Taehyung baru saja selesai mandi dan merapihkan diri di depan cermin namun saat itu suara bel rumahnya berbunyi, terdengar berulang kali. Ketika dia memutuskan untuk turun, Taehyung melihat Karina pergi setelah berbicara dengan seseorang.Ketika melihatnya, Taehyung langsung mengenali. Park Jimin, seniornya di kampus dan teman lama Jungkook.
"Maaf, apa aku menganggu?" Tanya Jimin saat melihat Taehyung datang untuk menemuinya.
"Tidak" Taehyung tersenyum lalu duduk di depannya.
"Aku kemari untuk menemui Jungkook, apa dia ada di rumah?"
"Tidak, dia ada di rumah sakit" Jawab Taehyung sedikit bingung agaknya karna Jimin datang ketika hari kerja, di mana Jungkook tentu saja tidak berada di rumah.
"Ah begitu" Itu memang bukan tujuannya kemari. Jimin tidak benar-benar berniat menemui Jungkook akan tetapi dia berniat untuk menemui Taehyung.
"Apa ada sesuatu yang ingin Hyung sampaikan pada Jungkook?" Tanya Taehyung sedikit penasaran, dia melihat bagaimana raut wajah Jimin yang berpikir keras.
"Begini, kemarin malam pembunuhan terjadi lagi. Dan kita sedang menyelidikinya secara diam-diam karna tak ingin membuat warga resah kami memutuskan tidak memberitahu stasiun penyiaran" Ujar Jimin dengan suaranya yang pelan karna tak ingin orang lain mendengar mereka.
"Benarkah? Itu sangat mengerikan"
"Ini adalah foto korbannya, apa kau pernah melihatnya? Ku dengar korban merupakan rekan kerja Jungkook, dia bekerja di rumah sakit yang sama dengan suamimu sebagai perawat" Jelas Jimin menunjukkan foto yang sendari tadi dia simpan dalam jaketnya.
Yang dia tunjukkan berupa foto dari laman sosial media milik Irene, dia tidak menunjukkan foto jasad wanita itu terbunuh. Karna ingin menyembunyikan kasusnya, hanya kepolisian yang tahu mengenai adanya pembunuhan berantai dan
jejak pembunuhnya.Mata Taehyung membelalak saat melihat foto itu, dia meremat kedua tangannya di atas paha.
"Aku belum pernah melihatnya" Taehyung memutuskan untuk berbohong.
"Tolong ingat kembali, Jungkook mungkin pernah membicarakannya" Jimin terus menuntut jawaban dari Taehyung. Karna dia yakin dengan pasti bahwa Jungkook mengenal Irene.
"Rekan kerja Jungkook begitu banyak Hyung, aku tidak mengingatnya satu per satu dan seperti yang kau lihat aku lebih sering di rumah ketimbang mengunjunginya di rumah sakit" Jawab Taehyung.
"Kalau begitu, Tae. Bisakah kau menghubungiku ketika suamimu berada di rumah?" Jimin menyerahkan kartu namanya pada Taehyung dengan meletakkannya di atas meja.
"Baiklah, Hyung akan ku lakukan" Taehyung mengangguk pelan lantas tersenyum.
Dia kemudian mengantar kepergian Jimin.
"Hyung..." Namun ketika Jimin baru saja memegang kenop pintu Taehyung memanggilnya.
"Ya, Tae..." Dan Jimin pun menoleh ke belakang.
"Bisakah aku menghubungimu kapan pun?" Tanya Taehyung ragu-ragu sambil menggigit bibirnya.
"Kau bisa melakukannya" Jimin menepuk pelan kepala Taehyung sambil tersenyum lebar.
Begitu Jimin pergi Taehyung menghela nafas gugupnya. Mulutnya ingin berkata bahwa dia tahu tentang Irene tapi dia tidak bisa mengatakan apapun ketika melihat Jimin. Dia menatap kartu nama Jimin di tangannya.
.
.
.
"Aku tidak mau dokter lain, panggil Jeon Jungkook kemari!" Teriak seorang selebritis wanita dalam kamar pasien sambil melempar buah-buahan yang ada di atas piring samping nakas pada managernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho ✓ (ʙʟ)
ФанфикTaehyung membenci suaminya yang psikopat. Jk Top! Tae Bottom! [Kookv]