Hai gays ketemu ama author tercantik satu dunia nih - author
PD gylak -hari
Iri prend? -author
Gak lah -hari
Happy reading ♡
Setelah mengobrol banyak dan bermain karin dan dion pun pulang .
Karin memasak makan malam karena hari ini orang tua mereka ada urusan jadi gak pulang. Setelah makan mereka belajar dan jam 08.00 malam mereka pergi untuk tidurSkip paginya~
Karin dan dion sudah sampai di sekolah seperti biasa karin mengobrol bersama circle nya itu sampai bel
"Selamat pagi semua ibu ingin menyampaikan bahwa di karenakan ada beberapa anak yang protes tentang pembagian kelas jadi anak anak ini dipindahkan ke kelas ini ya" Guru menjelaskan"Baik dan selamat pagi bu" Kompak seluruh murid
"Masuk dan perkenalkan diri kalian" Perintah guru dan murid itupun masuk
"Hai aku Alvaro""Devan"
"Vino"
"Dika"
"Rendi"
"Vio"
"Nisa"
"Kyaa kita sekelas ama oppa Al~"
"Oppa tampan banget duduk ma aku yuk"
"Sama aku aja oppa"
"DIAM!! " Gurunya kesal dan semua diam
"Silahkan Al duduk dengan Karin, Rendi dengan Diana, Dika dengan Tika, Vino dengan Tia, Devan dengan celsi, vio dengan nisa silahkan kalian angkat tangan" Karin dkk dan celsi mengangkat tangan dan mereka pun duduk bersama.Skip istirahat
Meja karin dan Alvaro juga teman Alvaro yang lain dikerumuni oleh cewek
"Oppa kok gak protes sih kepada guru biar duduknya sebangku ma aku""Ama aku lah "
"Aku"
"AKU!! "
Karin yang sudah mulai kesal karena dirinya ingin ke kantin dan makan ia pun membuka suara yang sedikit ditinggikan "BISA KALIAN PERGI? KAMI INGIN KELUAR"
"Terserah kita lah ngatur " Ucap salah satu murid
karin yang terlanjur muak ia pun langsung berteriak dan tatapannya sangat seram "KALIAN INI AKU SURUH KALIAN PERGI YA PERGI GAK PUNYA TELINGA KALIAN?" Semuanya ketakutan karena karin membentak mereka sangat keras. Alvaro yang dari tadi diam ia pun menepuk pundak Karin "karin jangan membentak mereka sekarang pasti mereka ketakutan"
"Maaf... " Lirih karin yang tetap dapat di dengar oleh Alvaro
"Iya gapapa" Alvaro mencoba menenangkan karin, sementara itu karin menahan rasa sakit yang ia rasakan di dadanya
"Kakak oke? " Tanya dion yang ternyata sudah menerobos para cewek itu
"Oke dion... " Lirih karin
"Ya Udah kakak minum dan makan ini ya " Dion memberikan obat dan makanan kepada karin
"Thanks" Ucap karin lirih karena masih merasa dadanya sakit . Karin menerima obat itu dan meminumnya Alvaro yang melihatnya sedikit terkejut dan penasaran obat apa itu?"Gimana kak? "
"Gapapa kok dion udah mendingan"
"Yaudah itu tadi ku beli di kantin makan dulu gih entar kumat"
"Iya dion"
"Kak Al pastikan Kakak karin makan ya? " Menoleh ke Alvaro dan dibalas anggukan Alvaro. Murid di sana dan termasuk circle karin + Alvaro merasa heran apa yang sebenarnya terjadi pada karin sampai dia bisa emosi seperti itu dan obat apa itu?
Mereka pun mulai meninggal kan kelas karena takut karin marah lagi."Makan dulu ya rin mereka dah pergi" Ucap Alvaro yang merasa khawatir
"Iya Al" Karin mencoba menenangkan Alvaro dia tau bahwa cowok itu sedang khawatir dengan dirinya karin memakan makanan tersebut dan Alvaro ternyata membawa bekal jadi mereka makan bersama.
Saat sedang sibuk makan dion datang
"Kakak udah makan? ""Udah" Jawab karin
"Oh bagus lah kalo begitu ini untuk jaga jaga hehehe" Dion memberikan kantong plastik yang berisi obat karin
Karin mengangguk dan menerima itu"Makasih Dion"
"Gak masalah kak" Dion pergi dari sana dan meninggalkan karin dan Alvaro, cowok itu pun akhirnya membuka suara
"Itu obat apa? ""Bukan apa apa" Karin tersenyum tipis
"Katakan saja"
"Hanya vitamin untuk lambung" Jawab karin asal asalan
"Benarkah? "
Karin mengangguk dan melanjutkan makannya setelah selesai makan ia pergi ke toilet untuk cuci tangan
"Aku ke toilet" Alvaro menganggukKarin ke toilet ia mencuci tangan dan membasuh muka dan tiba tiba ada celsi beserta kawannya
"Heh kau tuh murid baru jangan caper ama Alvaro sok dikasih obat biar dapat perhatian!!!!! " Karin hanya tidak mempedulikan mereka ia lanjut mencuci tangannya. Celsi yang merasa dicuekin ia merebut kantong plastik yang disaku karin memberikan ke temannya yang langsung dibakar.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!! " teriak karin"Salah siapa caper ke Alvaro"
Celsi mendorong karin, karin pun kepalanya terbentur dan keluar darah
"Ck lemah" Ejek celsi dan akhirnya ia pergi dari sana. Karin panik karena obatnya telah dibakar karena ia tidak tau kapan sakitnya muncul karin pun mencoba berdiri tapi gagal ia terpuruk lemasDisisi Alvaro
Alvaro sedang menunggu karin yang tidak kembali juga dari toilet ia mulai khawatir tapi bel pun berbunyi dan Alvaro mengikuti pelajaran nya
Balik ke sisi karin
"Sakit" Gumam karin yang sedang memegang kepala dan dadanya itu ia berharap ada yang menemukannya karena ini sudah waktunya pulang
"Al tolong aku " Lirih karin
D
ion datang ke kelas kakaknya "lah kal karin mana? "
"Gak tau dion tadi istirahat izin ke toilet tapi gak balik" Ucap Alvaro
"Ayo kita cari" Ucap diana
"Yok" All
Sementara karin sedang bertahan "sakit Al kapan kau akan menemukan ku? , apa aku bisa bertahan? " Lirih karin
Alvaro yang sudah sampai di toilet cewek langsung mendobrak keras pintunya dan berapa terkejut nya ia melihat cewek yang dari tadi dicari ada dihadapannya dengan keadaan seperti ini
Alvaro langsung berlari dan memeluk erat Karin "maaf aku terlambat karin"
"Sakit" Gumam karin
"Apa yang sakit? " Tanya Alvaro dengan nada khawatir, karin menunjukkan dadanya dan juga kepalanya
"Ke-ru-mah sa-kit" Ucap karin terbata bata
"Ke UKS dulu ya? Obati kepala kamu? "
"GAK Al!!aku harus ke rumah sakit jika kau ingin melihat aku hidup, ia sudah membakar obat nya aku ga tau selamat atau gak" Mendengar jawaban karin Alvaro langsung menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit
(Jika kalian nanya yang lain dimana mereka dah pulang karena sedang ada urusan ya 😃)Skip di rumah sakit
Alvaro sedang menunggu diluar
Karin diperiksa oleh dokter, dokter pun keluar dan bertanya
"Keluarga pasien? ""Saya temannya bagaimana keadaannya"
"Dia gpp untung gak telat dibawa ke sini kalau telat sedikit entah apa yang akan terjadi, untuk keadaannya kepalanya tidak apa apa hanya terbentur dan jantungnya juga sudah membaik nanti saya kasih obat penguat lagi" Alvaro terkejut dan akhirnya ia mengerti
Gimana bab kali ini?
Bagus atau gak?
Maaf kalo gak nyambung ya
Bye guys