Keluarga adalah ikatan yang mengingatkan kita pada hari kemarin, memberikan kekuatan dan dukungan hari ini, dan memberi kita harapan untuk hari esok.
Rakha berjalan sambil menggandeng Mala. Ia akan membawanye ke rooftop. Belum saja mereka menaiki anak tangga.
"Mau lo bawa kemana Mala?" ucap seseorang tiba-tiba .
"Nayla" ucap Adara . Melihat wajahnya saja sudah membuat emosinya naik.
"Mau lo sembunyiin Malanya? percuma semua orang udah tahu" Nayla berjalan ke arah Mala. Benar-benar tak ada takut -takutnya sama sekali . Padahal ada Rakha di situ.
"Diem lo atau.." rahang Rakha mengeras.
"Atau apa? lo mau keluarin gue dari sekolah ini?" ucapan Nayla tampak meremehkan. Dia menatap Mala dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Kalo aja lo ngga dateng, mungkin gue yang ada di posisi lo saat ini"
"Cih, ngga bakalan bisa" sahut Vio .
"kenapa Rakha diem aja"batinnya sambil melirik Rakha yang tampak diam menahan emosinya.
"Ayo" Rakha memilih menghindar, dia menggandeng Mala untuk kembali berjalan.
"Segitu khawatirnya lo sama dia, kenapa Rakh? apa karena dia lagi ngandung anak lo ya?" ucapan Nayla membuat semua orang tercengang. "wajah sok polos tapi kelakuan minus"
"jaga bicara lo ya Nay? atau gue.." Adara sudah bersiap menerjang Nayla tapi Afan menahannya.
Rakha melepaskan tangan Mala. Nayla sudahh keterlaluan. Dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Meghina Mala seperti itu. Rakha sengaja ingin membawa Mala ke rooftop untuk mengamankannya. Dia ingin menyelesaikan masalah ini tanpa Mala tahu.
Dia berjalan ke arah Nayla lalu mencengkeram kerah baju Nayla . Dia tak peduli jika dihadapannya sekarang adalah seorang wanita.
"Gue udah diem lo yang mancing gue, gue gak peduli apapun lagi kali ini, lo bakalan keluar dari sekolah ini" nyali Nayla sempat ciut melihat api kemarahan di mata Rakha tapi dia mencoba menyembunyikannya.
"Nggak bakal bisa,"Nayla membalas tatapan Rakha untuk menutupi ketakutannya. Tangan Rakha mengepal. Kalau saja Mala tidak menahannya mungkin ini pertama kalinya dia memukul seorang wanita.
Mala menarik Rakha , dia meminta Rakha untuk melepaskan Nayla
"jangan jatuhkan harga dirimu dengan memukul wanita Kha" ucap Mala , membuat Rakha melepaskan Nayla.
"Heh cewek bonsay!" Adara ikut gemas "lo jangan asal bacot ya? nyebar berita fitnah"
Hahaha
Nayla tertawa. "Fitnah? itu real ya , gue punya bukti dan saksi. Nih!" Nayla menyodoran sebuah kertas kepada Adara. Adara megambilnya. Tampak di foto itu Rakha dan Mala tampak duduk menunggu di depan ruang kandungan. Adara memberikannya pada teman-temannya.
"Lo bilang udah beresin Rakh?" bisik Afan pada Rakha.
"Udah , kemarin langsung gue hapus semua"jawab Rakha
"Mungkin dia sudah terlanjut mencetaknya sebelum lo hapus fotonya" sahut Eby.
"kok pada diem?" tanya Nayla.
"Kalo lo ngga tahu mending lo diem deh nay, daripada lo malu" gertak Afan
"selain iu gue juga punya saksi, yang denger Mala muntah-muntah di toilet"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Rakha (END) Terbit
Roman d'amourKisah kita dimulai dari hujan,,, "Hujan membawamu pergi dan hujan pula yang membawamu kembali." Rakha "Jika takdir menginginkannya, hujan akan menuntunmu kepadaku." Mala Kisah cowok kulkas yang menemukan kembali cintanya. Gadis yang dia pikir mengin...