Paquito's butler .01

1.1K 87 31
                                    

- bdsm
- nsfw
- Chou!Masokis.

"Aku mengaguminya."

"Aku ingin dekat dengannya."

"Aku ingin dijadikan tempat Ia bersender."

"Aku ingin Ia menyentuhku,

Memeluk ku,

Mengecup ku,

Menggagahi ku hingga tidak sadarkan diri."

"Aku ingin, memiliki Boss ku untuk diriku seorang."

"Dan jalang-jalang yang menganggu, akan ku musnahkan."

---

Chou--Seorang kepala pelayan atau sebutan butler itu tampak sedang merapikan meja makan atasannya, menata sebaik mungkin agar semuanya terlihat sempurna.

Ia lanjut menata ke 2 piring sisanya, untuk sang istri dan anak dari tuan-nya sendiri.

"Pak. Tuan dan keluarganya sudah turun."

Tangannya berhenti saat mendengar laporan dari bawahannya, Ia mengangguk paham. "Suruh yang lain menyiapkan hidangannya." Perintahnya segera dilaksanakan bawahan lainnya.

Cklek.

Pintu terbuka dan para pelayan segera menundukkan kepala mereka dengan kehadiran pemilik rumah besar ini.

Chou tersenyum ramah seperti biasa, menyiapkan kursi untuk para penghuni rumah.

"Selamat pagi, tuan, nyonya, dan nona." Sapanya.

Pria dewasa yang dipanggil tuan itu membalas senyuman Chou dan mengambil tempat duduk di bangku biasanya. Dengan sigap Chou langsung memberikan sebuah celemek untuk makanan dan menuangkan air putih di gelasnya.

"Terima kasih." Balas tuannya menatap Chou.

Sang butler hanya mengangguk dan membantu anak tuannya itu memakai celemek. Memberikan sebuah gelas berisi susu untuk anak itu dan tersenyum kepadanya.

Setelah selesai mengurusi pekerjaannya, Chou kembali berdiri dengan pelayan lainnya untuk menunggu para pemilik rumah itu menyelesaikan makanannya.

Suasana begitu hening di meja makan, hanya ada suara peralatan makan mereka yang membentur piring atau memotong makanan.

"Aku akan pergi dengan teman-temanku hari ini." Laporan dari nyonya berhasil memecahkan suasana canggung itu.

Perempuan dewasa itu menatap kearah pria dihadapannya, berharap mendapati tanggapan dengan laporan kegiatannya hari ini.

Dengan wajah datar, Pria itu memasukkan daging ke mulutnya. Mengunyahnya sejenak sebelum menelannya, Ia mengambil serbet di meja untuk mengelap bibirnya.

"Bersenang-senanglah." Pesan singkat.

Setelahnya kembali keheningan, wanita itu secara tiba-tiba melempar alat makannya begitu saja. Keheningan diantara mereka semakin mencekam.

Chou yang melihat akan ada perdebatan meminta pelayan lainnya untuk membawa anak kecil itu keluar dari ruangan. Pelayan segera membersihkan makanan dan kotoran di wajah anak itu lalu membawanya pergi.

"Ada apa denganmu?!" Bentak wanita itu.

Melainkan sang pria hanya menatap datar makanannya sebelum menghentikan aktivitas memotong daging. Sorot matanya berganti kearah wanita itu.

𝗣𝗔𝗤𝗨𝗖𝗛𝗢𝗨 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang