37. Seutuhnya Milikmu

171 12 2
                                    

⚠️🔞⚠️

Setelah urusannya di kamar rias selesai, Aurel berjalan santai menuju kamarnya sambil membawa beberapa camilan dan minuman. Entah kenapa, kelelahan membuatnya cepat lapar.

Saat membuka pintu, dia dapati Bayu sudah di dalam, terlihat sedang kesulitan melepaskan dasinya. Aurel tersenyum ringan, Bayu dengan kebiasannya yang selalu kesulitan dengan dasi.

Aurel meletakkan camilan dan minumannya di meja, lalu langsung membantu Bayu melepaskan dasi di lehernya. Perlahan, Aurel berhasil dalam sekali percobaan.

"Aku heran deh, selama ini mas kerja gimana? Siapa yang pakaiin dasi?" tanya Aurel yang kini membantu melepaskan kancing kemeja putih Bayu satu persatu

"Ibu. Ibu yang iketin, terus iketannya nggak aku lepas sampai berbulan-bulan" jawab Bayu santai

"Hah? Terus gimana nyucinya?"

"Ya udah, dicuci tanpa dilepas iketannya"

"Ada-ada aja, suamiku"

Bayu terkekeh pelan, "Udah suami ya sekarang? Bukan cowok atau calon suami lagi?"

"Lah, kan emang udah suami, gimana sih kamu?"

"Iya, iya, istriku. Kok kamu udah mandi sih?" tanya Bayu

"Kamu kelamaan ngobrolnya tadi, jadi aku masuk duluan"

"Iya, maaf ya, sayang"

"Udah, nih, sana mandi" ucap Aurel sambil menarik kemeja putih Bayu untuk lepas

"Aku selesai mandi, pintunya harus udah terkunci ya, sayang" pesan Bayu yang hanya dibalas decakan kesal dari Aurel

Meskipun begitu Aurel menurut, setelah menaruh pakaian kotor ke keranjang laundry, dia bergerak memastikan pintu kamar itu terkunci. Setelahnya, dia duduk di depan meja rias sambil menikmati camilannya dan memainkan ponsel.

Bermenit-menit Aurel berselancar di media sosial, merepost postingan teman-teman dan rekan kerjanya di pernikahan tadi. Juga Aurel yang melihat-lihat foto tadi yang dikirim Tama ke grup keluarga.

Aurel tersenyum simpul, akan dia nobatkan hari ini menjadi hari paling berharga dalam hidupnya. Hari dimana fase baru dari kehidupannya akan dimulai.

Saat sedang melamun melihat satu persatu foto, tiba-tiba Aurel merasakan tetesan air dingin mengenai tangannya, bahkan ada yang menetes di layar ponselnya. Baru ingin menoleh, tiba-tiba seseorang mengecup ujung bibirnya.

"Berantakan banget makannya" bisiknya lembut

Aurel tersipu melihat Bayu berdiri di belakangnya dengan rambut basah, wajahnya terlihat segar, dan sungguh bagi Aurel, ketampanan Bayu jadi berlipat saat laki-laki itu memamerkan keningnya.

Sejurus kemudian, Bayu memeluk Aurel dari belakang, walaupun kesulitan karena posisi Aurel yang duduk lebih rendah dari tubuhnya. Bayu mengelus lengan Aurel yang terbuka begitu lembut.

"Sayang" panggil Bayu

"Hm"

"Aku boleh nggak?" tanya Bayu

Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang