18. Warm

375 8 0
                                    

PART INI FULL 🔞. DOSA TANGGUNG MASING-MASING 😛

----

"My body is yours whatever you do."
-Fina
🍂


"Jadi dia udah gak sama Kiran lagi?" Tanya seorang pria.

"Gak bos. Kiran bilang dia punya pacar sekarang."

"Pacar?" Gumamnya. "Seorang Elang mau punya pacar?" Ia menyeringai lebar membuat pria di sebelahnya bergidik ngeri.

"Lo tau kan tugas lo sekarang?" Tanyanya

Pria tadi mengangguk. "Siap bos."

***

Fina sedari tadi kebingungan melihat tingkah Elang. "Kenapa sih Lang?"

"Kamu bener udah maafin aku?"

"Kalau belum aku gak akan mau ngelakuinnya sekarang. Kenapa sih tiba-tiba berhenti?"

"Aku gak mau kamu berpikiran kalau aku cuman mau badan kamu doang Fin."

Fina mendengus kesal, nafsu nya yang sudah tak terbendung tadi hilang entah kemana. "Cukup dengan kamu janji gak bakalan ninggalin aku, aku gak akan pernah mikir kaya gitu."

"Jadi boleh?"

Fina mengecup bibir Elang dan menatapnya dalam. "My body is yours whatever you do."

Hasrat mereka berdua pun kembali hadir membuat Elang langsung mencium Fina.

"It's mine." Bisik Elang disela ciumannya. "And always be mine."

Fina mendesah saat jari Elang sudah berputar-putar menyentuh aerola nya dari luar baju. Ciumannya turun ke leher dan meninggalkan beberapa titik bekas kemerahan disana.

Ia membuka satu persatu kancing baju Fina serta bra yang membungkus bongkahan indah di dalamnya.

"Ahhh Lang." Fina mendesah kuat saat jari Elang memilin putingnya dengan kuat.

Elang menatap kedua payudara Fina yang sudah memerah olehnya. Ia menggerakkan kedua ibu jarinya dengan lembut membuat Fina makin mendesah.

"You look so sexy baby girl."

Ia langsung menghisap kedua puting payudara Fina. "Akhhhh."

Elang makin mengencangkan hisapannya sesekali menggigit puting Fina yang sudah membengkak keras olehnya. Tangannya turun membelai pusat kehangatan yang di sukainya membuat Fina lagi lagi mendesah.

Tanpa menunggu lama ia menyobek celana dalam Fina dan langsung memasukkan dua jarinya.

"Akhhh."

Mata Fina berair menikmati permainan Elang yang selalu membuatnya puas. Elang makin mengencangkan kedua jarinya membuat Fina mendekapnya kuat. 

"Auuh no Lang, aku bener-bener gak tahan."

"Keluarin aja, puasin diri kamu baby girl."

Persetan, Fina sudah tak tahan menahan yang ingin keluar sedari tadi. "Ahhhh."

Elang langsung menjilati semua cairan Fina dan kembali menjilati nya bahkan memasukkan kembali kedua jarinya. Fina sudah bergerak gelisah saat lagi-lagi akan keluar.

"Akuu-- kkuh-- ma-- mau kel-- uar lagii." Ucap Fina terbata-bata.

Bukannya berhenti ia makin mengencangkan gerakan jarinya di bawah sana, tubuh Fina membusung kedepan saat gelombang itu lagi lagi mendesak nya keluar.

Fina tersentak saat Elang menjilati vaginanya dengan jari yang masih keluar masuk di sana. Tubuhnya bergetar hebat melepaskan yang sedari tadi ia tahan membuat Elang langsung menjilati semuanya.

"Itu pipis aku, jorok kenapa kamu jilatin." Mukanya memerah malu saat melihat pipi dan bibir Elang yang basah oleh cairannya.

"Itu bukan pipis sayang, it's squirt."

Elang menatap Fina lembut sembari memasukkan penis nya yang entah kenapa selalu saja sesempit ini.

"Ukhh sakit." Fina memejamkan matanya saat merasakan benda yang memasuki kewanitaannya.

"So warm." Ucapnya membuat Fina lagi-lagi memerah malu.

Elang menggoyangkan pinggulnya pelan sembari menatap Fina yang sangat menggairahkan di bawahnya. Ia menunduk mencium bibir Fina lembut. "Kamu harus inget Fin, apapun yang terjadi nanti jangan pernah biarin orang lain lakuin ini ke kamu."

***

Pagi ini Elang terbangun dengan Fina yang memeluknya. Mengingat kegiatan semalam dia mengecupi seluruh wajah Fina. Permainan mereka semalam tak akan pernah ia lupakan mengingat betapa cantik nya Fina di bawah kukungannya.

Elang memejamkan matanya saat merasakan Juno kembali berdiri yang masih berada di dalam milik Fina. Sangkin lelahnya mereka dia bahkan lupa untuk mencabutnya.

"Eunghh." Desah Fina merasakan sesuatu bergerak di bawah sana.

Fina membuka matanya yang di suguhi erangan Elang di atasnya. "Lagi?" Tanyanya.

Elang menyengir lebar sambil tetap menggoyangkan pinggulnya membuat Fina mendesah. Setelah hampir setengah jam Elang baru mendapatkan pelepasannya sambil memeluk Fina yang kembali tertidur.

***

Pendek emang, kurang mood nulis bab ini. Tapi semoga kalian suka ya.

ME OR US Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang