WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.
KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!
Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9
°°°
Anne menatap layar ponselnya dengan sambungan telepon yang sudah terputus itu dengan dahi berkerut namun setelahnya dia tersenyum gemas. "Selalu begitu kalau sedang buru-buru ..." Anne mengelus layar ponsel di mana foto dirinya dan Namjoon menjadi gambar latarnya. "Aku rindu sekali padamu, Paman cabul." Wanita ini kembali terkekeh seraya berdiri di balkon dengan tangan yang terulur, menikmati bagaimana butiran salju itu menyentuh telapak tangannya yang hangat.
"Musim favoritku sudah datang ..." gumamnya, tersenyum lebih lebar dan perlahan mengangkat wajahnya dengan mata terpejam, menikmati udara dingin yang menerpa wajahnya seperti yang selalu dia lakukan saat salju pertama turun.
"Biasanya aku menikmati salju pertama di dalam dekapan suamiku." bisiknya dengan mata yang perlahan terbuka, menatap bahgaia pada hujan salju yang terlihat sangat cantik ini. "Tapi besok aku akan melakukannya karena suamiku sudah pulang."
Di berbalik masuk dan menutup jendela dengan rapat, membaca pesan Joanna yang mengatakan jika dia tidak bisa menemani Anne malam ini karena sedang kencan entah dengan pria mana yang pasti bukan Joshua. Sepertinya Anne memang lebih nyaman sendirian daripada merepotkan orang lain, meskipun itu adiknya. Karena Anne tahu jika adiknya pun memiliki kehidupan pribadinya sendiri.
Sambil mendesah pelan, Anne duduk di pinggiran ranjang dengan pandangan yang tertuju pada sebuah kotak berwarna putih dengan ukiran fairy tales di pinggirnya dan memiliki penutup seperti sebuah sayap peri yang sangat cantik, membuatnya perlahan beranjak untuk mengambil kotak tersebut dan membukanya.
Perlahan senyumannya mengembang semakin lebar saat melihat tumpukan kertas dengan tulisan tangan di tiap lembarannya. Di mana selalu ada kata I love you, Anne di setiap akhir surat-surat itu. Ya, semua ini adalah surat yang ditulis oleh Namjoon setiap kali ada hari istimewa di antara mereka. Seperti hari ulang tahun, hari jadi mereka saat pertama kali berpacaran, juga hari pernikahan mereka. Namjoon dan Anne rutin menulis surat penuh cinta dengan tulisan tangan mereka. Keduanya memang memiliki kesukaan yang sama hingga kebiasaan itu sudah menjadi rutinitas mereka tanpa pernah melupakannya satu kalipun.
"Ah ... lucunya." Anne tersenyum gemas saat membaca surat yang pertama kali Namjoon tulis untuknya. "Oh! Ini adalah surat saat dia melamarku." Anne kembali mengingat bagaimana hari indah di mana Namjoon berlutut di hadapannya untuk meminta Anne menikah dengannya, menjadi istrinya.
Dan malam ini Anne lewati dengan mengenang masa-masa indah dulu. Bagaimana pertama kali Namjoon menggenggam tangan Anne, bagaimana Namjoon menciumnya pertama kali di depan rumah orangtuanya di saat mereka baru pulang dari kencan pertama mereka, bagaimana Namjoon memeluk Anne dengan sangat erat saat dia pertama kali berhasil mendirikan restoran pertamanya, bagaimana Anne menemani suaminya berjuang hingga mereka bisa berada pada titik sekarang. Ternyata sudah sangat banyak momen indah yang mereka lewati bersama dan Joanne sangat bahagia ... sejak pertama kali bertemu dengan pria romantis itu bahkan sampai detik ini Joanne terus merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Dia sangat beruntung memiliki dan dimiliki oleh pria sesempurna Namjoon, dan Anne sungguh berterima kasih kepada Tuhan karena sudah memberikan karunia yang sangat luar biasa untuknya berupa seorang pria yang siap memeluknya kapan saja, melindunginya dari apapun juga, dan setia berada di sampingnya hingga akhir hayat mereka nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mistake KIM NAMJOON
Hayran KurguKehidupan pernikahan yang bahagia adalah impian setiap pasangan, begitupun dengan Joanne dan Namjoon. Sudah lima tahun kehidupan pernikahan ini mereka jalani dengan semua keindahan yang mereka ciptakan. Saling mencintai sesuai dengan janji yang mere...