Sebelum memasuki bab awal saya mohon maaf sebesar besarnya. Jika ada kesalahan kata ataupun kata kata kasar yang tercantum dalam cerita ini.
Saya sebagai seseorang yang gemar membaca dan ingin ikut menuangkan cerita yang saya rasakan.
Cerita ini benar benar murni dan nyata adanya.
Nama pada tokoh di samarkan, agar tidak ada pihak yang tersinggung.
Kisah ini milik seorang pelajar yang ingin menceritakan kisah sekolahnya.
_______________________________
Hari pertama dimana aku dan temanku memutuskan untuk berpindah sekolah ke lingkungan baru, aku memandang sekeliling sekolah.
Hai salam kenal, perkenalkan namaku Sri Wulandari. Aku adalah gadis dengan sejuta mimpi yang aku punya, aku hanya seorang gadis kecil, tahun lahirku 2007 tapi kali ini aku sudah masuk ke jenjang SMA dan menempati kelas 11. Mungkin kalian kaget kenapa di umurku yang bisa dibilang muda ini aku sudah memasuki sekolah menengah atas. Tidak perlu terlalu rinci kalian nanti akan merasa bosan dengan perkenalanku yang begitu panjang, ini cerita milikku AMERTA.
"Ini murid yang katanya baru itu ya? " Tanya seorang pria tua seperti dia guru di sekolah baruku ini.
"Iya Pak" jawab ayah temanku.
"oh silahkan masuk, ini kantornya maaf jika sekolah masih berantakan karena sedang ada pembangunan gedung baru" ucap guru tersebut.
disclaimer sekolahku yg baru bukan sekolah populer yang ada di luaran sana, sekolah ku adalah sekolah swasta biasa.
"iya pak ngga apa apa namanya juga proses pembangunan" ujar ayahku
aku melihat sekelilingku, banyak murid yang memandang ku dan temanku dari arah setiap kelas yg ada.
"anjir malu cok" ucapku
"tenang lan kita bisa pasti" kata temanku.
anyway perkenalkan nama temanku Elsa Amelia, si ambisius woman, memiliki cita-cita pebisnis sukses,dengan tahun kelahiran 2006. hehehe, kita beda 1 tahun.
back to topik.
"silahkan duduk pak" ucap guru itu.
kami pun duduk aku dan temanku melihat sekeliling, ada guru lain masuk dia memiliki badan gempal, dan ada murid yang menghampirinya dengan membawa buku.
aku hanya mengamati mereka hingga seseorang membuka suara.
"nah adek berdua ini yang mau sekolah disini ya" ujarnya, yap ternyata ia ketua yayasan dari sekolah ku.
aku dan temanku hanya tersenyum dan mengangguk canggung, bukankah wajar karena lingkungan baru kan.
"yasudah berkenalan dengan kawan lainnya ya, biar di antar oleh pak Reza" lanjutnya.
aku dan temanku saling tatap, kami bersitatap dan menggedikan bahu. siapa pak Reza itu?
"nak, perkenalkan saya Reza Fahlevi guru bahasa Indonesia, kalian berdua kelas berapa ya?"
aku dan temanku menengok ke depan, oh ternyata yang dimaksud pak Reza itu guru berbadan gembal tadi.
"kelas 11 pak" jawab Elsa.
"yaudah ayo ikut bapak, biar bapak antar ke kelas" ungkapnya.
aku menatap Elsa, lalu Elsa mengangguk meyakinkan. kami berduapun berjalan di belakang guru tersebut melewati koridor sekolah, setiap melewati kelas banyak pasang mata yang menatap ke arah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA
Teen FictionKamu memang bukan orang pertama di cerita yang aku buat, aku pernah menggunakan nama seseorang yang belum bisa aku lupakan dalam sebuah karyaku kemarin. tapi kali ini kamu adalah alasana ku kembali sakit dan terjatuh hingga aku membuat karya berbeda...