𓂃 𔘓 𓂃
Tiadakah kesunyian melenyap dari waktu?
Seperti riuh klakson di jalanan macet dan bergerutu
Aku ingin tenang, menghuni ruang
Kabur dari hiruk pikuk yang membandangSuara-suara itu berisik, runguku terusik
Mereka bilang aku pelik, batinku menggelitik
Kucoba tutup telinga dengan dua hasta
Namun suara-suara itu nekat berkumandang terus di telingaSeperti serigala yang melolong kala purnama
Nyaringnya sangat berani untuk berkuasa
Dan tajam untukku yang terlalu membawa hati
Kalau bisa, akan aku masukkan saja mereka dalam karung goniKenyang sekali aku mengkonsumsi caci maki
Biar saja aku pergi, bilang saja aku tak tahu diri!
Tapi kemana aku harus berkelana? Aku ingin kabur dari gulana
Enyah saja kau dilema!Jika saja aku punya payung untuk berlindung
Dari kesedihan yang merundung
Sebab aku cuma ingin berteduh
Dari gaduh©WIANDISA, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Himpunan Nestapa.
PoetrySeperti mimpi, hidup barangkali adalah rotasi waktu yang tak abadi, kemudian dibangunkan ketika mati. ©WIANDISA, 2021