23. Estetika Renjana

156 21 18
                                    

hai! happy reading^^

hai! happy reading^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tak akan habis sejuta kata jika ini membahas tentang renjana. Rasa hati yang kuat dan membawa manusia ke sebuah dunia penuh baswara. Renjana adalah biang keladi dari banyak variasi dalam kebahagiaan bagi setiap orang yang merasakannya, tak terkecuali bagi Sagara dan Azura. Dua anak manusia itu menjadi semakin dekat setiap harinya. Terhitung sudah lebih dari sebulan terakhir ini mereka sering menghabiskan waktu bersama. Memang tak pernah ada ungkapan cinta yang keluar dari mulut Azura maupun Sagara, tapi siapapun pasti sudah bisa tahu isi hati mereka terhadap satu sama lain.

Bukti dari kedekatan mereka bisa dilihat oleh orang banyak orang di sekitar. Mereka sering bertemu baik itu saat di kampus ataupun di luar kampus, berbincang hangat dalam waktu yang lama, mengerjakan tugas bersama, mengunjungi tempat-tempat indah, dan masih banyak lagi. Di pagi hari yang cerah ini juga mereka pergi kuliah bersama menggunakan si Ohang atau kendaraan motor sport berwarna putih. Motor dikendarai oleh Sagara dengan kecepatan sedang memasuki area parkir Universitas Bhinneka Nusantara, lalu sesampainya di sana Sagara membantu Azura turun dari motor dan membuka helm.

"Jangan lupa habis kuliah nanti kita ke pameran seni di gedung kampus fsrd," ucap Azura kembali mengingatkan janji yang sudah mereka sepakati untuk menghabiskan waktu bersama hari ini.

Sagara hanya mengangguk sebagai jawaban seraya mengulurkan salah satu tangannya untuk merapikan rambut Azura yang sedikit kusut dan diakhiri dengan mencubit pelan hidung Azura. Lalu gadis itu melambaikan tangan dan mulai melangkahkan kaki pergi menuju gedung Fakultas Psikologi karena sebentar lagi kelasnya akan dimulai. Sementara itu, Sagara masih di posisinya duduk di atas motor sembari memandangi sosok Azura yang perlahan mulai hilang dari pandangan.

Sampai kemudian perhatian Sagara teralihkan ketika sebuah motor vespa tua berwarna hijau datang dan parkir di samping motornya. Sagara mengerenyit melihat motor yang dia ketahui milik Baron itu kini justru sedang dikendarai oleh Fahmi.

"Kenapa si Esmeralda dipake sama lo?" tanya Sagara.

"Esmeralda dipinjem sama gue dari kemaren buat nge-date sama cewek gue. Keliling Jogja pake motor vespa klasik kayak gini bikin suasana makin romantis, Bro," jawab Fahmi mesam-mesem mengingat kembali kencan manisnya berkeliling Kota Yogyakarta bersama kekasihnya.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Sagara. Mendengar penuturan Fahmi tadi membuat Sagara juga ingin mengajak Azura melakukan hal yang sama. Selanjutnya Sagara mengambil kunci motor vespa itu dari genggaman Fahmi, "Hari ini Esmeralda dipinjem sama gue."

"Pasti mau ngajak Azura nge-date juga pake vespa si Baron ini, kan?" celetuk Fahmi seolah bisa menebak isi pikiran Sagara.

"Sok tau lo!"

"Halah! Jangan terus ditutup-tutupin deh! Semua orang juga udah tau kalau lo lagi deket sama Azura" Fahmi menimpali seraya menunjukan sesuatu di layar ponselnya yang membuat Sagara tertegun kala melihatnya.

Trauma ; Luka Negeri FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang