(Setelah sekian lama baru update , aku lanjutin chapternya lagi men temenn dan maaf kalo ceritanya udah mulai membosankan. Semoga aja kalian masih mau baca cerita ini ya guys)
-----
Setetes airmata jatuh dipipi Dito mengingat kenyataan yang sebenarnya dan membuat Dito sadar akan posisinya. Dia terlalu jauh ikut campur urusan Shani menjaga bukan dia berarti berhak mengatur segalanya yang ada malah menyakiti orang yang kita jaga.
-----
Part 12
"Selamat pagi cantik...." Dito keluar dari kamar lalu menyapa Meira yang sedang menyiapkan tasnya diruang tengah.
"Selamat pagi sayang...I love you." Dito menghampiri Chika yang sedang menyiapkan sarapan diatas meja dan memeluknya dari belakang perlakuan Dito itu membuat Chika heran dan menghentikan aktifitasnya.
"Kenapa ?" tanya Dito yang melihat istrinya berhenti melakukan aktifitasnya. Chika membalikkan tubuhnya menghadap Dito.
"Engga kok... sekarang duduk terus kita sarapan." Chika tersenyum dia heran dengan perilaku Dito pagi ini pasalnya pembicaraan terakhir mereka semalam cukup tegang, dia mencium pipi suaminya cepat.
"Sayang...kamu udah selesai ? Ayo kita sarapan sekarang." teriak Chika memanggil Meira.
Aku harap kamu sekarang udah bisa menerima kenyataan yang sebenarnya...
Meira berangkat ke sekolah diantar oleh Chika dan Dito dia terlihat sangat bersemangat sekali.
"Nanti Mama Shani yang jemput Meira kan Tante?" tanya Meira kepada Chika.
"Ahh... Tante lupa belum nelfon Mama Shani sayang. Tunggu sebentar Tante mau telfon Mama dulu Oke." Chika mengambil ponselnya lalu mendial nomor Shani, tidak lama Shani mengangkat telfonnya diseberang.
"Iya, Halo Chik, kenapa?..." suara Shani diseberang
"Ka Shani, nanti Kaka jemput Meira disekolah?" tanya Chika langsung tujuannya menelfon Shani
"Maaf chik, bisa ngga kamu gantiin kaka jemput Meira? Soalnya ada rapat penting nanti siang,." Shani meminta maaf karna tidak bisa menjemput Meira anaknya.
"Mamaa~...." teriak Meira dan Chika memberikan ponselnya ke Meira untuk berbicara dengan ibunya.
"Hai sayang... Mama minta maaf ya soalnya Mama engga bisa jemput kamu nanti. Mama nanti jemput kamunya dirumah Om abis pulang dari kantor oke?" Jawab Shani diseberang mencoba memberi penjelasan ke anaknya itu.
"Iya, Mama . Love you Mama..."
"Love you too sayang. Kamu udah sarapan?" tanya Shani
"Udah tadi ma. Miss you Mama..."
"Iya sayang, Miss you too. Engga boleh nakal disekolah ya. Terus juga dengerin apa yang Om sama Tante bilang okay." pesan Shani.
"Iya Mama."
"Bye sayang..."
"Bye Mama..."
Tutt~
Shani mematikan sambungan telfon mereka, Dito menatap Meira dari kaca spion mobilnya tampak raut kesedihan diwajah gadis kecil itu.
"Kenapa wajah kamu cemberut kaya gitu hum?" tanya Dito yang melihat Meira cemberut.
"Gapapa om..."
"Kamu gak perlu sedih yah. Mama lagi sibuk, nanti Mama pasti bakal jemput abis pulang kerja." Dito mencoba menghibur Meira.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIEL✓ - Step by Step [END]
Разное🔞⚠️🔞 "Rumah harus menjadi jangkar pelabuhan dalam badai, tempat berlindung, tempat yang menyenangkan untuk tinggal, tempat di mana kita dicintai dan di mana kita bisa mencintai."