Katara dan Himuro masih bertarung dengan sengit saat ini. Baik keduanya sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang mereka miliki demi mengalahkan satu sama lain. Wajah keduanya pun sudah babak belur dipenuhi darah sekarang. Bagaimana tidak? Mereka berdua bertarung dengan menggunakan senjata, dan saling memukul tanpa ampun. Maklum saja, Kamasaka memang terkenal sebagai sekolah yang selalu menggunakan alat saat turun perang. Sementara Katara memang baik dalam bertarung dengan alat, sampai ia dipercaya SMA Nami untuk memimpin divisi senjata.
"A-aku tidak akan kalah dari gadis sepertimu....." ucap Himuro menahan tongkat yang hendak dipukulkan oleh Katara.
"Buktikan saja......" Katara yang menyadari bahwa Himuro sedang tidak fokus, langsung menarik tongkat yang ia bawa dan memukulkan nya pada perut kemudian pundak Himuro hingga Himuro terjatuh.
Masih belum puas, Katara membuang senjatanya dan mencengkeram kerah seragam sekolah Himuro.
"Ini untuk kau yang telah membuat Richi terluka...."
BUGH!!
"Dan ini karena meremehkanku....."
BUGH!!
Himuro benar-benar terkapar sekarang. Sedangkan Katara yang sudah puas menghajar Himuro langsung berdiri walaupun dengan langkah yang sempoyongan dan muka penuh luka juga darah.
"K-kau tau...... Aku memang pendendam.... Jadi lain kali..... Jangan berbicara atau bertindak sembrono saat berhadapan denganku...." ucap Katara dengan napas terengah, sembari menatap Himuro yang menahan sakit.
Katara yang pada awalnya bertarung dengan Himuro disebuah ruangan kelas, perlahan berjalan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Namun saat Katara menengok ke lantai bawah, ada Binzo yang ternyata sedang mengamuk disana bersama Sawamura juga Motoaki.
"Binzo??" ucap Katara terkejut, ia heran bagaimana bisa orang gila itu sampai disini.
"Eehh?! Kata-chan?!" Binzo yang menyadari kehadiran Katara di lantai atas pun sama terkejutnya.
"Wajahmu..... Buruk sekali...... Hahahahaha" Binzo tertawa terbahak-bahak.
"Sedang apa kau disini?!" tanya Katara pada Binzo.
"Menurutmu??" jawab Binzo sambil mencengkeram kepala salah satu siswa 3 aliansi.
"Bagaimana bisa dia sampai kemari??" gumam Katara.
"Ah iya!! Lanjutkan saja!!" ucap Katara kemudian berlalu mencari keberadaan kawannya yang lain.
.
.
.
.
.
"Ehh?! Mago?!" Hiroki yang sedang mencari keberadaan Katara bersama Juno pun ikut terkejut, melihat Magoroku yang sedang menyerang Gandhi dan pasukannya secara membabi buta bersama Jinkawa dan Yasushi."OY!! HIROOO!!" teriak Mago.
"Kau kenapa bisa sampai disini??" tanya Hiroki bingung.
"Eriko yang memberitahu kami....." ucap Mago sembari menendang musuh dihadapannya hingga terlempar ke arah kaca kelas, dan membuat kaca itu pecah berantakan.
"Dimana Kata-chan?? Jinkawa tolong urus sisanya...." ucap Mago meninggalkan Jinkawa dan Yasushi yang masih sibuk dengan musuh dihadapan mereka.
"Hah?! Siapa kau bisa menyuruhku?!" protes Jinkawa, namun tak digubris oleh Mago yang sedang berjalan mendekati Hiroki dan Juno.
"Sebenarnya kami sedang mencarinya....." ucap Juno.
"Mau kubantu??" tanya Mago.
"Tapi...." ucap Juno melihat Jinkawa dan Yasushi.
"Ah.... Mereka pasti bisa menyelesaikannya... Bukan begitu, Jinkawa?!" tanya Magoroku sembari tertawa remeh.
"Berisik, bajingan!!" balas Jinkawa sembari memukul musuh dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE FAITH : HIGH AND LOW
БоєвикиKatara Aoki, adalah seorang gadis muda yang terpaksa harus kembali ke Jepang, negara kelahirannya untuk mencari sahabat kecilnya. Namun ia malah harus terlibat pada permasalahan yang ada di kota kelahirannya yang disebut SWORD itu dalam pencarianny...