- chap 45 -

43 5 0
                                    

"Apa maksudmu? Ceritakan semuanya." Ucap Louis.

Dave menceritakan semua yang dia ingat. Mulai dari saat kecil, dia juga sudah mengingat kembali tentang Alerie, yang menyelamatkan nya saat itu bukanlah tuan Allard melainkan Alerie. Dia ingat semuanya sekarang.

Tentang Alerie yang menyelamatkan dia dan Louis yang hampir kehilangan nyawa karena Ceffil di sungai waktu itu.

Tentang semua mimpi-mimpinya atau bisa dikatakan ingatannya?

Louis coba mencerna apa yang terjadi. "Jadi, kau adalah reinkarnasi dari dewa Testeon? Dan Arabella adalah Reinkarnasi dari Alerie?"

Alesya dan Seraphim masih tak percaya. "Baiklah, walau itu terdengar tak masuk akal. Entah kenapa, aku mempercayai semuanya. Lagipula, kau bukan orang yang akan mengatakan omong kosong."

"Baiklah teman-teman. Mari kita mencari Arabella kerumah tuan Allard." Ucap Alex.

"Kalian sudah tau koordinatnya, bukan? Jadi kita pasti tak akan tersesat lagi." Ucap Dave dengan serius.

Dalam hitungan detik, mereka kini berada di depan gerbang rumah tuan Allard.

"Tapi, kenapa Abela kembali kesini?" Tanya Louis tiba-tiba.

"Mungkin dia juga ingat semuanya dan kembali ke tempat yang paling nyaman untuknya." Tebak Dave.

Semuanya mengangguk bersamaan. Mereka masuk kedalam kastil itu, karena gerbang dan pintunya memang tak pernah terkunci.

"Allard. Allard, dimana kau." Teriak Dave.

"Ah, kau terlihat sudah mengingat semuanya?" Ujar Allard dengan santai.

Dave merasa janggal, entah kenapa Allard terasa menyebalkan. "Dimana Arabella."

Allard menggeleng. "Pasti maksudmu adalah dewi Alerie."

"Dimana Arabella." Tanya Alesya karna tak sabar. Firasatnya buruk.

"Dia sedang menyatukan jiwanya dengan sempurna. Kalian bisa menemuinya nanti, sekarang tolong kembali dan jangan mengganggu." Tegas Allard sambil berjalan ke arah kamarnya.

"Itu terdengar mencurigakan." Ketus Seraphim.

"Kami akan tinggal disini, kami akan menunggu Arabella." Ucap Dave dengan serius.

Allard menghela nafas. "Baiklah, gunakan kamar manapun yang kalian mau."

Mereka berkumpul di satu kamar.

"Apa maksud pria itu dengan menyatukan jiwa?" Tanya Alex tak paham.

"Bukankah jika Arabella adalah reinkarnasi dari Dewi Alerie berarti jiwanya memang satu. Apa yang disatukan?" Tambah Louis yang tampak bingung.

Alesya mengepalkan tangannya. "Aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi padanya. Kenapa kita harus mempercayai pria itu. Sebaik apapun dia, dia tetap lah orang asing."

Seraphim mengangguk. "Walau aku tak menyukainya, tapi dia anak yang baik. Mari kita berpencar untuk mencari Arabella."

Dave tak ingin menjawabnya. Dia bingung, ada sesuatu yang membuat nya ragu.

Wush... angin kencang yang tiba-tiba berhembus di dalam kamar membuat semuanya kaget dan ketakutan.

"A-apa itu." Tanya Alesya sambil membulatkan matanya menatap mahkluk kecil yang terbang.

Semuanya gemetar kecuali Dave. "Ah, kalian para spirit Abela. Kenapa kalian disini?" Tanya Dave.

Aerial tampak panik. "Kami membenci semua manusia kecuali pemanggil kecil kami, Arabella. Tapi, kami terpaksa menemui kalian. Dimana Arabella berada? Kami tak bisa menghubungi dan menghampirinya selama 5 hari ini."

Time Won't Fly : The Place We Can't Be Found [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang