5 bulan kemudian....
Jaemin semakin protektif dengan renjun karena kehamilan sang istri sudah menginjak usia 6 bulan saat ini, bahkan jaemin sering menyaksikan betapa sakitnya renjun saat ini, dia bahkan tak bisa melakukan apapun sendiri, mulai dari makan, minum, dan mandi hingga jaemin benar-benar hanya fokus padanya juga berharap agar Tuhan tidak mengambil sang istri, karena dia tak akan bisa tanpa sang istri disampingnya.
"Sayang?"
"Hmm?" Ucao renjun tanpa membuka matanya, saat ini dia masih berada di atas tempat tidur setelah Kyuhyun datang untuk memberikan beberapa suntikan dan terpaksa memakaikan infus padanya.
"Apa masih sangat sakit?" Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun yang buncit itu.
"Sudah lebih baik Nana. Jangan cemas." Ucap renjun tanpa membuka matanya.
"Nak, jangan membuat Mama kesakitan ya, papa juga tau kamu pasti berjuang dengan Mama, papa harap kamu bisa berjuang sampai akhir begitu pula dengan Mama." Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun.
"Kami akan berjuang bersama papa. Mama janji akan membuat anak kita selamat saat dilahirkan." Ucap renjun tersenyum dan jaemin ikut tersenyum lalu menatap mata rubah sang istri yang sudah terbuka kembali.
Sementara itu di ruangan selir, dimana hanya ada lady rose disana, wanita itu mengalami pendarahan dan membuat dokter kandungan langsung datang bahkan jaehyun dan taeyong sudah menunggu dengan cemas saat ini, sedangkan Luhan dan sehun takmau melihat kelahiran bayi yang merupakan cucu tak sah dari keduanya. Mereka lebih memilih melihat keadaan renjun saat ini.
"Kau tenang saja pangeran. Aku yakin bayi mu akan selamat." Jaehyun hanya mengangguk mendengarkan perkataan istrinya itu. Lalu keduanya sama-sama diam karena sangat takut sesuatu yang buruk terjadi pada bayi itu. Tapi, dibalik rasa takut jaehyun dia juga merasa sedikit tenang karena pendarahan lady rose adalah rencana dia agar sih wanita itu tak selamat setelah melahirkan. Apalagi kandungan lady rose baru memasuki bulan ketujuh.
Setelah beberapa jam kemudian, dokter kandungan itu keluar, tapi yang anehnya mereka berdua tak mendengar suara tangis bayi sama sekali.
"Kenapa tak ada suara sama sekali dok?" Ucap taeyong cemas.
"Maaf Puteri, pangeran. Lady rose dan bayinya tak bisa diselamatkan, keduanya meninggal." Taeyong kaget bukan main, jaehyun juga sama kagetnya hingga rasa bersalah merayap dihatinya karena dia tanpa sengaja membunuh anak kandungnya hanya karena ingin lady rose tiada saat melahirkan. Saking kagetnya taeyong, diapun mulai menutup matanya dan jatuh pingsan Untung saja jaehyun dengan cepat menahan tubuh istrinya lalu membawanya duduk dan dokter dengan sigap mengecek keadaan taeyong.
"Apa yang terjadi dengan istriku?"
"Tidak ada hal buruk pangeran, putri taeyong tengah mengandung, usia kandungannya 4 Minggu. Selamat pangeran, saya akan membuatkan beberapa resep vitamin, saya akan mengantarkan resepnya ke kamar pangeran. Saya sarankan untuk membawa Puteri ke kamar kalian dan saya akan mengurus jasad keduanya karena ini tugas saya." Ucap dokter itu dan jaehyun hanya menganggukkan kepalanya saja lalu menggendong istrinya dan segera menuju kamarnya.
Kembali lagi dikamar jaemren, terlihat hunhan yang berkunjung bahkan Luhan sampai duduk disebelah sang menantu dengan tangannya yang menggenggam tangan renjun.
"Ibu?"
"Kau ingin sesuatu sayang?" Ucqp Luhan.
"Aku ingin bertemu dengan keluargaku. Terutama winwin ge, bisakah?" Luhan lantas melihat kearah sang suami yang duduk di sofa bersama sang anak bungsu. Suaminya lantas menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, nanti ibu akan menyuruh Kun menjemput keluargamu juga mengirimkan pesan pada kaisar Nakamoto agar datang kemari dengan gegemu."
"Makasih ibu."
"Sama-sama sayang." Ucap Luhan.
"Pangeran, Puteri, Shindong akan masuk."
Ceklek.
Shindong lantas membungkuk karena melihat ada raja dan ratu disana.
"Ada apa?" Datar sehun.
"Saya ingin menyampaikan berita duka."
"Apa maksudnya?" Bingung renjun.
"Lady rose mengalami pendarahan dan terpaksa harus melahirkan saat ini, tapi lady rose dan anaknya meninggal."
"Apa jasadnya sudah diurus oleh dokter itu?" Datar sehun.
"Sudah yang mulia." Ucap Shindong
"Apa ada lagi?"
"Puteri taeyong dinyatakan hamil oleh dokter yang mulia, usia kandungan Puteri taeyong sudah menginjak 4 Minggu." Membuat semuanya kaget tapi senang.
"Baiklah, kau bisa keluar. Renjun, ibu akan ketempat Puteri taeyong dulu. Oke?"
"Ne ibu." Ucap renjun tersenyum.
"Kalian bisa melihat keadaan puteri taeyong setelah kau merasa lebih baik oke sayang?" Ucap Luhan pada renjun dan renjun hanya menganggukkan kepalanya juga. Lalu sehun dan luhanpun keluar dari kamar jaemren. Jaemin lantas mendekat pada istrinya yang sangat bahagia itu.
"Kau sangat senang sayang." Ucap jaemin tersenyum.
"Hmm, aku senang akhirnya Puteri taeyong mengandung juga Nana."
"Hmm, aku juga senang tapi aku lebih senang lagi karena sebentar lagi kita akan melihat anak kita sayang."
"Hmm, aku juga Nana." Ucap renjun tersenyum.
🎂🎂🎂
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love (Jaemren) END✔
FanficSeason 1: Start: 02 September 2021 End: 13 Agustus 2023 Season2: Start: 24 September 2024 End:~ bagaimana jadinya jika ayahmu membenci kelahiranmu dikarenakan ibumu tiada? maka tanyakan jawabannya pada renjun, anak bungsu dari bangsawan Huang yang t...