[1] Pelayan Kecil Kaya

Bab 1 Xiaoyun

Saat musim semi hangat dan bunga-bunga bermekaran, dahan melati musim dingin di luar jendela mencuat dari jendela yang setengah terbuka, dan hangatnya angin musim semi membuat orang mengantuk di sore hari.

Tiba-tiba, langkah kaki cepat terdengar dari luar ruang teh yang sunyi.Setelah beberapa saat, tirai kain hijau dibuka, dan seorang gadis dengan kemeja musim semi hijau dan roti kecil masuk.

Gadis itu masih muda, dengan bibir merah dan gigi putih, dan mata yang cepat. Ketika dia melihat gadis berpakaian merah yang mengantuk bersandar di bangku kecil di ruang teh, dia buru-buru tersenyum dan melangkah maju untuk menepuknya dan berkata, “gadis kecil . "Yun, jangan bangun dulu."

Sambil menangis, gadis yang agak pucat itu membuka matanya, dia melihat dengan jelas siapa yang ada di depannya, dan dia tidak bisa menahan senyum lembutnya, dan menuangkan semangkuk teh dari teko yang ada di atas kompor teh kecil. , merendahkan suaranya kepada gadis itu dan bertanya dengan lembut, "Mengapa kamu ada di sini?"

Suaranya agak lemah, wajahnya pucat dan sakit-sakitan.

Meskipun dia mengenakan rok merah yang terbuat dari kain kasar, bahkan kain kasar itu tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sangat halus dan cantik.

Dia terlihat baru berusia delapan atau sembilan tahun, tapi dia sedikit lebih stabil dibandingkan gadis yang baru saja memasuki pintu.

“Aku di sini untuk memintamu menerima hadiahnya.” Gadis berbaju hijau menyesap tehnya, tersenyum penuh terima kasih padanya, lalu buru-buru berkata, “Baru saja ada kabar baik dari luar, mengatakan bahwa ketiga kita tuan memenangkan hadiahnya. Wanita tua itu sangat senang, jadi pelayan kecil di halaman kami masing-masing memberi setengah sen. Bukankah ini acara yang membahagiakan?"

Dia berhenti, mau tidak mau melihat sekeliling dan berkata, "Ying'er mungkin sudah berakhir. Aku baru saja meninggalkanmu di sini untuk menjaga kompor. Katakan padaku, tugas yang sama dan tugas yang sama adalah sama. Mengapa dia mencolok di mana-mana , tapi dia hanya memintamu untuk menjaga kompor di sini sendirian, dan tidak pernah berjalan keluar."

“Aku sedang bersemangat sekarang, dan siapa pun yang melakukan pekerjaan ini juga sama,” kata gadis berbaju merah sambil tersenyum.

“Itulah kenapa aku bilang kamu bodoh, tapi kamu tidak percaya. Dia berjuang untuk menjadi pusat perhatianmu setiap hari, dan kamulah yang mengawasi kompor, tapi bukan kamu yang menjual teh di depan. dari wanita tua itu, menyenangkan hatimu, dan mendapatkan hadiahnya?”

Melihat gadis berbaju merah hanya tersenyum lembut, tidak membedakan dirinya atau dipenuhi kemarahan yang wajar, gadis berbaju hijau tidak bisa menahan diri untuk menundukkan kepalanya dan mendesah, "Kamu berhati lembut dan tidak suka berdebat dengannya. Tapi jika Anda tidak menunjukkan wajah Anda di depan majikan, dan Anda hanya mendapat sedikit uang bulanan dari kami di hari kerja. Mereka semua adalah orang yang sama. Dia tidak sebaik Anda.”

“Oke.” Gadis berbaju merah bernama Yun Shu, dan ketika dia melihat gadis berbaju hijau, Cui Liu, yang seumuran dengannya, wajahnya menjadi tidak senang, dan dia buru-buru berkata, “Hari ini adalah acara besar yang membahagiakan. di rumah, kamu harusnya bahagia Betul. Bukan untuk apa-apa? Hanya saja ruang teh ini tidak bisa dipisahkan dari manusia. Kamu membantuku mendapatkannya, dan menaruhnya di tempatmu terlebih dahulu. Kamu bisa memberikannya kepadaku saat kamu pergi kembali di malam hari."

Dia dan Cui Liu keduanya adalah pelayan kelas tiga di halaman rumah wanita tua itu. Mereka tinggal di toko Datong di belakang. Ada delapan pelayan kelas tiga dalam satu ruangan, semuanya baru saja dikirim untuk melayani di rumah wanita tua itu. halaman tahun ini pendatang baru.

Kedelapan pelayan cilik itu hampir berusia delapan atau sembilan tahun.Meski mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumit di kamar nenek tua, mereka tidak lelah menonton teh, memberi makan burung, dan menyapu halaman.Mereka hanya perlu lebih berhati-hati.