Prolog

77 37 9
                                    

20-08-2022

Teruntuk bintang akbar.

Selamat bertambah usia cahaya langit. Terimakasih, sudah memberikan banyak warna diantara hitam dan putih yang sering mengelilingi. Terimakasih, untuk cinta dan rasa yang tak pernah terputus tanpa sisa. Semoga tuhan, selalu memberikanmu jalan kemudahan. Semangat, untuk hari yang telah berlalu dengan cepat. Cinta dan kasih yang terikat, semoga tak pernah membuat kita berjarak. Tumbuhlah dengan baik, dan semoga selalu di kelilingi akan kebaikan yang tak pernah pudar.

-dariku, si pemilik kepala yang sering merebahkan isi kepalanya di bahumu (senja mawardi)

Ditatapnya surat yang hampir sobek itu, dengan kotak merah yang berisi jam tangan dari merk ternama di dalamnya. Bintang, pemuda berusia 20an hampir meneteskan air matanya. Jika saja dia tidak ingat akan janjinya. Satu-satunya kenangan yang bisa di kenang, hampir hancur secara perlahan.

Dulu, dunianya selalu berwarna. Selalu terang. Tapi, di detik sekian ketika sang senja meninggalkan garisnya. Dunianya berubah menjadi Abu-abu kehitaman.

Bukan keinginanya menentang apa yang semesta gariskan. Tapi, kenapa rasanya secepat ini? Padahal bintang sudah menerangi senjanya dengan berbagai cahaya yang terang. Tapi tetap saja, sang dewi telah membiarkan senjanya pergi dengan membawa lentara langit yang sekarang hanya bintang genggam dalam sebuah purnama waktu.


Halo, setelah kemarin baru aja upload cerita tentang zenandra dan diasa. Kali ini aku membawakan kalian cerita baru yang bisa dibilang membuat patah hihihi. Btw ini bener-bener kisah dikehidupan pribadi. Dont copy my story. Enjoy seng-seng kuh♥️

Tiang luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang