Bab 1

994 55 4
                                    

Selamat Membaca

"Teme! Kembalikan komik aku!" perintah seorang gadis rambut pirang, yang sedang mengejar seorang laki - laki rambut raven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teme! Kembalikan komik aku!" perintah seorang gadis rambut pirang, yang sedang mengejar seorang laki - laki rambut raven.

"Nggak mau! Kalau bisa, ambil sendiri!"

Seluruh mahasiswa yang melihat kejadian itu, mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sudah menjadi kebiasaan bagi Naruto, yang dijadikan bahan jahil oleh pria raven bernama Sasuke. Dua orang lain jenis itu, selalu saja bisa meramaikan suasana kelas.

Terlebih, sepertinya kali ini si raven sengaja merebut komik yang belum selesai dibaca oleh Naruto. Sebuah komik karangan M. Kisimoto, yang menceritakan perjalanan seorang anak ninja yang menyadarkan sahabatnya dari rasa dendam, untuk akhirnya bisa mengejar impian dia sesungguhnya, yaitu menjadi pemimpin desa atau bisa disebut sebagai Hokage.

Untuk mendapatkan komik episode terakhir itu, konon, Naruto harus war pre-order. Karena cetakan pertama, hanya dicetak sebanyak seribu buku saja. Sedangkan penggemar komik petualang ninja itu, hampi mencakup seluruh penduduk di seluruh dunia.

Gimana Naruto nggak bakal marah coba? Di tambah lagi, Naruto belum selesai membacanya!

"Sasuke! Aku belum tau ending tokoh utamanya, kalau aku udah tau, kamu pinjam pun tidak masalah bagiku," ungkap Naruto.

Sasuke duduk di jendela terbuka, pria itu membuka buku komik yang sedang dikejar oleh Naruto. Meksipun Sasuke bukan penggemar komik itu, tapi pria raven ini juga selalu mengetahui isi cerita, agar bisa menjahili Naruto.

"Kalau begitu sini," perintah Sasuke.

Naruto pun mengikuti perintah si raven, gadis muda yang hari ini memakai kemeja putih yang hanya menutupi bagian dadanya saja, membiarkan pinggang rampingnya terlihat begitu jelas oleh mata memandang. Dipadukan dengan celana kain putih panjang, yang begitu ketat, sampai semua orang bisa mengetahui ukuran paha Naruto.

Setelah itu, Naruto berdiri di antara dua paha kokoh Sasuke. Membiarkan pantat padanya bertemu sapa dengan tonjolan, yang tadinya sedang tertidur dibalik celana hitam sang raven.

Anehnya, merasakan tonjolan itu, Naruto tidak merasa jijik, gadis yang baru berusia delapan belas tahun itu, memilih untuk menekan pantatnya, duduk tepat di atas tonjolan yang semakin terasa membesar.

Tangan Sasuke menyentuh pinggang Naruto, menarik gadis muda itu, untuk bersandar padanya. Sedangkan tangan Naruto mengambil buku yang sempat dipegang oleh Sasuke. Naruto menarik rambut panjangnya, yang sempat menutupi leher belakangnya, ke arah depan.

Naruto mulai fokus pada bacaan komiknya, dia sampai tidak merasa, kalau sekarang Sasuke sedang mengecup leher Naruto, memberi beberapa kiss-mark. Biasanya, Sasuke melakukan itu, agar tidak ada pria lain yang mendekati sahabatnya itu.

Tapi, seperti tidak puas, tangan Sasuke yang semula yang mengusap pinggang ramping Naruto saja. Kini Sasuke memilih menarikkan tangannya, menyusup ke dalam kemeja putih milik Naruto.

Hanya Ingin PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang