"Aku berani menentang mu demi Suamiku! " ratu surga sedang berdiri di hadapan Tuhan dengan gagah
"Ini sudah takdir anak ku Astoria.. " Tuhan duduk di takhta nya
"Pasti ada cara lain kan agar Baldwin tidak mati karena penyakit nya itu?" Astoria masih mencoba untuk berbicara dengan Tuhan
"Ada, tapi itu memang sudah takdir dari suami mu nak. "-Tuhan
"Takdir?. Kau bilang takdir?, aku akan mengubah takdir itu menjadi takdir yang bahagia! " ratu surga itu berani membentak Sang Pencipta nya
"Kau tidak akan bisa mengubah takdir nya nak. " -Tuhan
"Kalau aku bisa?, bagaimana. Apakah kau akan membuat hidup nya lebih lama? " -Astoria
"Baiklah. Kalau kau bisa mengubah takdirnya, maka aku akan membuat agar Baldwin tetap hidup" -Tuhan
"Tepati janji anda Ya Tuhan ku" -Astoria
Astoria berjalan pergi dan kembali ke Yerusalem untuk menemui Sang suami yang merupakan pemimpin dari para orang Cristian
Astoria berjalan menyusuri kastil kerajaan Yerusalem untuk pergi ke kamar King Baldwin IV. Sesaat Astoria sudah sampai dan perlahan memasuki kamar Baldwin
"Apakah anda di dalam yang mulia? " Astoria melihat Sang sosok suami nya sedang duduk di kursi sambil menulis sesuatu
"Anda sudah kembali rupanya" Baldwin menoleh ke arah Astoria dan tersenyum dari balik topeng nya
"Apa yang sedang anda lakukan yang mulia? " perlahan Astoria berjalan mendekati Baldwin dan melihat apa yang sedang di lakukan Sang Raja
"Hanya sedang menulis surat untuk istri tercinta ku ini" Baldwin melanjutkan menulis nya
"Hm, untuk apa?. Kalau anda ingin mengatakan sesuatu kepada saya silahkan saja, anda tidak perlu menggunakan surat" -Astoria
"Surat ini akan kau baca di saat kematian ku nanti.. "- Baldwin
"Jangan katakan itu. Kau tidak akan meninggal kan ku, aku akan berusaha menyembuhkan penyakit mu. Aku berjanji" Astoria memegang erat tangan Baldwin dan tersenyum
"Itu tidak mungkin terjadi. Penyakit ku sudah semakin parah dan sudah banyak tabib mencoba menyembuhkan ku tetapi hasil nya tetap saja nihil" Baldwin terlihat sedikit sedih tetapi berusaha untuk tetap tegar di depan Astoria
"Kau tidak percaya kepada ku dan janji ku? " -Astoria
"Aku percaya tetapi kan memang hasil nya masih belum ada" -Baldwin
"Sudah. Kau percaya saja kepada ku oke" perlahan Astoria mencium pipi di balik topeng milik Baldwin
"Aku akan berusaha percaya kepada mu" -Baldwin
"Kalau begitu, aku akan menemani hingga kau selesai menulis surat untuk ku oke" Astoria duduk di bangku kosong di sebelah Baldwin
"Terimakasih telah mencintai dan selalu ada di samping ku" Baldwin merasa nyaman ada Astoria di samping nya
"Itu memang sudah menjadi tugas ku sebagai istri. Dan aku akan selalu menemani mu hingga ajal menjemput pun, aku akan tetap setia di sisi mu" -Astoria
Mereka berdua pun menghabis waktu bersama hingga terdengar kabar kalau pasukan Salahuddin menyerang Perbatasan Yerusalem
Baldwin dengan segera Kembali ke tugas nya sebagai seorang Raja. Baldwin duduk di atas takhta nya dan melihat kaum Cristian sedang berdebat tentang bagaimana salahuddin menyerang kaum Cristian.
"Tenang semua nya" Astoria berdiri di samping Baldwin sambil mencoba menenangkan para kaum Cristian
Baldwin hanya diam dan melihat hingga penasihat Yerusalem memberikan sepucuk surat dari Raja Salahuddin kepada King Baldwin
Baldwin melihat isi kertas itu dan mengisyaratkan kepada kaum Cristian untuk diam. Tetapi mereka masih berdebat dan orang kepercayaan Baldwin yang bernama Tiberias pun turun tangan
"Diam! " Tiberias melihat ke arah para kaum Cristian dan melihat kembali ke Sang Raja
Para kaum Cristian pun diam dan mendengar apa yang ingin di katakan oleh sang Raja kepada mereka
"Kita cari tahu terlebih dahulu kenapa Raja Salahuddin menyerang perbatasan Yerusalem dan juga, kita harus menolong salah satu dari pasukan kita" -Baldwin
Saat Astoria mendengar kata Baldwin pun sedikit khawatir dan Tiberias pun khawatir akan keadaan Sang Raja
"Tapi keadaan anda sedang tidak baik yang mulia. Bagaimana anda bertarung dengan keadaan anda yang seperti ini" Astoria sangat khawatir dengan keadaan Baldwin
"Betul kata ratu Astoria tuanku" -Tiberias
Baldwin perlahan berdiri dari takhta nya dan melihat ke arah Astoria dan Tiberias
"Jangan khawatir, aku berjanji tidak akan terjadi apapun kepada diriku" -Baldwin
"Jangan sampai kau terluka oke" -Astoria
Baldwin hanya mengangguk pelan dengan senyuman. Perlahan Baldwin menghadap ke arah kaum Cristian dan berkata
"Siapkan seluruh pasukan untuk membantu salah satu anggota kita! " -Baldwin
Saat kaum Cristian mendengar kata Sang Raja pun menjadi bersemangat dan bersorak.
Satu sisi. Astoria takut akan keadaan Baldwin yang semakin buruk dan satu sisi lagi. Dia takut kalau para Cristian akan musnah dan dihabisi oleh kaum islam
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom Of Heaven
Historical FictionSang Raja Yerusalem yang memiliki seorang istri yang merupakan Ratu kerajaan surga dan sang istri berani menentang Tuhan demi menyelamatkan hidup sangat raja Yerusalem