• Chapter 23 •

2.6K 217 35
                                    

pls lower your expectation guys :(( spicynya masih lv. 1 nih wkwk reactionnya kemarin rame bgt saya jdi takut wkwkw ak masih newbie nulis yg hawt hawt🙏🏻😭 pokonya semoga cukup bisa menghibur kalian deh ya!!💗

btw baca few tweets mereka dulu di twt aku ya biar paham chapter inii, linknya ada di wall aku👍🏻

enjoy!

***

Suasana pesta peluncuran produk baru dari merk tas ternama Indonesia ini berlangsung sangat meriah. Berbagai tamu dari kalangan artis top papan atas hingga selebriti media sosial dan jajaran model papan atas turut hadir memeriahkan. Banyak wartawan dari berbagai media pun hadir untuk meliput pesta ini.

Karina sebagai salah satu model baru yang bekerja sama dengan merk tersebut merasa sangat terhormat karena diundang di acara yang terkenal sulit untuk ditembus oleh model pemula. Namun, ia berhasil karena popularitasnya yang langsung meroket. Viral dimana-mana berkat visualnya.

Begitu gadis itu turun dari mobilnya, seluruh kamera dan ponsel itu langsung tertuju padanya. Karina melambaikan tangannya dan memberikan senyum terbaiknya. Sesekali berhenti untuk berfoto bersama para penggemar yang hadir.

"Kakak cantik banget!"

"Terimakasih."

Semua mata tersihir oleh cantiknya. Gadis itu sangat bersinar dengan gaun putih yang semakin memancarkan kharismanya.

Flash kamera menghujani gadis itu hingga ia sepenuhnya masuk ke dalam aula besar yang dihias dengan tema hitam putih yang mewah dan elegan. Harsa, Ola, dan stylist wanita yang bertanggung jawab atas penampilannya hari ini, berjalan menghampiri Karina yang baru saja masuk.

"La, bukannya kemarin waktu fitting bukan pakai baju yang ini, ya?" tanya Harsa keheranan melihat baju yang Karina kenakan berbeda dengan laporan Ola padanya.

Sebelum Ola menjawab, Karina terlebih dahulu menyelanya. "Aku yang minta ganti dan nggak sempat bilang dulu, Kak. Bukan salah Kak Ola." Karina menyibakkan dress-nya. "waktu awal fitting aku udah naksir banget. Jadi aku request ganti, deh." jelasnya.

Harsa menepuk jidatnya. Ia mengeluh dalam hati. Gaun putih yang Karina kenakan malam ini memiliki potongan dada yang rendah dan tali spagheti di bagian bahu yang semakin menonjolkan garis leher indahnya.

Alamat disemprot Wisnu ini mah, batinnya.

Harsa sedikit tahu jika gadis itu sepertinya ingin balas dendam terhadap sang pacar karena sudah dibikin kesal perkara foto bersama dengan seorang cewek ketika berdinas ke luar kota.

"Kalau lo disemprot Wisnu, gue nggak ikut-ikut ya, Rin." titah Harsa.

Karina berdecih. Rasa jengkel kembali memenuhi hatinya. "Dia kan udah liat yang lebih seksi. Aku nggak ada apa-apanya, Kak!" katanya sarkas.

Harsa menggeleng-gelengkan kepalanya. Kini pria itu menghadap ke arah dua bodyguard yang bertugas menjaga Karina. "Kalian terus perhatiin Karina, ya. Jangan sampai ada hal-hal yang nggak diinginkan."

Kedua bodyguard berbadan besar dengan setelan hitam-hitam tersebut mengangguk kompak. Harsa mengangguk mantap. Ia menepuk bahu Karina sebelum meninggalkan gadis itu untuk bergabung bersama kawanannya. "Gue tinggal ya, Rin. Jangan minum banyak-banyak. Know your limit."

Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang