TIGA

261 20 13
                                    

Haiiii gimana seru gak ceritanya??

Ini cuma halu aku doang kok ga ada kaitannya sama dunia nyata mereka hehehe

Jangan lupa vote sama komen yaa

Ajak Youn1t atau readers lain mampir dong.

HAPPY READING



********


Dikediaman Wijaya, rumah yang megah dengan bangunan bernuansa Eropa itu terlihat tampak damai dan tenang. Shandy selaku anak pertama mendiang Tuan Wijaya itu baru saja keluar dari dalam mobilnya.

Mata elang laki-laki mengarah menatap rumahnya yang tertutup rapat itu. Ia juga sempat menoleh kearah bagasi tidak ada motor ataupun mobil adik-adiknya disana.

"Pasti mereka lagi di jalan."

"Kak Shandy!" panggil Fenly girang.

Senyum Shandy merekah seketika.

Selalu dan selalu, Shandy selalu menyukai cara Fenly yang memanggil dirinya dengan embel-embel Kak. Sedangkan adiknya yang lain memangilnya Bang.

Tubuh Shandy refleks langsung berbalik menatap adiknya yang baru saja turun dari motor.

"Fenly!" sapa Shandy hangat.

"Kak Shandy kok udah pulang jam segini?" tanya laki-laki itu sedikit heran.

Tidak seperti biasanya Shandy yang selalu pulang sebelum magrib kini datang lebih awal.

"Emang kenapa sih? Gak suka ya, Kak Shan pulang cepat hmm?" tanya Shandy.

Fenly yang mendengar itu langsung tersentak.

"Eh- umm gak gitu kak, Fen seneng banget malah kak Shandy pulang cepet." jawab cepat Fenly memberi penjelasan.

Shandy menatap wajah tampan adiknya sambil terkekeh kemudian ia mendekat lalu mengacak-acak rambut Fenly gemas.

Rasa penat yang ia rasakan seketika hilang begitu melihat wajah adiknya yang tampan ini. Katakan saja jika Shandy memang sangat bucin dengan Fenly entah karena mereka yang selalu bersama sejak kecil atau karena wajahnya yang begitu mirip bak pinang di belah dua.

"Kak Shan kangen sama Fenly." ungkap Shandy lembut.

"Kakak capek, ya?"

Manik mata Fenly menatap lekat wajah Shandy yang kini tengah menatapnya dalam. Ia tau jika Shandy lelah maka akan memeluk dirinya, itulah kebiasaannya dari dulu.

"Masuk yuk." ajak Shandy.

Fenly hanya diam tanpa mengalihkan pandangan kearah kakaknya itu. Senyuman di bibirnya merekah tatkala ia merentangkan kedua tangannya di udara.

"Sini masuk ke dalam peluk Fen dulu. Katanya Kakak kangen- " belum selesai Fenly berujar Shandy langsung mendekap tubuhnya.

Memeluk Fenly dengan seerat ini membuat Shandy merasa tenang dan nyaman.

ABOUT BROTHER'S || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang