Jeon memasuki usia remaja beranjak dewasa. Jeon memiliki kepribadian yang cenderung pasif terhadap dunia sekitar, ia hanya peduli apa yang ia pedulikan.Sudah dua tahun berlalu semenjak ia menginjakkan kakinya di gedung Universitas Bina Nusantara. Memiliki banyak teman meskipun terlihat sulit diajak mengobrol. Jeon termasuk salah satu pemuda di kampus yang banyak disukai mahasiswi Binus.
Jeon dan sahabatnya memiliki sebuah grup band untuk mengisi waktu senggang mereka.
Suatu ketika ia dipertemukan oleh seorang wanita karna kejadian konyol.
Saat itu Jeon berada didalam toilet, tiba-tiba ada seseorang menggedor-gedor pintu toilet.
Merasa kesal atas tindakan orang tersebut, Jeon membuka pintunya dengan sedikit emosi meluap-luap, belum sempat ia mengeluarkan protesnya, si pelaku terburu-buru masuk kedalam toilet menutup pintu dengan kencang.
"Hey lo itu tidak memiliki sopan santun ya?"
"Ka siapapun lo, gue minta maaf ya, tapi boleh ga gue minta tolong, please ini antara hidup dan mati"
Mendengar akhir kalimat pasal hidup dan mati membuat Jeon terpaksa membantunya. Ya bagaimana jika wanita itu tiba-tiba mati didalam toilet, bukankah toilet itu akan menjadi angker nantinya?'
"Ya, apa cepat! Dosen gue sebentar lagi masuk kelas"
"Gue minta tolong dong beliin gue 'itu' gue baru kedatangan tamu"
Jeon mengerutkan dahi, mencoba mencerna kalimat si wanita tersebut, beberapa saat kemudian dia memahami apa makna kalimat tersebut.
"Lo gila ya? Ya kali gue harus ke mini market sebrang kampus buat beli itu, gue cowo kalo lo lupa"
"Kaa please.. cuman lo doang yg bisa nolongin gue sekarang, gue turutin deh apa yang lo mau setelah lo bantuin gue"
Jeon pasrah. Baiklah kali ini dia akan menolong, dan menganggap perintah tersebut berasal dari ibunya untuk menghilangkan kecanggungannya saat di mini market nanti.
Beberapa menit berlalu, wanita itu keluar dan menemui Jeon.
Saat matanya bertemu dengan Jeon mendadak lidahnya terasa kaku untuk mengucapkan sepatah dua patah kata.
"Jeannnn... lo jean kan?"
"Ka...." matanya terasa penuh sesuatu yang akan tumpah.
Masalalu kembali bertemu, Jean dan Jeon kembali bertemu setelah hampir 7 tahun tidak bertemu.
To be continue...
JEON CASALVANO
JEANNE DE RUBY JANE