Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)

kembalinya raden kian Santang (putra padjaJaran )bab 24.

Petang ini seorang pangeran sedang berkuda di perkampungan warga
Banyak warga yang memberi hormat untuk sang Raden namun dengan
Rendah hati Raden kian Santang
Meminta paman yang memberi hormat padanya untuk berdiri.

Warga : Raden , hormat kami Raden
Kami tidak menyadari jika Raden
Datang untuk berkunjung.

Raden kian Santang.
"Astaghfirullahaladzim, bangun lah
Paman tidak baik bagi seorang manusia memberi hormat dengan bersujud kepada manusia lainnya paman, hanya Pada Allah lah kalian  bersujud jangan kepadaku aku hanya lah manusia biasa sama seperti kalian" ucap Raden kian Santang. Dengan rendah hati .

Warga padjaJaran: Raden memang sangat rendah hati terimakasih raden
Sudah mengunjungi kami.

"Sama sama paman hufff bagaimana
Kondisi kalian paman apa ada yang menganggu perkampungan disini " tanya Raden kian Santang.

Warga 2 : kami semua baik baik saja
Raden itu semua karena Raden dan prabu Siliwangi yang selalu menjaga kami serta mata pencarian kami Raden.

"Jangan berterimakasih padaku paman sekalian tapi berterima kasihlah pada Allah subhanallahu
Wataala karena jika bukan karena ridhonya kami tidak mungkin
Bisa menjaga kalian" ucap Raden kian
Santang dengan bijaksana.

Tidak lama kemudian Raden Abikara menyusul Raden kian Santang
Di perkampungan dengan Rayi mereka Raden Surawisesa.

Raden Abikara/Surawisesa.
"Rayiiiii/Rakaa kian Santang"
Panggil keduanya.

Raden Abikara.
"Rayi kau ini cepat sekali menghilang
Nya , Oo paman sekalian kalian semua baik baik saja kan tidak ada yang mengacaukan perkampungan "
Tanya Raden Abikara yang di angguki
Rayinya Raden Surawisesa.

Warga 1 : tidak ada Raden justru
Kami sangat berterima pada keluarga istana jika bukan karena kalian yang menjaga dan melindungi kami dari
Para bandit bandit itu ntahlah bagai
Mana nasib kami Raden .

Warga 2: tapi Raden akhir akhir ini
Ada sebagian warga yang mencari
Kekayaan dengan jalan sesat Raden"

Raden kian Santang.
"Astaghfirullahaladzim, paman tau
Dimana mereka sekarang" tanya Raden kian Santang.

Warga 1 : kami semua tau raden
Mereka sekarang sedang berada di pantai karang anyar raden mereka setiap hari memberikan anak gadis mereka pada nyi gumuh untuk di jadikan tumbal nya hanya untuk mendapatkan kekayaan Gusti Raden.

Raden Surawisesa.
" Jagad Dewabatara,Raka kita harus
Menghentikan perbuatan sesat mereka  kasihan anak anak mereka yang tidak berdosa di jadikan tumbal" ucap Raden Surawisesa.

Raden Abikara
"Astaghfirullahaladzim, perbuatan sesat mereka memang harus di hentikan tunggu mana Rayi kian Santang " ucap Raden Abikara.

Warga : Raden kian Santang sudah
Pergi ke pantai karang anyar raden.

"Huff kebiasaan Raka kian Santang ayo Raka Abikara kita kejar Raka kian Santang " ucap Raden Surawisesa.

Skipp- Raden kian Santang.

Saat ini Raden kian Santang sudah
Sampai di tempat para warga biasa Melakukan ritual sesat mereka dan benar saja sudah ada tiga anak gadis
Tak sadarkan diri yang sedang di mandikan air kembang mawar.

Raden kian Santang.
"Astaghfirullahaladzim, hentikan perbuatan sesat kalian ini" ucap Raden kian Santang, dan itu sempat
Membuat beberapa warga terkejut dengan kedatangan Raden mereka.

Warga: Ra raden ... Ucap seorang warga yang langsung menunduk
Saat melihat tatapan kecewa pada mata indah Raden mereka.

Nyi gumuh: siapa kau berani sekali kau menganggu kami.