40. Malam Terakhir Di Jogja

84 10 4
                                    

Tak pernah Aurel kira akan begini di saat bangun paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak pernah Aurel kira akan begini di saat bangun paginya. Nyawanya belum penuh terkumpul dan dia sudah buru-buru mengorek-ngorek lantai, mencari baju yang semalam dilempar Bayu entah kemana.

Dia merangkak di lantai mengambil kaosnya juga kaos Bayu, lalu memakainya cepat. Bayu tak bergerak sedikitpun, Aurel susah payah memakaikan baju dengan paksa.

"Mas, ayo dong! Flora minta facetime masa kita shirtless" bujuk Aurel frustasi sambil berusaha memakaikan baju Bayu

"Eungh..." lenguh Bayu terusik tubuhnya dipaksa bergerak

Bayu kembali tidur, tidak mengindahkan perkataan Aurel sedikitpun. Sedangkan Aurel memastikan tubuhnya siap, walaupun bagian bawahnya masih polos, dia tutupi dengan selimut putih tebal.

Kembali pada nakas, Aurel mengambil ponselnya di sana dan mendial nomor abangnya. Entah kenapa jantungnya jadi berdetak kencang, padahal hanya ingin menyapa sang keponakan.

"Morning, Ate" sapa Flora ceria

"Halo, sayang, morning. Flora lagi apa?"

"Flora abis mandi, terus udah sarapan juga, bentar lagi ayah sama bunda mau berangkat, Flora mau ketemu teman-teman"

"Wah, senang dong mau ketemu teman-teman"

"Iya dong. Ate, kok leher Ate merah-merah kenapa? Ate di gigit hewan?"

Kesekian kalinya Aurel dituntut berpikir kreatif demi menjawab pertanyaan Flora, "Ehm, nyamuk, Flora, di sini banyak nyamuk" jawabnya terbata-bata

"Nyamuknya gede ya, Ate? Merah-merah di leher Ate gede-gede soalnya"

"Ehm, iya haha, gede nyamuknya di sini. Flora mau oleh-oleh apa?"

Sebisa mungkin Aurel mengalihkan topik, membuat Tama di belakang Flora tak bisa menahan tawanya. Apalagi dari sisinya, Bayu juga terkikik di balik bantal. Aurel menoleh ke arah suaminya, lalu tangannya bergerak mencubit perut sang suami kencang.

"Flora mau-"

"AAAHH!"

"Eh? Itu Oom?"

"Halo, sayang, iya ini Oom" Bayu langsung beringsut mengambil ponsel Aurel dari tangan pemiliknya

"Oom kenapa teriak-teriak? Oom digigit nyamuk gede juga? Kok leher Oom juga merah-merah?"

Kini giliran Bayu yang harus menjawab, kemerahan di lehernya tidak bisa disembunyikan dengan rambut seperti Aurel.

"Haha iya, Flora, nyamuk di sini suka gigit" balas Bayu cekikikan

"Tapi kayaknya nyamuknya suka sama Ate, soalnya merah-merahnya lebih banyak"

Seterusnya begitu panggilan mereka, membahas keseharian sang kecil juga oleh-oleh apa yang dia minta dari Bayu dan Aurel. Sambungan itu terputus karena Tama yang mengajak Flora untuk segera berangkat ke day care nya.

Meeting You Was A Nice Accident || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang