08. Accident

117 50 62
                                    

Nala setengah berlari memasuki gerbang sekolahnya. Bagaimana tidak? Hari ini Nala bangun kesiangan, setelah semalam pergi bersama Aaron.

Hampir tiga jam, Nala berdiri di tengah lapangan, mengangkat salah satu kakinya, dengan satu buku tebal di atas kepalanya sebagai hukuman. Gadis itu bahkan tidak sempat untuk menyisir rambutnya sendiri.

Koridor kelas sudah sepi, hampir seluruh siswa di sekolah bertaraf Internasional itu, sudah masuk kelas. Hanya tersida dirinya yang sedang menikmati waktu hukumannya, berharap akan segera selesai.

"Nala, kamu boleh masuk kelas."

Suara interupsi itu, membuat Nala dengan segera berlari menuju kelasnya. Saking buru-burunya, ia tidak sengaja menabrak seorang siswa laki-laki yang datang dari arah berlawanan dengannya. Tabrakan yang terjadi di antara keduanya, mengakibatkan setumpuk buku yang dibawa siswa tersebut, jatuh berserakan.

"Aduh, maaf." Nala refleks meminta maaf atas kecerobohannya, dan langsung berjongkok untuk membantu membereskan buku yang berserakan di lantai tersebut.

Nala merasa sangat bersalah, karena dia benar-benar tidak memperhatikan sekitar dan hanya memikirkan agar bisa tiba di kelasnya dengan tepat waktu.

Sementara siswa laki-laki itu, hanya menampakkan ekspresi sedikit terkejut, dia tampak lebih tenang menanggapinya. Lantas tanpa mengatakan apapun, dia ikut berjongkok untuk ikut memunguti bukunya.

Setelah dirasa sudah selesai, sekali lagi Nala meminta maaf, menunjukan rasa penyesalannya dengan wajah yang teramat bersalah.

Sedangkan yang ditabraknya, hanya tersenyum simpul, melihat bahwa gadis itu bersungguh-sungguh meminta maaf padanya. Melihat ketulusan Nala, siswa tersebut kemudian mengangguk pelan, sebagai tanda jika dia menerima maafnya.

"Makasih." Nala sekali lagi menunduk, ia lalu tersenyum, merasa tak enak hati.

Baru saja beberapa langkah, dirinya sudah ditarik oleh Kathrine. Ia ditarik menuju gudang belakang yang sangat sepi, dan hampir tidak ada yang melewatinya.

"A-mau apa kalian?" tanya Nala dengan wajah was-was.

Plak!

"Itu tamparan pertamamu, karena apa?" Kathrine menggantung kalimatnya. "Karena kamu sudah mendekati Aaron!"

Plak!

Tamparan kedua, Nala dapatkan. Sungguh sangat nyeri rasanya, pipinya memanas.

Plak!

Lagi, dan lagi dirinya tak bisa melawan. Hanya bisa menerima setiap perlakuan yang diberikan Kathrine, menerimanya dengan lapang dada.

Bruk!

Tubuhnya terhuyung, begitu salah satu teman Kathrine menendang perutnya dengan satu kali tendangan. Sangat sakit, perih rasanya, mengingat dirinya belum sarapan sedikitpun.

Plak!

Kathrine kembali menamparnya dengan semangat, seringaian jelas tercetak pada wajah mengerikannya. Sungguh seperti iblis.

"HAHAHAHAHAHA!" Kathrine tertawa sumbang, lalu mencengkram wajahnya dengan sangat keras, hingga membuat kuku-kuku panjangnya memutih.

"Ma-maaf," ucapnya dengan suara tertahan.

Byur!

Rambutnya lengket, karena sebuah susu yang tiba-tiba mengguyur seluruh tubuhnya. Salah satu anak buah Kathrine melakukan itu, membuat sang ratu sekolah kembali tertawa kesenangan.

Bruk!

Nala kembali dipukuli oleh teman-teman Kathrine, bahkan salah satu diantara mereka, merekam kejadian itu.

The Sibling's [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang