9

19.6K 1.1K 27
                                    

Selama tinggal bersama Sultan pria itu ternyata rajin menghubungi ibunya. Pernah suatu ketika, ibu sedang video call lalu pria itu mengarahkan ponselnya ke arah Isyana dan Daru yang sedang lesehan asik menyusun lego.

"Bu kenalin ini Isyana yang Sultan ceritain kemarin."

Isyana sontak panik, tiba tiba saja kamera dihadapkan ke wajahnya. Di tambah dirinya penasaran, cerita apa Sultan mengenai dirinya. Apa kata ibunya jka ada anak perempuan yang tinggal bersama anak laki lakinya? Apa wanita itu akan menilai Isyana perempuan yang tidak baik? Isyana pun langsung membenarkan posisi duduknya, lalu menyapa ibu pria itu dengan ramah meskipun sedikit canggung. Mereka engobrol tidak terlau lama karena interupsi dari Daru.

"EYANGGG!" pekik Daru dengan semangat, membuat Isyana menghembuskan napas lega karena fokus ibu Sultan saat berganti ke cucunya.

Anak itu memang mengetahui jika memiliki tiga eyang, tapi dirinya tidak terlalu dekat dengan eyang pertamanya. Apalagi wajah garang dan judesnya membuat anak itu segan dan malas berinteraksi dengan eyang istri pertama dari kakeknya itu. Namun berbeda dengan eyangnya yang ketiga, atau ibu dari Sultan. Wajah ramah dan tutur kata wanita itu begitu lembut sehingga Daru sangat nyaman ketika bersamanya.

Daru asik berceloteh mengenai asiknya tinggal dengan Sultan, dan pria itu memberikan koleksi lego baru untuknya. Om nya itu juga seirng mengajaknya jalan jalan, sedangkan Daru juga suka ketika Isyana dan Shima berkreasi di dapur. Kedua wanita itu sibuk membuat makanan makanan yang menurut Daru sangat yummy, perutnya terasa penuh dengan makanan enak buatan mereka.

Isyana dan Shima menjadi sangat dekat karena keduanya senang berada di dapur, apalagi Isyana mengetahui beberapa resep resep makanan karena lumayan lama bekerja di fnb. Mereka berdua pun juga senang belanja bersama di supermarket, Sultan pun bertugas menjadi sopir dan membawa belanjaan.

Setelah hampir satu minggu Isyana menumpang tinggal di apartement Sultan, wanita itu memutuskan untuk kembali ke kost Himalaya. Beberapa temannya sudah banyak yang pulang ke kost, meskipun sedikit takut.

Jika boleh jujur sebenarnya Sultan lebih senang jika Isyana tinggal bersamanya. Membayangkan wanita itu kembali ke kostnya, hidup berdampingan dengan penghuni kost pria, meskipun beda gedung membuat Sultan tidak bisa menahan hasrat untuk cemburu.

Pria itu sudah mulai terbiasa melihat bagaimana wajah polos Isyana ketika bangun tidur, atau kebiasaan kebiasaan kecilnya yang baru Sultan ketahui. Meskipun tidak tidur bersama, rasanya pria itu sudah begitu bahagia dapat melihat Isyana setiap hari dari matahari terbit hingga malam hari.

Ketika pulang kerja, pria itu akan tidak sabar mengemasi barang barangnya lalu bergegas untuk segera pulang. Ia tidak sabar bertemu kembali dengan Isyana , meskipun kadang wanita itu akan berangkat kerja ketika dirinya pulang dari mengajar.

Selama seminggu ini Sultan akan menjemput Isyana pulang bekerja. Rasanya tidak tega membiarkan seorang wanita pulang sendirian di malam hari. Apalagi banyak kabar yang beredar mengenai begal, klitih, bahkan begal payudara yang sangat meresahkan wanita wanita yang tinggal di kota ini.

"Beneran engga mau tinggal sini aja?" Sultan mencoba membujuk lagi.

"Engga Mas, lagian Mbak Shima kan besok udah balik ke rumahnya kan? Kost juga udah mulai ramai kok. Anak anak masih pada betah di kost Himalaya, pada males pindah harus cari kost baru lagi."

"Ya udah kalo kamu mau begitu. Jadwal sidang udah keluar belum?" tanya Sultan lagi.

"Udah, akhir bulan nanti."

"Boleh kalo habis sidang saya dan keluarga bertamu ke rumah?"

o0o

BETTER THAN WORDS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang