27. bersikap romantis

3.3K 276 104
                                    

_____________________
_________________
____________________
Suasana di malam hari ini terlihat sangat tenang. Nazira dan Gus Farzan tengah duduk di balkon kamar mereka sembari menikmati teh dan menikmati suasana malam hari ini.

"Khumaira," panggil Gus Farzan tiba-tiba.

"Dalem Mas." Nazira yang tengah meminum secangkir teh itu pun meletakkan tehnya di atas meja yang berada di depan mereka.

"Betapa ruginya wanita secantik kamu menikah dengan laki-laki seperti saya yang tidak bisa bersikap romantis sedikitpun. Harusnya kamu mendapatkan laki-laki yang selalu bersikap romantis dan menjadikan kamu ratu di dalam hatinya," ucap Gus Farzan berhasil membuat senyuman manis terukir di wajah gadis berwajah cantik itu.

"Apa kamu tau Mas, sebenarnya ada satu hal yang sudah menjadi bukti betapa romantisnya kamu."

Dahi Gus Farzan mengernyit heran, "apa itu?"

"Yaitu, ketika kamu duduk di hadapanku dan memanggilku dengan sebutan Khumaira. Bagiku itu sudah cukup romantis Mas." Gus Farzan tersenyum mendengarnya.

"Oh ya, Mas Farzan mau kue?" Tanya Nazira yang tengah memegang kue di tangannya. Gus Farzan mengangguk.

"Ayo aaa." Nazira menyodorkan kue itu ke mulut Gus Farzan. Gus Farzan membuka mulutnya dan melahap kue itu hingga habis.

"Ih Mas Farzan makannya belepotan kayak anak kecil," ucap Nazira saat melihat bibir Gus Farzan yang penuh dengan coklat.

Nazira mengusap bibir Gus Farzan dengan tisu.

"Nah sekarang udah ganteng deh, gak belepotan lagi," ucap Nazira tersenyum manis.

Cup!

Tanpa disangka, satu kecupan mendarat di bibir Gus Farzan, membuat lelaki itu tersenyum lebar.

"Aku sayang Mas Farzan,Mas Farzan adalah laki-laki paling ganteng buat aku," ucap Nazira setelah mengecup bibir suaminya.

Gus Farzan mencubit gemas pipi sang istri, "dan kamu adalah bidadari kecil paling menggemaskan dalam hidup aku."

"Ana uhibbuka fillah ya Khumaira," bisik Gus Farzan tepat di telinga Nazira.

Gus Farzan mendekatkan wajahnya ke wajah Nazira membuat jantung Nazira berdegup kencang. Nazira memejamkan matanya untuk menormalkan detak jantungnya.

Cup!

Bukannya tenang, jantung Nazira semakin berdegup kencang tatkala mendapat kecupan dari Gus Farzan. Gus Farzan mengecup kening istrinya cukup lama hingga akhirnya mereka saling menjauh akibat mendengar sesuatu.

Brugh!

Suara itu membuat mereka berdua terperanjat kaget. Suara itu terdengar seperti suara seseorang yang tengah membanting pintu.

"Siapa itu Mas? kamu gak kunci pintu kamar ya tadi?" Tanya Nazira.

Gus Farzan menepuk jidatnya saat teringat sesuatu, "astaghfirullah, iya aku lupa tutup pintu. Jangan-jangan ada yang masuk ke kamar kita."

"Ayo kita liat," ucap Nazira. Mereka berdua berjalan menuju ke kamar dan nampaknya tidak ada apa-apa di sana. Akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari kamar dan tampak Asha yang tengah menangis sesenggukan di dekat tangga. Asha yang berada di dalam pelukan ibunya itu terus menangis, entah apa alasannya tiba-tiba menangis seperti ini.

"Ada apa Umi?" Tanya Gus Farzan yang melihat hal itu.

Queen yang tengah menenangkan Asha pun mendongakkan kepalanya menatap Gus Farzan, "gak tau nih, tiba-tiba dia nangis."

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang