Bab 1

16.7K 71 0
                                    

Happy reading..

Seperti yang diharapkan oleh orang-orang dipagi hari, biasany mereka berharap bahwa dipagi hari ini adalah hari yang akan membawa kebahagiaan, mungkin mereka akan mendapatkan kebahagiaan dipagi hari ini. Sedangkan Xelin membuka matanya setelah tidur nyenyak sambil menatap wajahnya dikaca dengan wajah yang suram.

"Udah hari senin aja gue males masuk sekolah, apa gue bolos aja ya?"

Xelin berjalan kearah kamar mandi, setelah menghabiskan waktu untuk mandi ia pun keluar dan segera memakai seragam sekolah dengan sangat rapih, ditambah dengan rambut yang ia ikat dengan rapih dan menampilkan sosok xelin yang terlihat sempurna bagi dirinya.

ia pun segera turun kebawah untuk mengenakan sepatu, setelah turun kebawah ia pun mengambil sepatu dan dengan santai ia memakai sepatu sambil mengunyah roti yang ia ambil tadi.

"Kemana ibu?"tanya Xelin kepada kakak laki-lakinya.

Zybert menjawab sambil meminum secangkir kopi yang ia pegang. "Sudah berangkat keluar negri sejak pagi, lagi pula untuk apa kau menanyakan ibu?biasanya kau tidak peduli sama sekali dengannya."

"Sesekali tak apa kan?jujur saja, aku masih sedikit membencinya."

"Bagaimanapun juga dia ibumu."

"BUKAN! Dia bukan ibuku, ibuku sudah tiada karna perbuatannya, itu sebabnya aku membencinya!"

"Jika kau berfikir dia adalah ibuku, kau salah, kau boleh menganggapnya ibu, tapi aku tidak akan menganggapnya sebaga ibu. SAMPAI KAPANPUN!" ujarnya dengan sedikit kesal.

Zybert hanya bisa membuang nafas kasar sambil membenarkan kacamata yang ia gunakan. "Sudahlah kau berangkat sekolah saja, nanti ku transfer uang jajan mu"

"Ya,terserah!"

Xelin langsung keluar dari rumah dengan wajah yang kesal, sungguh berbeda, ia sangat berharap bahwa pagi ini adalah pagi yang bahagia. Nyatanya pagi ini adalah pagi yang membuatnya kesal.

Xelin berangkat sekolah menggunakan motor kesayangannya, dilampu merah ia membuka minuman yang ia bawa dari rumah sambil menunggu lampu hijau tiba, beberapa detik lampu hijau tiba dan ia segera melajukan kendaraanya dengan kecepatan sedikit.

Sampai disekolah ia langsung memarkirkan motornya dengan keadaan badmood, ia berjalan masuk ke gedung sekolah dan berjalan santai menuju kelasnya, saat tiba dikelas ia pun duduk dan menunggu teman-temannya datang.

Xelin mendapatkan sebuah pesan dari sang ayah.

Xelin mendapatkan sebuah pesan dari sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang