisa bantu berdoa pada kakak. Ibu ku juga sangat khawatir sampai overthinking dengan kakak, ayah mencoba menenangkannya. Lalu siapa yang menemani kakak ku kalo begini, ayah dan ibu pastinya sibuk bekerja karena mereka pengusaha. Katanya temannya mau bantu merawatnya selama koma, kemungkinan ini koma selama sebulan kata dokternya. Jadi kami bergantian menjaga kakak ku selama keadaan koma, keperluan biaya rumah sakit semuanya ditanggung oleh ibu ku. Motornya sekarang keadaan di kantor polisi, itu juga jadi urusan ayah ku. Syukur saja ayah dan ibu masih peka terhadap kakak, meskipun kakak ku jarang dikasih perhatian namun dalam keadaan seperti ini mereka masih ada simpati.

Hari ini tengah bulan tapi kakak ku belum sadar juga. Rumah keadaan kosong di siang hari, biasanya aku kerumah buat ambil sesuatu atau jaga rumah sebentar. Aku saat ini lagi di ruang tunggu pasien yah bisa dibilang kamar penginap penunggu pasien, aku dan teman kakak ku berada disini. Dia sekarang lagi bawa adiknya kerumah sakit, kayak pernah lihat sih adiknya. Tapi dia kelas 10 SMA dia lebih tua dariku, dia menatap ku dengan sinis. Dia tampak nya kakak kelas ku pas SD, kenapa kebetulan adik teman nya kakak ku. Dia sepertinya tidak suka berada di rumah sakit, aku mencoba membuat dia nyaman disini. Kebetulan kakak nya suruh kenalan sama aku dan dia tinggal sebentar. Dia mulai angkat bicara pada ku "kakak lu bener bener bebanin kita yah" maksud dia? Dia mau menyinggungku? Aku akan memberikan semua fakta sebenarnya kepada dia, dia seenaknya bilang kakak ku beban.






Hai sorry jarang update, banyak kerjaan soalnya :')

Cerita ditulis sama admin lain but masih bisa di kontrol kok

I'm sorry kalo udah jarang update dan kalian kelamaan nunggu😥

Makasih banyak juga buat yg udh vote meskipun jarang update 👍

Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk cerita inii🌹🌹

Thank you


Only On My Sister (Rarely Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang