sorry kalau boring ya🙏🏻🫶🏻
enjoy!
***
"Selamat pagi duniakuu!!" sapa Karina dengan senyuman lebarnya pada Wisnu yang sedang memanaskan mesin mobilnya sebelum berangkat bekerja.
Wisnu yang sedang mengelap kaca mobilnya membalas dengan senyum. "Selamat pagi Tuan Putri. Ceria banget kamu. Nggak ingat semalam bikin rusuh apa?" sindir Wisnu.
Karina meringis. Tentu saja ia ingat semuanya secara detail mengenai kelakuannya semalam gara-gara cairan alkohol sialan itu. Apalagi kelakuan bitchy-nya yang tiba-tiba kambuh. Karina berharap ia bisa menghapus bagian tersebut. Mengingatnya saja ia merinding.
"Yang lalu biarlah berlalu hehe... Iya, kan?" kata Karina dengan cengirannya. Wisnu hanya memutar bola matanya. Cewek selalu benar, kalau salah, baca lagi kalimat awal. Giliran dia yang foto bareng sama cewek yang cuma kebetulan aja ngambeknya bikin rusuh negara api.
"Mas nanti pulang kaya biasa, kan?" tanya Karina sambil mendekatkan dirinya pada Wisnu untuk merapikan kemeja pria itu. "Gantengnya pacar aku!" katanya sambil mencubit kedua pipi Wisnu.
Sang pria menatap aneh pada gadis itu. "Kamu masih mabok, ya?"
Karina memicingkan matanya. Tangannya menepuk pelan dada pria itu. "Eyyy! Aku tuh nggak semabuk itu ya! Aku udah minum obat hangover juga!"
"Lagian pagi-pagi tingkah kamu udah mencurigakan aja."
Karina memanyunkan bibirnya.
"Aku pulang kaya biasanya. Ada apa? Kamu pengen ditemenin pergi?"
"Enggak. Aku pengen masakin kamu aja. Mas ada request, nggak?"
Wisnu menghentikan pergerakannya yang sedang membersihkan bagian dalam mobilnya. Pria itu menolehkan kepalanya dan menatap Karina tidak yakin. "Kamu... Masak?"
Karina mengangguk penuh percaya diri. Tangannya menyilang di depan dadanya. "Mas mau request apa? Nanti aku masakin."
Wisnu terkekeh mendengar kalimat penuh percaya diri itu.
Karina sudah berguru memasak dengan Gio selama beberapa minggu terakhir sehingga kemampuan memasaknya pun meningkat. Setidaknya gadis itu kini dapat membedakan mana kunyit, jahe, lengkuas, dan empon-emponan lainnya serta tidak lagi memotong sayuran dengan potongan yang mengerikan. Asalkan ada resep dan tidak rumit, ia percaya diri dalam memasak.
"Masak gudeg, dong. Kangen masakan jogja, nih!"
Karina gelagapan, jarinya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. "Hm... kalau itu kayanya aku harus belajar dulu deh hehe..." Karina tertawa canggung. "yang lain deh yang lain. yang gampang!"
Wisnu mengacak rambut Karina gemas. "Apa aja deh yang kamu pede masaknya. Mungkin yang halus-halus dan nggak berlemak? Perut aku dari kemarin malam agak nggak enak." Wisnu mengusap-usap perutnya. Semalam ia sudah meminum obat lambungnya, tetapi pagi ini ia masih merasa begah. Sepertinya sarapan nasi uduk membuat perutnya kembali merasa tidak enak.
"Okay. Jangan minum kopi dulu pagi ini!"
Wisnu mengangguk. Ia mencium kening Karina sebelum masuk ke dalam mobilnya untuk berangkat bekerja. Karina melambaikan tangannya hingga matanya tidak lagi menangkap mobil Wisnu yang sudah hilang dibelokkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready to Love? [COMPLETED]
Fiksi PenggemarWisnu adalah laki-laki yang tinggal di seberang rumahnya yang ia tidak tahu akan menjadi sosok abangnya yang ketiga, seperti tidak cukup dengan dua abangnya di rumah. Karina adalah gadis cantik di seberang rumah barunya yang ketika kecil sudah sena...