27 - Setia

2.3K 190 4
                                    

"Iya, aku adalah Adeus. Tapi, sampai kapan pun itu, aku tetap akan melindungimu. Bahkan, nyawa taruhannya." Ucap Zeref dengan wajah serius.

Hahahaha

Suara tertawa nyaring keluar dari mulut Carma, "jika aku adalah Carma yang dulu mungkin aku akan percaya dengan kata-katamu. Tapi, aku bukanlah Carma yang dulu. Sekarang aku tidak punya hati, bahkan sekarang aku tidak punya hati dan tidak punya perasaan yang tersisa. Hidupku hanya untuk balas dendam dan membunuh semua orang gila yang menyakitiku. Mereka harus merasakan apa yang aku rasakan."

"Aku tidak membutuhkan kepercayaanmu, aku hanya akan mendengar kata hatiku dan perintah darimu. Aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku. Aku hanya ingin meminta satu hal darimu," Zeref menatap kedua mata Carma yang tidak dapat melihat dirinya dengan jelas.

"Katakan, apa permintaanmu itu?" Carma tersenyum miring.

"Aku hanya ingin berada disisimu, jadi jangan mengusirku dari hidupmu." Jawab Zeref.

Carma berjalan mendekati Zeref dan menatap wajah pria itu sedekat mungkin karena pelihatannya yang kabur, ia ingin melihat betapa serius wajah pria itu. Lalu, ia tersenyum tipis. "Baiklah, kematian akan menantimu jika kau berani untuk mengkhiantiku."

Zeref menggangguk, "aku tidak akan pernah mengkhianatimu," jawabnya dengan yakin.

Carma kembali ke tempat duduknya sambil menatap kearah jari-jarinya dengan kuku panjang nan lentik. "Aku sedikit bosan, apakah sudah saatnya aku harus mencari keberadaannya? Sudah sangat lama ia bersembunyi dariku. Aku sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Tanya Carma yang sudah memikirkan berbagai ide jahat.

Kekuatannya memang semakin lama semakin kuat, tapi ada harga yang harus ia bayar. Jikalaupun ia akan mati, ia akan mati dengan membalaskan semua dendamnya.

"Berubahlah jadi naga dan cari keberadaannya." Pinta Carma dan lansung mencari keberadaannya.

Zeref lansung menurutinya dan terbang untuk mencari dewa laut sesuai perintah dewi karma.

"Dimanakah dia? Apakah aku harus membunuh semua rekannya agar ia menunjukan dirinya? Atau aku harus membunuh Selena, wanita yang ia cintai itu?" Carma berpikir sambil bersenandung dan tidak lupa senyuman tipisnya.

Semenjak ia menjadi dewi iblis, ia lebih sering tersenyum dan tertawa. Walaupun semua itu karena kejahatannya.

"Bagaimana menurutmu Adeus? Apakah aku harus lansung membunuh Selena atau aku harus membuatnya merasakan apa yang aku rasakan terlebih ;.dulu? Tapi, sepertinya jika lansung membunuh Selena itu akan kurang menyenangkan. Ia tidak boleh terlalu cepat merasakan kehilangan Selena. Aku harus bermain-main dulu dengan dewi bulan baru membunuhnya." Pikir Carma yang membayangkan betapa menyenangkan rencana jahatnya yang sudah ia susun bertahun-tahun.

"Terserahmu, aku akan mendengar semua perintah darimu." Jawab Zeref dengan hormat sambil terbang mengelilingi dunia yang begitu luas dan rusak.

"Aku jadi penasaran, bagaimana kau berubah menjadi iblis dari seorang dewa api yang terkenal sangat berjaya di medan perang. Kau sungguh di luar dugaanku, seorang dewa yang perkasa menjadi iblis. Ini seperti lelucon" Carma memainkan jari-jarinya lagi. Ia sangat terobsesi dengan jari dan kukunya.

"Itu karena aku tidak terima saat melihat--"

Carma yang menarik nafas, mencium aroma yang sangat ia kenali. "Berhentilah, aku menemukannya." Perintah Carma yang mencium aroma batu kristal miliknya.

Ia tidak menyangka dewa laut akan semudah itu untuk ditemukan dan ditempat yang paling ia kenal.

****

Hallohai, new covernya bagus ga? Kalau ga bagus anggap saja bagus ya. Hehe. And then, gimana chapter ini? Hehe. Btw, sekian dulu deh. Luv u gaes 💕

C A R M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang