Capther IX

613 29 0
                                    

"Apa kau pikir aku akan takut Excel ??" suara gadis itu terlihat menantang

"Dengarkan aku Retha. Jika terjadi hal buruk pada Jo. Kau akan mati terlebih dulu !!!" ancam Excel.

"Haii Re..." aku mencoba utk tidak tahu saja. Rasanya ini adalah sandiwara.

"Oh.. Hai Jo.." Retha menghampiriku dan melingkarkan tangannya dilenganku.

Aku melihat Excel seperti mendengus kesal. Dia berkacak pinggang melihat tingkah Retha.

"Ada apa Excel ? Apa terjadi sesuatu pada Retha ? Apa dia berbuat salah ?" tanyaku mengintimidasi

"Tidak. Aku akan kembali keruanganku Jo." pamit Excel diiringi lirikan tajam pada Retha.

"Ayoo sayang." ajak Retha manja.

Kami ada janji makan siang. Dan Retha menyusulku dikantor.
Aku sedikit membuka hati utknya. Ya, dia sepertinya baik. Sejauh ini juga, Sam tak ada pergerakan yg membuat Retha tak nyaman. Sam terlihat biasa saja. Manusia tanpa emosi itu.

Aku harus memakai jaket tebalku saat bicara dengannya. Mungkin.

Aku dan Retha sudah ada disebuah cafe resto dikawasan petter.

"Jo..kau tahu. Kita selalu kesini saat makan siang. Kau selalu menyuapiku. Kau manis sekali." celoteh Retha. Aku hanya menanggapinya dengan senyum. Entah, aku enggan meladeninya.

"Ceritakan padaku bagaimana pertama kita bertemu." pintaku yg membuat Retha sedikit terkejut.

"Pertama kita bertemu di resto ini. Aku terpaksa duduk denganmu karena disini penuh. Kita membicarakan banyak hal Jo. Dan akhirnya kita sampai detik ini. Semoga kau ingat aku suatu saat nanti." ucapnya berbinar.

"Silahkan nona.. " aku menoleh pada asal suara itu. Seorang pria berbadan tinggi tegap dengan jas formal hitam-hitam.

Seorang gadis dengan celana belel, sepatu kumal, dan jaket jeans buluk berdiri dihadapannya. Rambutnya dikucir kuda dan kemudian dia melepas kacamata hitamnya.

Slow motion.. De javu !! Aku pernah melihat ini.. Pernah mengalaminya.

"Sam ?" pekikku lirih.
Dia Sam .. Samantha.. Perawatku. Untuk apa dia disini. Dan siapa mereka yg berjas itu ?

Sam menatapku dengan tatapan dinginnya. Menusuk dan membuatku merasa benar benar pernah melihat ini.

Dia berlalu begitu saja menghampiri seorang pria yg duduk membelakangiku.

Dia Sam bukan ? Atau hanya mirip ? Tapi dia berbeda dengan Sam-ku. Tunggu. Apa aku bilang tadi Sam-ku ? Oh Jo !!! What happen with you !! Damn !!!

"Joo.... Apa kau mendengarku ?" suara Retha mwnyadarkanku.

"Maaf Retha .. Ada apa ?"

"Apa yg kau perhatikan Jo ? Kau melihat gadis itu ? Ada aku Jo !!!"

"Apa kau sedang marah padaku Re ?"

"Ya... !!!!" mata Retha melotot

"Selesaikan saja marahmu. Jika sudah, kau boleh menghubungiku lagi." lalu aku beranjak pergi. Sempat aku melihat gadis itu. Namun dia seolah tak mengenaliku. Dia benar-benar mirip Samantha.

"Ya tuan. Nona sedang berada didalam, dia sedang berdiskusi dengan tuan besar...." kalimat itu terhenti ketika menyadari aku ada disamping pria itu.

Dia menatapku tajam dengan mata sipit itu. Tatapan mwngintimidasi dengan sorot mata-silahkan pergi tuan !!!-

Aku langsung saja melarikan diri sebelum aku menerima suatu masalah.
Aku membuka pintu mobil saat melihat gadis-mirip Sam berdiri disamping pria tadi. Dan kemudian mereka pergi dengan mobil hitam yg terparkir tak jauh dari sana.

Mrs.Gun, I LoVe You !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang